Sejarah Singkat Peristiwa G30S PKI, Lengkap dengan Tokoh Perwira yang Gugur

Peristiwa G30S PKI
Para prajurit bersenjata mengangkut para terduga anggota Pemuda Rakyat, pada 10 Oktober 1965, dua hari sebelum diumumkannya penangkapan Letkol Untung. Foto : Bettmann / Getty Images.

TIMETODAY.ID – Peristiwa G30S PKI, atau Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia, merupakan salah satu tragedi kelam dalam sejarah Indonesia.

Insiden ini melibatkan pembunuhan sejumlah perwira tinggi militer Indonesia. Bagaimana sebenarnya sejarah dari peristiwa ini?

Secara singkat, G30S PKI adalah upaya kudeta yang dilancarkan oleh PKI pada era Presiden Soekarno. PKI, yang merupakan salah satu partai politik terbesar di Indonesia dengan ideologi komunis, berusaha mengambil alih kekuasaan.

Advertisement

Pada masa itu, PKI memiliki anggota dari berbagai kalangan, mulai dari buruh, petani, hingga intelektual. Bahkan, PKI mencapai posisi keempat terbesar dalam pemilu dengan 16,4 persen suara.

Pada malam 30 September 1965, PKI memulai aksinya dengan menculik dan membunuh enam perwira tinggi militer Indonesia.

Kudeta ini dikomandoi oleh DN Aidit, dengan tujuan menggantikan pemerintahan Soekarno dan mendirikan negara komunis di Indonesia.

Sejarah Singkat G30S PKI

PKI awalnya bernama Indische Sociaal Democratische Vereeniging (ISDV), didirikan pada tahun 1914 oleh Henk Sneevliet, seorang tokoh sosialis Belanda.

Baca Juga :  PPDB Zonasi, Solusi atau Sumber Masalah Baru?

Awalnya, ISDV didominasi oleh orang-orang Belanda, namun kemudian berkembang di kalangan masyarakat Hindia Belanda, terutama setelah partai tersebut berhasil menarik perhatian Sarekat Islam (SI).

Setelah beberapa perpecahan internal, ISDV berubah nama menjadi Partai Komunis Indonesia pada tahun 1924 dan menjadi salah satu kekuatan politik yang besar.

Pemberontakan pertama PKI terjadi pada tahun 1948 di Madiun, namun berhasil digagalkan oleh pemerintah Indonesia.

G30S PKI menjadi upaya berikutnya dari PKI untuk menggulingkan pemerintahan.

Kronologi G30S PKI

Pada malam 30 September 1965, Letkol Untung Syamsuri, dengan bantuan pasukan Cakrabirawa, memimpin operasi penculikan para perwira tinggi militer.

Mereka berhasil membunuh Letjen Ahmad Yani, Mayjen MT Haryono, dan Brigjen DI Panjaitan di rumah mereka masing-masing.

Sementara itu, Jenderal AH Nasution berhasil melarikan diri. Para perwira yang dibunuh dibuang ke sumur di Lubang Buaya, Jakarta Timur.

Baca Juga :  Jejak Kebaikan: Upaya Tim PPK ORMAWA HIMASKA Atasi Krisis Air di Kalong Liud

Gerakan ini juga meluas ke Jawa Tengah dan Yogyakarta. PKI kemudian menguasai Radio Republik Indonesia (RRI) dan mengumumkan bahwa tindakan mereka merupakan upaya untuk menyelamatkan negara dari Dewan Jenderal yang ingin merebut kekuasaan.

Pada 3 Oktober 1965, jenazah para perwira tinggi ditemukan di Lubang Buaya. DN Aidit, pimpinan PKI, ditangkap pada November 1965 dan dieksekusi mati.

Maret 1966, Presiden Soekarno mengeluarkan keputusan yang membubarkan PKI secara resmi.

Tokoh Perwira yang Gugur:

  • Letnan Jenderal Ahmad Yani
  • Mayor Jenderal Raden Soeprapto
  • Mayor Jenderal MT Haryono
  • Mayor Jenderal Siswondo Parman
  • Brigadir Jenderal DI Panjaitan
  • Brigadir Jenderal Sutoyo Siswomiharjo
  • Kapten Pierre Tendean. ***

Follow dan Baca Artikel lainnya di Google News atau via whatsapp timetoday wa channel

=========================================================