TIMETODAY.ID, BOGOR – Sebagai wujud membantu pemerintah dalam meningkatkan pelayanan kesehatan, PT Asri Cahaya Medika mendirikan Rumah Sakit Islam Aysha di Perumahan Karadenan, Cibinong, Kabupaten Bogor.
Dengan membawa visi sosial, ekonomi dan edukasi, perusahaan yang menaungi Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Ar-Rohman, berkomitmen memberikan akses kesehatan kepada masyarakat melalui RS Islam Aysha.
Komisaris PT Asri Cahaya Medika, Agus Sriyanta menyebut bahwa spirit atau semangat yang membawa rumah sakit ini adalah dalam upaya membantu pemerintah dalam menyiapkan fasilitas kesehatan di Kabupaten Bogor dengan membangun rumah sakit yang mandiri, unggul, berkarakter dan berkeadaban serta berislami.
Sebagai rumah sakit islam satu-satunya di Kabupaten Bogor, sambung Agus RS Islam Aysha menjunjung tinggi nilai-nilai rumah sakit yang yakin, aman, humanis, amanah dan tentunya bernilai siddiq.
“Ada beberapa latar belakang dibangunnya rumah sakit ini, kami awalnya mengelola sekolah, mempunyai siswa sekitar 2000 siswa. Sekolah Al-madinah ini juga menjadi sekolah pilihan masyarakat Kabupaten Bogor,” ungkap Agus dalam Grand Opening RS Islam Aysha pada Jum’at, (1/7/2022).
Selain itu, RS Islam Aysha juga dibangun dengan alasan sosial. Melihat fenomena dunia kesehatan saat ini, Agus Sriyanta menilai masih banyak permasalahan. Seperti jumlah rumah sakit yang minim, kendala akses, dan perbedaan kelas sosial di masyarakat sehingga berpengaruh terhadap pelayanan kesehatan.
“Saya mencoba merasakan menjadi mereka, menjadi empati, dari sanalah yang menjadi dasar pembangunan RS Islam Aysha,” jelasnya.
Nama Aysha juga diambil dari nama almarhumah buah hati Agus Sriyanta yang telah berpulang.
Dari pengalaman yang menggores hati itu, Agus merasakan betapa sulitnya masyarakat mengakses fasilitas kesehatan.
“Nama Aysha pun ternyata punya nilai yang kita jadikan tagline, bahwa Aysha adalah rumah sakit yang aman lahir batin. Kami sebarkan lebih luas lagi rumah sakit yang yakin, yakin menyembuhkan yang hadir, kami pun juga yakin melayani,” katanya.
Agus berharap, melalui RS Islam Aysha ingin membantu masyarakat baik menengah ke bawah maupun ke atas serta membantu Pemkab Bogor melaksanakan program Pancakarsa khususnya Karsa Sehat.
Dari sisi ekonomi, pembangunannya menurut Agus menyerap tenaga kerja, melibatkan banyak toko material dan juga sektoral. “Saat ini kami juga mencoba meningkatkan daya beli masyarakat, terutama dari sisi penyerapan tenaga kerja, saat ini kami tahap awal ada 200 tenaga kerja yang akan bertambah menjadi 500 di dua tahun ke depan,” paparnya.
Sementara dari sisi edukasi, sekolah Islam Al-Madinah merupakan embrio dari pembangunan RS Islam Aysha. Lahir di dunia pendidikan, Agus ingin mengembalikan rumah sakit dari konsep pendidikan.
“Juga edukasi terhadap masyarakat, kami ingin masyarakat tidak hanya datang ke rumah sakit untuk berobat, tapi bagaimana kami edukasi untuk hidup sehat sehingga ada tindakan preventif, sebelum datang ke rumah sakit,” pungkasnya.
Senada dengan Agus, Direktur Utama RS Islam Aysha, dr. Afian Sutandi menerangkan RSI Aysha dibangun untuk membantu masyarakat sekitar mendapatkan kemudahan akses pelayanan kesehatan, dan berdakwah melalui kesehatan.
“Mudah-mudahan bisa meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, khususnya masyarakat Kabupaten Bogor. Kami pun sudah menyiapkan untuk program BPJS, yang sudah dalam proses, semoga ini bisa memudahkan masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan,” terang Afian.
Sementara itu, Plt. Bupati Bogor, Iwan Setiawan menyambut baik dibukanya RS Islam Aysha. Terlebih bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan untuk masyarakat.
Menurut catatan Iwan, saat ini di Kabupaten Bogor terdapat 29 rumah sakit, 4 diantaranya RSUD plus 1 RSUD sedang dalam tahap final pembangunan yaitu RSUD Bogor Utara. Ditunjang dengan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya seperti Puskesmas sebanyak 107 unit, Pustu 121 unit, dan 202 poliklinik.
“Berdasarkan Permenkes Nomor 14 tahun 2021 terkait pemenuhan tempat tidur kelas standar, telah mengatur komposisinya 60 persen tempat tidur untuk rumah sakit milik pemerintah pusat/pemda dan 40 persen untuk rumah sakit swasta,” kata Iwan.
Menurut Iwan, saat ini ketersediaan tempat tidur rumah sakit di Kabupaten Bogor sebanyak 4.143 unit, sementara standar ideal WHO rasio ketersediaan tempat tidur itu 1 banding 1.000 penduduk. Jumlah penduduk kita 5,4 juta jiwa, maka seharusnya ketersediaan tempat tidur rumah sakit 5.400 unit, sehingga kita masih defisit 1.257 tempat tidur.
“Untuk memenuhi standar WHO kita masih membutuhkan keterlibatan RS Swasta untuk berkolaborasi. Insyaallah kami sangat terbuka bagi swasta untuk membangun rumah sakit di Kabupaten Bogor. RSI Aysha bisa menjadi RS swasta rujukan di Kabupaten Bogor. Ini juga menjadi pilihan untuk masyarakat Kabupaten Bogor untuk berobat,” ujar Iwan.
Iwan mengungkapkan, RSI Aysha ini sudah lengkap fasilitasnya dan nyaman. Dari sisi SDM nya juga sudah lengkap, karena sudah memiliki beberapa dokter spesialis. RSI Aysha harus dapat melayani dengan hati dan berkontribusi dalam mewujudkan Karsa Bogor Sehat. (Aditya)
Advertisement