Antisipasi Kekeringan, BPBD Bogor Siapkan Puluhan Mobil Tanki Air

kekeringan
Gedung Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor. Foto : Ist.

TIMETODAY.ID – Mengantisipasi dampak kekeringan yang melanda Kabupaten Bogor, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor telah menyiapkan 50 unit mobil tanki air untuk membantu masyarakat. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap cuaca ekstrem dan penurunan pasokan air bersih di beberapa wilayah.

Sub Koordinator Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Ponco Sugiyanto, dalam pernyataannya menyampaikan bahwa pihaknya telah mengidentifikasi daerah-daerah yang paling terdampak kekeringan.

“Kami sudah melakukan pemetaan dan mendapati beberapa wilayah yang mengalami krisis air. Oleh karena itu, kami memprioritaskan distribusi air ke daerah-daerah yang paling membutuhkan,” ujarnya, Senin (5/8/2024).

Advertisement

Mobil tanki air ini akan didistribusikan secara bergilir ke daerah-daerah yang mengalami kekeringan parah. Selain itu, BPBD juga bekerja sama dengan pihak desa dan kecamatan untuk memastikan distribusi air yang efektif dan tepat sasaran.

“Kami juga mengimbau masyarakat untuk menggunakan air secara bijaksana dan mengurangi penggunaan air yang tidak perlu. Dalam waktu dekat, kami akan melakukan sosialisasi mengenai efisiensi penggunaan air agar semua pihak dapat berkontribusi dalam mengatasi masalah ini.” Imbaunya,

Baca Juga :  Pemkab Bogor Distribusikan 410.000 Liter Air Bersih untuk Tanggulangi Kekeringan

BPBD Kabupaten Bogor juga mengingatkan masyarakat untuk selalu memantau perkembangan cuaca melalui informasi resmi dan siap siaga dalam menghadapi potensi bencana kekeringan lebih lanjut.

Dikabarkan sebelumnya, Pj Gubernur Jabar, Bey Machmudin telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) nomor 330/Kep.233-BPBD/2024 yang menetapkan status siaga darurat bencana kekeringan dan kebakaran hutan untuk 27 kabupaten dan kota di Jawa Barat.

Dalam pernyataannya, Bey Machmudin mengungkapkan bahwa Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah memperkirakan kemungkinan terjadinya kekeringan berkepanjangan di wilayah Jawa Barat akibat kemarau panjang yang sedang berlangsung.

Penetapan status siaga darurat ini merupakan langkah awal dalam upaya mitigasi bencana yang terkait dengan kekeringan dan kebakaran hutan yang disebabkan oleh kondisi kemarau tersebut.

“Untuk mengatasi dan memitigasi dampak dari kekeringan serta kebakaran hutan dan lahan yang diakibatkan oleh kemarau panjang, status siaga darurat bencana kekeringan dan kebakaran hutan serta lahan perlu ditetapkan,” kata Bey dalam surat keputusan Gubernur Jawa Barat yang dipublikasikan pada Jumat, 2 Agustus 2024.

Baca Juga :  Kemarau Panjang, Warga Citeko Puncak Rela Antre Sejak Subuh Demi Air Bersih

Status siaga darurat bencana ini berlaku dari 1 Juni hingga 30 September 2024. Bey juga menegaskan bahwa surat edaran ini harus diperhatikan oleh seluruh pemerintah kabupaten dan kota di Jawa Barat.

“Masa berlaku status siaga darurat bencana ini bisa diperpanjang atau dipersingkat tergantung pada kebutuhan penanganan darurat di lapangan,” tambahnya.

Pembiayaan untuk penanganan dan mitigasi bencana kekeringan serta kebakaran hutan dan lahan akan didanai oleh APBD Jawa Barat dan sumber-sumber sah lainnya sesuai dengan peraturan yang berlaku. ***

Follow dan Baca Artikel lainnya di Google News atau via whatsapp timetoday wa channel

=========================================================