Free Porn
xbporn

buy twitter account buy twitter account liverpool escorts southampton escorts southampton elite escorts southampton escorts sites southampton escorts southampton escorts southampton escorts southampton escorts southampton escorts southampton ts escorts southampton escorts southampton escort guide shemale escort southampton escort southampton southampton escorts southampton escorts southampton escorts southampton escorts southampton escorts southampton escorts ts escorts ts escorts liverpool escorts liverpool escorts liverpool escorts liverpool ts escorts liverpool escort models liverpool escort models liverpool ts escort liverpool ts escort liverpool shemale escorts liverpool escorts liverpool escorts liverpool escorts liverpool escorts london escorts london escorts london escorts southampton escorts southampton escorts southampton escorts southampton escorts southampton escorts liverpool escorts liverpool escorts london escorts liverpool escorts london escorts
Beranda blog Halaman 372

IKIAD Kabupaten Bogor Bagikan Bingkisan Lebaran

ikiad kabupaten bogor

TIMETODAY.ID, BOGORIkatan Keluarga Istri Anggota DPRD Kabupaten Bogor (IKIAD) membagikan bingkisan lebaran untuk staf dan pegawai di lingkungan DPRD Kabupaten Bogor.

Ketua IKIAD Kabupaten Bogor, Eva Marthiana Rudy Susmanto mengatakan, bingkisan lebaran untuk staf dan pegawai merupakan bentuk kepedulian IKIAD agar masyarakat di lingkungan DPRD Kabupaten Bogor merasakan kebahagiaan di hari lebaran.

“Intinya IKIAD ingin berbagi kebahagiaan kepada keluarga besar kita di lingkungan DPRD sekaligus kami juga meminta maaf dan saling memaafkan,” ujar Eva Marthiana, Senin (25/4/2022).

ikiad kabupaten bogor

Dalam kesempatan itu, Istri Ketua DPRD Kabupaten Bogor ini juga mengimbau masyarakat tidak berlebih-lebihan dalam merayakan hari lebaran. Protokol kesehatan, kata Eva, harus tetap diterapkan saat kita bersilaturahmi ke rumah tetangga atau mengunjungi keluarga di kampung halaman.

“Meskipun pandemi sudah turun, tapi proses masih harus kita jaga. Bukan hanya untuk kesehatan kita, tapi juga orang di sekitar kita,” kata dia.

Demikian juga bagi masyarakat yang mudik ke kampung halaman. Eva mengingatkan, agar masyarakat mematuhi protokol keselamatan berlalulintas.

“Jaga kesehatan dan konsentrasi mengemudi dan manfaatkan posko layanan mudik yang disiapkan petugas,” kata dia.

ikiad kabupaten bogor

Hal senada juga disampaikan, Fatimah Agus Salim. Istri Wakil Ketua DPRD ini, mengajak masyarakat menambahkan, momentum hari raya Idul Fitri harus dimanfaatkan untuk memupuk persatuan dan semangat kerukunan.

“Kalau sudah maaf-maafan, ayo kita hidup rukun dan saling peduli satu dengan yang lainnya,” kata Fatimah. (*)

Advertisement

Masih Ada Wilayah di Kabupaten Bogor Tanpa Listrik

kabupaten bogor tanpa listrik

TIMETODAY.ID, BOGOR – Wilayah Kabupaten Bogor hanya 60 kilometer dari Ibukota Jakarta. Namun di sebagian Bogor Barat dan Bogor Timur masih ditemukan tidak ada listrik dan blank spot atau susah sinyal telekomunikasi.

Kondisi tak ada listrik dan blank spot ini menjadi keprihatian anggota DPRD Kabupaten Bogor dari Komisi III asal Fraksi PKS Fikri Hudi Oktiarwan.

Menurut Fikri Hudi, pemerintah harus melakukan terobosan untuk menuntaskan kawasan Kabupaten Bogor tidak ada listrik dan blank spot. Padahal sudah hampir 77 tahun Indonesia merdeka.

“Ironis jika daerah penyangga Ibu Kota masih ada wilayah yang belum teraliri listrik,” ucap Fikri, Selasa 19 April 2022.

Berdasarkan hasil penyisiran Dinas ESDM Provinsi Jawa Barat, melalui Cabang Dinas Wilayah II Bogor, setidaknya masih ada 4.679 rumah warga yang tersebar di 11 kecamatan di bagian barat Kabupaten Bogor belum teraliri listrik.

Hal tersebut terungkap dalam rapat kerja Komisi III DPRD Kabupaten Bogor bersama Kepala Cabang Dinas ESDM Wilayah Bogor Iman Budiman.

kabupaten bogor tanpa listrik
DPRD Kabupaten Bogor dari Komisi III, Fikri Hudi Oktiarwan

Sementara itu sudah beberapa tahun terakhir tidak ada alokasi APBD Provinsi Jawa Barat untuk mengatasi hal tersebut, hanya mengandalkan dana CSR yang hanya bisa meng-cover sekitar 200-an rumah per tahun.

