Gempa Jepang Berkekuatan 7,6 Tewaskan 48 Jiwa

Jepang
Sebuah kendaraan berada di bawah sebuah bangunan yang runtuh akibat gempa bumi di Shikamachi, prefektur Ishikawa, Jepang, Selasa (2/1/2024). (Kyodo News)

TIMETODAY.ID – Sebanyak 48 jiwa dilaporkan meninggal akibat gempa bumi magnitudo (M) 7,6 yang melanda Jepang pada awal tahun 2024, tepatnya hari Senin (1/1/2024).

Selasa (2/1/2024), tim penyelamat sedang berupaya menjangkau daerah-daerah terpencil yang dilanda kehancuran, termasuk bangunan yang roboh, jalan yang rusak, dan pemadaman listrik.

Berdasarkan pernyataan seorang pejabat di Prefektur Ishikawa, jumlah korban tewas telah mencapai 48 orang, menyusul gempa hebat yang terjadi pada senja hari Senin.

Advertisement

Gelombang tsunami menghantam pantai barat Jepang, mendorong penduduk di beberapa wilayah pesisir untuk mencari perlindungan di tempat yang lebih tinggi. Tsunami ini menyapu beberapa mobil dan rumah ke laut.

Lebih dari 3.000 anggota tim penyelamat yang terdiri dari personel militer, pemadam kebakaran, dan polisi dari seluruh negeri telah dikerahkan ke Semenanjung Noto di Prefektur Ishikawa.

Baca Juga :  Video : 2 Helikopter AL Malaysia Tabrakan, 10 Orang Dilaporkan Tewas

Perdana Menteri Fumio Kishida menyatakan bahwa upaya pencarian dan penyelamatan mereka merupakan perjuangan melawan waktu, khususnya di ujung utara Semenanjung Noto yang sulit diakses.

Pemantauan udara menggunakan helikopter menemukan banyak bangunan yang terbakar dan kerusakan yang meluas pada bangunan dan infrastruktur.

Sejumlah layanan transportasi, termasuk kereta api dan penerbangan ke wilayah tersebut, telah dihentikan sementara.

Bandara Noto ditutup karena kerusakan landasan pacu, terminal, dan akses jalan. Sebanyak 500 orang dilaporkan terpaksa tinggal di dalam kendaraan di tempat parkir.

Di Kota Suzu, Wali Kota Suzuhiro Izumiya melaporkan kerusakan signifikan pada sekitar 1.000 dari 5.000 rumah di wilayah pusat gempa.

Baca Juga :  Bus Terjun ke Jurang dan Terbakar, 45 Jemaat Paskah Tewas

Situasinya dinyatakan sangat buruk. Di seluruh Prefektur Ishikawa, pihak berwenang mengonfirmasi 30 kematian, dengan setengahnya terjadi di Wajima, kota yang paling parah terkena dampak di ujung utara semenanjung yang terpencil.

Petugas pemadam kebakaran berusaha keras memadamkan api di beberapa kota dan menyelamatkan warga yang terperangkap di bangunan yang runtuh.

Badan Meteorologi Jepang (JMA) mencatat lebih dari 140 gempa susulan sejak gempa awal pada Senin, sambil memperingatkan kemungkinan guncangan lebih kuat dalam beberapa hari ke depan. ***

Follow dan Baca Artikel lainnya di Google News atau via whatsapp TIMETODAY WA CHANNEL

=========================================================