Beranda blog Halaman 190

Lurah dan Warga pun Dikibulin Pengusaha Nakal Pemilik Tower Bodong

TIME TODAY – Lurah Pasir Kuda, Kecamatan Bogor Barat, Aliyas mengaku belum mengetahui adanya tower tak berizin IMB di wilayahnya, tepatnya di belakang Ruko atau berdekatan dengan panti asuhan Cibalagung, Jalan Aria Suriadilaga Pancasan.

Ketidaktahuan Aliyas terkait tower tak berizin itu lantaran dirinya belum mendapat laporan dari warga maupun pengurus RT dan RW setempat. Yang Ia tahu permasalahan tower tak berizin itu terletak di RT02, RW03 atau tower yang berada di Asrama Polisi dan tower tersebut sudah dibongkar oleh Satpol PP Kota Bogor.

Baca Juga : Agustian : Tower Tak Berizin Harus Dibongkar 

“Saya menjabat lurah di sini baru beberapa bulan, dan yang saya tahu tower tak berizin itu adanya di RT02, RW03 atau di lingkungan Asrama Polisi (Aspol) dan tower tersebut sudah dibongkar oleh Satpol PP bulan lalu,” kata Aliyas kepada Bogor Today, Senin (21/6/2021) kemarin.

Sementara untuk tower yang ada di Pancasan atau di wilayah RT02, RW01 (belakang ruko, red), pihaknya belum mendapat informasi dari dinas perizinan atau Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), begitu juga laporan dari warga maupun pengurus RT dan RW setempat.

“Kami di kelurahan itu menindaklanjuti ketika ada laporan dari warga terutama RT dan RW setempat, dan sampai saat ini belum ada laporan. Sepanjang belum ada laporan, kami belum bisa menindaklanjuti, karena setiap laporan itu harus tertulis baru lurah tindak lanjut,” tuturnya.

Baca Juga : PUPR : Surat Sudah Dilimpahkan, Harusnya Satpol PP Segera Tindak Tower Bodong 

Mantan Lurah Cilendek Barat itu pun memaparkan bahwa di kelurahan tidak ada wewenang untuk menegur pihak perusahaan tower, karena hal itu kewenangannya ada di pengawas bangunan yaitu di Dinas PUPR.

“Jadi gini, di kelurahan itu tidak ada wewenang ke arah sana, kita hanya sebatas untuk izin tetangga, yang punya wewenang untuk menegur itu dinas PUPR selaku pengawas bangunan dan itu pun setelah kita mendapat laporan dari warga yang kemudian diteruskan untuk koordinasi dengan dinas terkait untuk ditindaklanjuti,” paparnya.

Kendati demikian, dirinya akan coba melakukan komunikasi dengan Dinas Perizinan untuk menanyakan perihal izin daripada tower tersebut. “Nanti kita akan mintakan informasi ke perizinan sudah sejauh mana,” imbuhnya.

Di tempat yang sama, Ketua LPM Pasir Kuda, Tatang mengklaim bahwa tower tersebut memang sempat ramai, dan itu terjadi jauh sebelum Aliyas menjabat di kelurahan ini. “Ya, itu sempat ramai,” singkatnya.

Baca Juga : PT Bali Towerindo Kangkangi Pemkot Bogor 

Sebelumnya diberitakan, bahwa belum adanya IMB terhadap tower tersebut dibenarkan Mantan Lurah Pasir Kuda, Napihudin. Ia mengatakan, tower tersebut mulai dibangun pada saat akhir tahun 2020 hingga Januari 2021 atau berbarengan dengan pembangunan yang ada di wilayah Kelurahan Cikaret.

“Iya betul ada tower di wilayah RT01, RW01 tepatnya di belakang ruko atau dekat Panti Asuhan. Yang saya tahu tower tersebut belum ada IMB-nya sama dengan yang di Cikaret, karena saat saya tugas di Pasir Kuda baru sebatas memberikan rekomendasi berupa surat persetujuan warga yang ditandatangani RT, RW serta warga sekitar, dan itu sudah diketahui oleh kecamatan juga,” kata Napihudin.

