TIMETODAY.ID – Makanan biasanya menjadi basi dalam beberapa hari, namun ada tempat di Jepang yang menyajikan sup berumur puluhan tahun namun tetap segar. Bagaimana rasanya!
Sup Rebusan Abadi di Jepang
Contoh terkenal adalah restoran Otafuku di Distrik Asakusa, Tokyo, Jepang, yang telah menyajikan kaldu sejak tahun 1945. Kaldu berusia 79 tahun ini telah menjadi legenda di Tokyo.
Melansir The Science Times, setiap malam restoran ini menyaring kaldu dan memasukkannya kembali ke dalam panci untuk dipanaskan lagi. Kemudian, kaldu tersebut ditambah dengan bahan segar dan air seperlunya.
Kaldu ini digunakan untuk menu oden, hidangan khas Jepang. Otafuku berusaha keras untuk mempertahankan kaldu mereka agar tetap awet.
Fenomena ini tidak hanya menciptakan hidangan yang lezat tetapi juga menjadi bagian dari warisan kuliner Jepang yang kaya.
Apa Itu Sup Rebusan Abadi?
Mengutip The Spruce Eat, tradisi sup rebusan abadi tidak hanya ada di masa kini tetapi juga dikenal sejak Abad Pertengahan.
Istilah ‘perpetual stew’ merujuk pada sup yang terus direbus dan tidak pernah habis, alias terus direbus dalam waktu yang lama.
Tradisi ini melibatkan panci sup yang selalu dipanaskan dan ditambahkan bahan baru setiap hari hingga tercipta rasa yang khas.
Tradisi ini menimbulkan keraguan terkait keamanan konsumsi sup tersebut.
Namun, beberapa orang berpendapat bahwa sup ini tetap aman dikonsumsi. Biasanya, panci hampir kosong setelah seharian dikonsumsi, sehingga hanya sedikit bahan dasar yang tersisa.
Beberapa saran seperti mendinginkan sup semalaman dan membuang lemak di permukaan sup sebelum merebusnya lagi bisa dilakukan untuk keamanan.
Menurut rekomendasi dari Layanan Inspeksi dan Keamanan Pangan Departemen Pertanian AS, sup aman dikonsumsi jika dipertahankan pada suhu 200 derajat Fahrenheit, suhu yang diperlukan untuk menjaga sup tetap mendidih secara stabil. ***
Follow dan Baca Artikel lainnya di Google News atau via whatsapp timetoday wa channel
