Dinding Tol Cisumdawu dan RSUD Retak Imbas Gempa Sumedang

Gempa Sumedang
Foto : x (twitter) @tanyarlfes.

TIMETODAY.IDGempa Sumedang pada akhir 2023 menyebabkan retakan di beberapa lokasi, termasuk terowongan ganda Tol Cisumdawu dan dinding RSUD Sumedang.

Abdul Muhari, Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, mengungkapkan bahwa BPBD setempat telah melakukan penilaian cepat terhadap situasi dan mencatat dampak kerusakan di lapangan.

Laporan visual sementara menunjukkan adanya kerusakan ringan hingga sedang di beberapa rumah dan sekolah, terutama di daerah Babakan Hurip, Sumedang.

Advertisement

Ikuti terus berita terhangat dari timetoday.id via whatsapp TIMETODAY WA CHANNEL

“Gempa bumi dengan magnitudo 4,8 (gempa ketiga) menyebabkan keretakan pada dinding terowongan tol Cisumdawu. Pihak pengelola telah melakukan penilaian dan tindakan yang diperlukan. Meskipun ada keretakan, dinyatakan sementara tidak mengganggu lalu lintas, dan kondisinya masih dalam kendali,” ujarnya dikutip dari beritasatu, Senin (1/1/2024).

Baca Juga :  Perlancar Arus Balik Lebaran, Pemerintah Putuskan ASN Bisa WFH pada 16-17 April 2024

Di sisi lain, gempa tersebut juga menyebabkan kerusakan ringan pada langit-langit RSUD Kecamatan Sumedang Selatan dan retakan pada dindingnya.

Pemerintah Kabupaten Sumedang telah meminta agar seluruh pasien dan petugas RS keluar sementara dari gedung sebagai tindakan antisipasi hingga keadaan dapat dipastikan aman.

Sebelumnya, pada pergantian tahun, terjadi tiga kali gempa bumi di Sumedang dengan kekuatan masing-masing 4,1 magnitudo pada pukul 14.35 WIB, 3,4 magnitudo pada pukul 15.38 WIB, dan 4,8 magnitudo pada pukul 20.34 WIB.

Rekaman data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan bahwa gempa pertama dengan kekuatan M 4,1 berpusat di 6,84 derajat lintang selatan (LS) dan 107,93 derajat bujur timur (BT) pada kedalaman 10 kilometer.

Gempa kedua berkekuatan M 3,4 pada kedalaman 6 kilometer terjadi di titik 6,84 derajat LS dan 107,34 derajat BT, sedangkan gempa ketiga (gempa utama) atau M 4,8 berdekatan dengan pusat gempa sebelumnya, yaitu di 6,85 derajat LS dan 107,94 derajat BT dengan kedalaman 5 kilometer.

Baca Juga :  Imbas Gempa Sumedang, PT KAI Daop 2 Bandung Hentikan Sementara Perjalanan 13 Kereta Api

Berdasarkan analisis Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM), gempa bumi ini diperkirakan disebabkan oleh aktivitas sesar aktif Cileunyi-Tanjungsari. Kesimpulan ini didasarkan pada posisi lokasi pusat gempa dan kedalaman data BMKG.

Menurut data Badan Geologi, Sesar Cileunyi-Tanjungsari merupakan sesar mendatar mengiri, dengan sebaran mulai dari selatan Desa Tanjungsari hingga timur laut ke lembah Sungai Cipeles, dan nilai laju geser berkisar antara 0,19-0,48 mm/tahun. ***

Follow dan Baca Artikel lainnya di Google News

=========================================================