Bukan itu saja, dirinya mengaku kesal karena dengan adanya pembangunan tower tersebut pihaknya dipanggil dan diperiksa oleh Polsek Bogor Barat. “Jadi waktu itu sempat ada keributan disekitar lokasi tower dan saya di periksa oleh polsek menanyakan perihal rekomendasi yang kita berikan ke pihak tower, tapi ketika di Polsek ternyata pihak tower menyampaikan bahwa rekomendasi tersebut adalah izin lurah dan camat untuk pelaksanaan pembangunan tersebut, padahalkan yang kita maksud itu rekomendasi untuk proses pengajuan IMB ke dinas perizinan atau DPMPTSP,” ketusnya.

Napihudin yang kini menjabat Lurah di Kelurahan Curug Mekar ini pun mengaku sudah dua kali menegur pihak tower untuk tidak melakukan aktivitas apapun termasuk pembangunan, karena waktu itu baru sebatas rekomendasi persetujuan warga dan harus menunggu hingga IMB-nya terbit. Namun apa yang dilakukan oleh Napihudin ternyata tidak didengar oleh pihak tower sehingga pembangunan terus berlanjut dan berdiri tegak seperti sekarang.

Baca Juga : Agustian : Tower Tak Berizin Harus Dibongkar 

“Saya sudah dua kali menegur mereka (pihak tower, red) dan mereka mengiyakan, tetapi faktanya mereka masih membandel dan terus melakukan aktivitas pembangunan tersebut,” ungkapnya.

Mendapat informasi tersebut, Bogor Today pun mengkonfirmasi ke Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Bogor melalui Kepala Bidang Izin Pemanfaatan Ruang, Naufal Isnaeni. Ia mengatakan, setelah di cek ke aplikasi pelayanan perizinan belum ada pengajuan IMB tower yang ada di wilayah RT01, RW01, Kelurahan Pasir Kuda.

“Artinya tower yang dimaksud belum ada IMB-nya, yang ada pengajuan tower di Jalan Suriadilaga RT03, RW01, dan status berkasnya kita kembalikan karena tidak memenuhi persyaratan,” kata Naufal kepada Bogor Today.

Dengan belum adanya IMB itu, lanjut dia, maka ini merupakan bagian tugas daripada pengawas bangunan dan pengendalian (wasdal) dari Dinas PUPR untuk melakukan teguran kepada pihak terkait. “Nah, kalau tidak ada IMB-nya berarti harus ada teguran dan itu dilakukan oleh wasdal. Jika teguran tersebut masih diabaikan maka bisa diteruskan atau mengirim surat ke Satpol PP untuk dilakukan penyegelan atau pembongkaran,” tandasnya.

Baca Juga : Kota Bogor ‘Surganya’ Tower Bodong 

Perlu diketahui, dalam pembangunan tower harus memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB) sesuai dengan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika (Permenkominfo) Nomor:02/Per/M.Kominfo/03/2008 tentang Pedoman Pembangunan Menara Bersama Telekomunikasi, pada Pasal 3 poin (2) menyebutkan bahwa Pembangunan Menara Harus Memiliki Izin Mendirikan Menara dan instansi yang berwenang sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku. (hri)

Advertisement

Tempe A-zaki Bogor Mendunia

TIME TODAY – Terlihat sejumlah pegawai tengah melakukan aktifitas produksi tempe di Rumah Tempe A-zaki, Perumahan Bogor Raya Permai, Kelurahan Curug, Kota Bogor, Senin (21/6/2021).

Rumah tempe a-zaki bisa memperoduksi 200kg kacang kedelai setiap hari yang akan dipasok ke sejumlah pasar tradisional dan modern. Bahkan mampu menghasilkan 4,8 ton tempe untuk ekspor ke Jepang sebagai komoditas produk pangan yang bisa tembus pasar Internasional. (adt)

Advertisement

IPB Punya Green House Pusat Pengembangan Teknologi Pertanian

TIME TODAY – Pekerja tengah melakukan pembibitan berbagai jenis sayuran di Green House Pusat Pengembangan Teknologi Pertanian, Agribusiness and Technology Park (ATP) IPB University, Desa Cikarawang, Dramaga, Kabupaten Bogor, Senin (21/6/2021).

Green House tersebut sudah dilengkapi dengan sensor kelembaban media, pH media, electrolit conductivity, suhu, serta dilengkapi dengan kamera CCTV untuk mengamati perkembangan melalui smartphone yang sudah menjadi bagian dari Agromaritim 4.0.

ATP IPB Univesity terus mendorong masyarakat terutama petani untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi di bidang pertanian yang terus berkembang. (adt)

Advertisement

Pemkab Bogor Buka Pelayanan di Mall

TIME TODAY – Pemerintah Kabupaten Bogor telah membuka Gerai Pelayanan Publik (GPP) atau Mall Pelayanan Publik (MPP) di AEON Mall Sentul, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, pada Kamis (3/6/2021).

Bupati Bogor Ade Yasin mengatakan, embilan pelayanan publik yang disediakan, untuk mendekatkan dan memudahkan aksesibilitas pelayanan kepada masyarakat serta menciptakan pelayanan publik yang prima.

Baca Juga : Sediakan Lahan 40 Hektare, IPB Dorong Lulusannya Menjadi Petani Milenial 

“Dengan adanya Gerai Pelayanan Publik di AEON mall berkat kerjasama kedua belah pihak demi memudahkan administrasi masyarakat Kabupaten Bogor,” katanya.

Menurutnya, pelayanan publik di dalam mall ini dapat mempermudah masyarakat mengurus dokumen-dokumen penting tanpa harus antre lebih lama di setiap kantor intansi.

“GPP ini juga diharapkan dapat menghilangkan stigma pelayanan publik yang berbelit-belit. Jadi bagaimana pelayanan tanpa berbelit-belit ini yang kita lakukan sesuai dengan reformasi birokrasi,” jelas Ade.

Kemudian Ia menyebut terdapat 9 pelayanan di dalam AEON Sentul di antaranya yakni Imigrasi, Samsat, DPMPTSP, ATR/BPN, bjb, Disdukcapil, Polres, PDAM Tirta Kahuripan dan Bapenda.

Baca Juga : Target Vaksinasi Untuk 13.425 Tenaga Pendidik Kota Bogor Meleset 

Ia merinci 9 pelayanan tersebut mencakup permohonan pergantian paspor (Imigrasi), pembayaran, pengesahan pajak, penukaran dan pencetakan surat ketetapan wajib bayar pajak PKB yang sudah melakukan pembayaran melalui e-samsat (Samsat).

Juga terkait perizinan dan non perizinan pertanahan, pariwisata, LKH-Perdagangan, Pertanian, ketenagakerjaan, pendidikan, koperasi dll (DPMPTSP). Beserta informasi pertanahan, pendaftaran peralihan hak, validasi bidang tanah mandiri (ATR/BPN).

Pelayanan perpanjangan SKCK atau SIM (Polres), Pembayaran retribusi dan PBB (Bapenda), e-KTP, KIA, KK, Akta kelahiran (Disdukcapil). Pendaftaran penyambungan, pengaduan pelanggan, pembayaran (PDAM).

Baca Juga : HJB Ke 539, Pulihkan Ekonomi Melalui Pameran UMKM 

Baca Juga : HJB ke 539 ‘Masih’ Ditengah Pandemi COVID-19, Bangkitkan Kewaspadaan 

“Hingga pelayanan setoran dari intansi dan menerima setoran pajak yang belum terlayani GPP untuk bank bjb,” pungkasnya. (adt)

Advertisement

IPB Dorong Lulusannya Menjadi Petani Milenial

TIME TODAY – IPB University menyediakan lahan seluas 40 hektare sebagai kebun percobaan di kawasan Sukamantri, bagi mahasiswa IPB setelah lulus dari perguruan tinggi tersebut.

Rektor IPB, Arif Satria menyebut lahan tersebut dimanfaatkan sepenuhnya untuk penelitian magang, produksi dan bisnis untuk calon petani milenial.

Baca Juga : Target Vaksinasi Untuk 13.425 Tenaga Pendidik Kota Bogor Meleset 

Menurutnya, saat ini ada 31 persen mahasiswa baru IPB University yang tertarik menjadi pengusaha. Untuk mendukung mereka, IPB University akan memfasilitasi mahasiswa yang ingin menggeluti bisnis di bidang pertanian.

“Lahanya sudah tersedia, sehingga IPB mendorong mereka untuk menggunakan lahan itu sebagai tempat belajar,” kata Arif dalam keterangannya, Jumat (4/6/2021).

Dirinya berharap para mahasiswa dapat menjadi petani milenial yang tangguh dengan memanfaatkan fasilitas kebun percobaan itu.

Baca Juga : HJB Ke 539, Pulihkan Ekonomi Melalui Pameran UMKM 

Baca Juga : HJB ke 539 ‘Masih’ Ditengah Pandemi COVID-19, Bangkitkan Kewaspadaan 

Sementara, Dekan Fakultas Pertanian IPB University Sugiyanta menuturkan bahwa Kebun Percobaan IPB Sukamantri itu merupakan kebun buah-buahan dan agrowisata. Komoditas utama yang ditanam meliputi durian, alpukat, lengkeng, dan pisang. Sekeliling kebun dikembangkan usaha perawatan tanaman hias.

“Kebun IPB Sukamantri dapat digunakan sebagai tempat magang, penelitian maupun start up. Mahasiswa dapat belajar agar kelak dapat berbisnis secara profesional,” tuturnya.

Baca Juga : AHY Belum Terpikirkan Maju di Pilpres 2024 

Kata dia, pengembangan tanaman hias di Kebun Percobaan IPB Sukamantri ini juga melibatkan masyarakat setempat yang terus dibina IPB University. “Ada 150 pengusaha tanaman hias. Ke depan akan dikembangkan pemuliaan dan perbanyakan tanaman hias,” paparnya. (bas)

Advertisement

Target Vaksinasi di Kota Bogor Meleset

TIME TODAY – Dinas Kesehatan Kota Bogor terus kebut program vaksinasi terhadap tenaga pendidik di Kota Bogor yang ditargetkan rampung pada Mei 2021 lalu. Data Dinkes, tercatat hingga saat kini sebanyak 1,337 dari 13.425 tenaga pendidik belum menerima vaksinasi.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno mengatakan bahwa hampir semua guru di wilayahnya sudah melakukan vaksinasi Covid-19. Program vaksinasi terhadap guru segera rampung bersamaan dengan dimulainya Pembelajaraan Tatap Muka di sekolah.

Baca Juga : HJB Ke 539, Pulihkan Ekonomi Melalui Pameran UMKM 

Retno mencatat sudah ada 12.088 guru dan dosen di Kota Bogor yang menerima vaksin Covid-19, dari target 13.425 orang. Artinya, sudah 90 persen guru dan tenaga pendidik yang divaksinasi.

Sementara, untuk tenaga pendukung di sektor pendidikan ada 6.051 orang, dan yang sudah divaksinasi 3.642 orang atau setara 60 persen.

“Sebetulnya target selesainya pada Mei kemarin, sebelum uji coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM),” kata Retno, Jumat (4/6/2021).

Untuk diketahui, uji coba Pembelajaran Tatap Muka di sekolah sudah dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Kota Bogor pada Senin 31 Mei 2021. Namun langkah tersebut dilakukan secara bertahap.

Baca Juga : HJB ke 539 ‘Masih’ Ditengah Pandemi COVID-19, Bangkitkan Kewaspadaan 

Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor Hanafi menyebut jumlah sekolah yang mengajukan PTM ada 73 sekolah, terbagi SMP dan SD. Akan tetapi untuk jenjang Sekolah Dasar (SD) masih dalam validasi dan verifikasi Satuan tugas Covid-19.

“Untuk jenjang SD masih dalam verifikasi Satgas Covid-19, jadi awal kita uji coba untuk SMP dulu,” kata Hanafi.

Hanafi menyebut izin sekolah tatap muka di Kota Bogor baru diberikan kepada 37 SMP, yaitu 20 SMP Negeri dan 17 SMP Swasta. Meski ke 37 sekolah tersebut diberikan izin PTM, pelaksanaannya tetap diatur oleh Disdik.

“Setiap hari ada sembilan sekolah bergiliran melaksanakan PTM karena untuk memudahkan pengawasan dan meminimalisir penyebaran Covid-19,” ungkapnya.

Baca Juga : AHY Belum Terpikirkan Maju di Pilpres 2024 

Hal itupun ditegaskan Wali Kota Bogor Bima Arya. Ia menyebut bahwa uji coba PTM serentak sangat berisiko, sehingga pilihan PTM bergilir menjadi opsi pelaksanaan secara teknis di awal. Bima menyebut uji coba PTM sebagai ajang perkenalan masa pendidikan di sekolah, sambil ke depan dievaluasi untuk PTM selanjutnya.

“Memang jika dilihat protokol kesehatannya sudah memadai, namun kita pelajari kelemahannya di mana dan apa saja untuk diperbaiki nantinya,” kata Bima Arya. (bas)

Advertisement

Rudy Minta Semua Elemen Jadikan HJB Penyemangat Membangun Bogor

TIME TODAY – Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Rudy Susmanto mengajak seluruh elemen masyarakat menjadikan momentum Hari Jadi Bogor ke-539 untuk meningkatkan semangat solidaritas dan gotong royong, serta mengedepankan kearifan budaya lokal.

“Kabupaten Bogor, ada di atas tanah Pajajaran. Di tengah Suku Sunda, kebhinekaan ada di sini. Beragam suku, budaya, agama dan bahasa daerah ada di sini. Keberagaman ini membuat kita kuat untuk membangun Kabupaten Bogor lebih baik, maju dan berkeadaban,” kata Rudy, Kamis (3/6/2021).

Baca Juga : HJB ke-539 di Tengah Pandemi, Pemkab Bogor Janji Pulihkan Kesehatan dan Ekonomi  

Kata dia, bermodal keberagaman tersebut, Kabupaten Bogor seharusnya dapat kebhinekaan dan persatuan Indonesia, dengan kearifan lokal silih asah, silih asuh dan silih asih. Karena menurutnya, benteng pertahanan terakhir Indonesia adalah persatuan.

“Dari Kabupaten Bogor, kita merajut kebhinekaan Indonesia. Silih asah, silih asuh, silih asih, kearifan budaya kita. Selamat Hari Jadi Bogor ke-539. Mari bangkit bersama, semangat solidaritas dan gotong royong. Benteng terakhir kita adalah persatuan dan musuh utama kita adalah perpecahan,” tegasnya.

Selain itu, dalam Sidang Paripurna Istemewa Peringatan Hari Jadi Bogor ke-539, DPRD Kabupaten Bogor juga memberi apresiasi empat tokoh inspiratif dalam bidang konservasi, keagamaan, pendidikan dan kebudayaan. Selain DPRD, apresiasi juga diberikan oleh Banjk BJB, Perumda Tirta Kahuripan, PT Sayaga Wisata dan PT Prayoga Pertambangan dan Energi (PPE).

Sementara Bupati Bogor, berharap momentum HJB ke-539 menjadikan seluruh elemen masyarakat semakin berperan aktif dalam penanganan Covid-19.

“Tahun ini adalah kedua kalinya, peringatan HJB di tengah pandemi Covid-19. Namun tidak mengurangi kebahagiaan dan raya syukur bahwa di tengah berbagai tantangan, Kabupaten Bogor berhasil melewati berbagai krisis dan kini menginjak 539 tahun,” kata Ade Yasin.

Menurutnya, dalam dua tahun ini, adalah tantangan berat dan melelahkan, terutama dalam berjuangan melawan pandemi hingga upaya pemulihan ekonomi masyarakat, sebagai dampak dari pandemi.

“Penanganan Covid-19 di Kabupaten Bogor, dilakukan secara terpadu antara pemerintah pusat, provinsi, daerah hingga ke tingkat RT/RW, didukung kalangan profesional dan seluruh lapisan masyarakat,” katanya. (adt)

Advertisement

Fashion Culture Kunjungi Kampung Batik Cibuluh

TIME TODAY – Para designer yang tergabung dalam Bogor Fashion Culture (BFC) mengunjungi Kampung Batik Cibuluh di Kelurahan Cibuluh, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, Selasa (2/6/2021).

Sesampai di Kampung Batik Cibuluh, para anggota BFC langsung disambut oleh Sri Hartati, pemilik Batik Pancawati. Lalu, mereka pun lansung menyempatkan diri untuk melihat-lihat batik serta mulai mendesign corak batik yang akan di gunakan pada saat perayaan Hari Jadi Bogor.

Para anggota BFC juga melihat proses pewarnaan pada kain batik yang dilakukan oleh para pengrajin. Dari kesempatan itu, ke-lima designer itu bisa mengetahui bagaimana cara pembuatan corak batik khas Cibuluh.

Dalam kunjungan kali ini Dhany Rose selaku Ketua Bogor Fashion Culture mengatakan, kami mengunjungi Kampung Batik Cibuluh dalam program bekerjasama dengan Kampung batik, juga membantu mengangkat industri ekonomi kreatif di Kota Bogor.

“Tujuan awalnya dalam rangka berdirinya BFC pada 7 Mei lalu, selain mengangkat designer yang ada di Kota Bogor juga untuk menjadikan satu wadah organisasi yang mempunyai tujuan untuk mengangkat potensi UMKM yang ada di daerah Kota Bogor,” ujarnya.

Sementara itu, Frida Aulia designer FridAulia Indonesia turut menyampaikan, dalam kehadiran kami ke Kampung Batik Cibuluh selain menyambut HJB, kita berencana membuat seragam untuk acara pelantikan BFC.

“Kenapa kita memilih Kampung Batik Cibuluh karena kita ingin bahwa BFC bisa mengangkat kearifan lokal agar kita bisa mengangkat pengrajin batik dari Kota Bogor,” kata Frida.

“Untuk motifnya sudah kita pilih, dan nanti pada saat pelantikan suddah bisa kita pakai nanti”, tambah Frida.

Di tempat yang sama, Designer Tety Murniati menambahkan, dalam perayaan Hari Jadi Bogor nanti, BFC akan mengadakan satu kegiatan yaitu Fashion Show di Kebun Raya Bogor. Model yang akan kami gandeng adalah Istri Walikota Bogor Yane Ardian dan Istri Wakil Walikota Yantie Rachim.

“Semua para designer BFC ini mempunyai beberapa tema koleksinya dan akan mengangkat batik yang ada di Bogor diantaranya, Evi Naviatul mengusung tema piknik, Yusi Irawati flower in flower, Frida Aulia Batik Kebun Raya dan Lawang Salapan, Dhany Rose ‘Nature’ menyatu dengan alam, Tety Muniarti Feminim Romantic The Heritage,” ungkap Tety. (adt)

Advertisement

Pelaku Usaha Pariwisata di Kabupaten Bogor Jalani Vaksinasi

TIME TODAY – Sebanyak 2.200 pelaku usaha pariwisata kembali menjalani vaksinisasi sebagai upaya pemulihan ekonomi dalam sektor pariwisata Kabupaten Bogor.

Wakil Bupati Bogor Iwan Setiawan mengatakan saat ini sudah ada 4.400 pelaku usaha pariwisata yang sudah menjalani vaksin COVID-19.

“Ini sebagai bentuk jaminan kepada wisatawan bahwa para pelaku usaha Kabupaten Bogor aman karena sudah divaksin,” kata Iwan usai memantau vaksinisasi di Taman Safari Indonesia, Rabu (2/6/2021).

Menurutnya, Kabupaten Bogor menjadi destinasi unggulan secara nasional khususnya kawasan Puncak. Untuk itu vaksinisasi terus digenjot untuk memberikan rasa aman terhadap wisatawan sekaligus mengejar target vaksinisasi terhadap 1,2 juta masyarakat.

“Dengan dilaksanakannya vaksinasi kepada para pelaku usaha pariwisata ini, ada peningkatan kepercayaan masyarakat untuk kembali berwisata dan berinvestasi di sektor pariwisata,” sebutnya.

Hal tersebut tentu dapat meningkatkan jumlah kunjungan pariwisata ke Kabupaten Bogor dan meningkatkan daya beli masyarakat dalam mendukung pergerakan ekonomi pariwisata di Kabupaten Bogor.

“Kita ingin di satu sisi COVID-19 bisa dikendalikan dan di sisi lainnya perekonomian bisa kembali pulih, salah satunya memulihkan sektor pariwisata,” pungkasnya. (bas)

Advertisement

Pemerintah Luncurkan Panduan Belajar PTM

TIME TODAY – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dan Kementerian Agama meluncurkan Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran untuk Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah di masa pandemi Covid-19.

Panduan ini dibuat untuk menerjemahkan keputusan bersama Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Menteri Kesehatan (Menkes), Menteri Agama (Menag), dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri).

Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim menyebut, panduan ini merupakan alat bantu bagi guru dan tenaga kependidikan jenjang PAUDdikdasmen dalam memudahkan persiapan pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.

“Para pemangku kepentingan di bidang pendidikan membutuhkan panduan operasional sebagai turunan SKB Empat Menteri untuk memudahkan dalam mempersiapkan dan melaksanakan PTM terbatas,” kata Nadiem melalui siaran persnya, Rabu (2/6/2021).

Baca juga : HARDIKNAS 2021 BANYAK PR HARUS DISELESAIKAN MAS NADIEM

Nadiem berharap panduan ini dapat disesuaikan dan dikembangkan dalam pelaksanaan PTM terbatas. Panduan kata Nadiem, disesuaikan berdasarkan kondisi sekolah daerah masing-masing.

Terkait hal itu, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas juga menyambut baik dan mendukung sepenuhnya atas diluncurkannya Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran untuk PAUDikdasmen di Masa Pandemi Covid-19.

Baca juga : Virus Corona Gagalkan Pembelajaran Tatap Muka

“Saya yakin panduan ini sudah ditunggu-tunggu tidak hanya guru dan siswa tetapi juga para orang tua siswa dan masyarakat pada umumnya,” ujar Yaqut.

Menag mengajak kepada semua para pemangku kepentingan untuk segera melaksanakan PTM terbatas dengan mengikuti panduan yang telah diluncurkan.

Sebelumnya, melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri yang dirilis pada 30 Maret 2021, pemerintah telah menetapkan, pemerintah pusat, pemerintah daerah, kantor wilayah (kanwil), atau kantor Kemenag mewajibkan satuan pendidikan yang para guru dan tenaga pendidiknya sudah divaksinasi secara lengkap untuk segera menyediakan layanan Pembelajatan Tatap Muka (PTM) terbatas.

Baca juga : Bogor Lakukan Uji Coba Sekolah Tatap Muka

Layanan pembelajaran jarak jauh juga wajib disediakan agar orang tua/wali dapat memilih bagi anaknya untuk melakukan pembelajaran tatap muka terbatas atau tetap melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Bagi satuan pendidikan di daerah yang sudah ataupun dalam proses melakukan PTM terbatas walaupun pendidik dan tenaga kependidikannya belum divaksinasi tetap diperbolehkan selama mengikuti protokol kesehatan sesuai dengan izin pemerintah daerah.

Sementara, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Iwan Syahril mengungkapkan, pada prinsipnya, panduan ini merupakan alat bantu untuk menyelenggarakan pembelajaran di masa pandemi Covid-19. Penerima manfaat utamanya, adalah guru dan tenaga kependidikan yang perlu mengontekstualisasikan panduan sesuai kondisi daerah dan satuan pendidikan.

Selain itu, Iwan menyebut panduan itu terintegrasi dengan menampilkan teks utama yang didukung glosarium dan sumber belajar yang membantu pembaca memahami atau mempelajari konsep pada teks utama.

Baca juga : Bupati Bogor Sebut Belajar Online Pengaruhi Anak Dari Gadget

“Pertimbangan utama dalam memilih strategi yang ditampilkan pada panduan ini adalah kebermanfaatan sebesar-besarnya bagi murid. Diharapkan, panduan ini bisa mendorong pembelajaran yang mengantisipasi dampak negatif learning loss,” ungkap Iwan. (net)

Advertisement