Politisi PKS ini mengatakan, harus ada terobosan untukk menuntaskan hal tersebut tidak bisa hanya mengandalkan dana CSR berapa puluh tahun diperlukan untuk menuntaskannya.

Padahal saat ini kata dia, listrik adalah kebutuhan pokok sekaligus juga sarana penting yang menentukan kemajuan suatu masyarakat, karena arus informasi akan terbuka membutuhkan daya energi listrik.

“Bila pemerintah daerah, baik itu provinsi maupun Kabupaten Bogor memandang tidak ada listrik dan blank spot adalah hal yang vital, harus berani mengalokasikan anggaran yang memadai. Ironis APBD yang tinggi tetapi masih ada masyarakat yang belum menikmati aliran listrik,” pungkasnya.  (din)

Advertisement

Tiga Bulan Kain Kasa Bersemayam di Vagina, Bidan RS Asysyiffa Minta Maaf

TIMETODAY.ID, BOGOR – Human error masih saja terjadi saat menangani pasien, seperti yang dialami Nisma Ayu Gamdasari (26) warga Desa Sibanteng, Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor, Hampir tiga bulan kain kasa bersemayam di alat kelamin wanita yang baru pertama kali melakukan persalinan.

Dia bercerita, kejadian itu bermula pada Januari 2022 lalu saat dirinya melahirkan bayi pertamanya secara normal di Bidan Puspa Kencana.

“Setelah melahirkan vagina saya dijahit oleh asisten bidan. Tapi memang itu sudah atas perintah Bidan Puspa yang kebetulan pada saat itu bidannya tidak ada karena sedang bertugas di Puskesmas,” tutur Nisma.

Baik Nisma atau pun suami, tidak mengetahui pasti kalau asisten bidan yang menanganinya sudah berpengalaman atau tidak. Karena, keanehan mulai terjadi seusai dirinya mendapatkan jahitan di alat kelamin, asisten bidan itu meminta dirinya untuk dirujuk ke rumah sakit.

“Saya disarankan untuk dirujuk ke Rumah Sakit Asysyiffa, karena kata asisten bidan itu darah HB saya rendah, mungkin banyak darah yang keluar,” kata Nisma yang didampingi suaminya.

Setelah sampai di RS Asysyiffa, jahitan yang sebelumnya dijahit di Bidan Puspa Kencana diperiksa kembali oleh pihak RS, dan pihak rumah sakit menganjurkan jahitannya agar dibuka kembali dengan alasan tidak rapih.

“Sama bidan Asysyiffa itu diperbaiki, dibongkar kembali dan dijahit ulang, itu masih ada aja darah yang keluar, mereka periksa lagi kebagian yang lebih dalam, kebagian mulut rahim dan ternyata mulut rahim saya robek juga,” paparnya.

Dengan beberapa kali jahitan yang masih saja darah HB dirinya rendah dan masih keluar darah yang akhirnya dilakukan transfusi darah. Itupun Ia harus beli terlebih dulu ke RS PMI Bogor.

“Saya ini udah hampir tiga bulan masih ngerasain sakit dan itu makin sakit, jadi setiap saya melakukan gerakan kaya berdiri, jalan segala macam itu ngerasa sakit banget, kaya ketarik kebawah,” tuturnya.

Puncaknya, pada Sabtu kemarin tak di sangka olehnya ada yang keluar berbentuk bulat, ia menduga kuat bahwa selama hampir tiga bulan rasa nyeri dari bagian vagina yang dideritanya itu penyebabbnya adalah kain kasa, karena setelah kain kasa itu keluar Nisma tidak lagi merasakan kesakitan.

“Saya tadi didampingi suami menanyakan kembali ke pihak rumah sakit dan tadi bidan yang menangani saya bilang minta maaf ke saya, beliau minta maaf sebesar-besarnya ke saya, dia merasa itu kesalahan dia dan teamnya,” kata dia.

“Kemudian dia bilang kalau si kain kasa itu saya simpan waktu pendarahan itu di bagian vagina, tapi saya sudah sampaikan ke team saya kalau itu harus di cabut tapi ternyata sama rekan nya tidak di cabut,” ujar dia menirukan kalimat dari salah satu pihak RS Asysyiffa.

Dia berharap pihak Rumah Sakit bisa bertanggung jawab atas kesalahan pihak atau human error yang dilakukan bidan RS Asysyiffa tersebut.

“Saya berharap pihak rumah sakit mau bertanggung jawab atas kesalahan yang mereka lakukan,” ungkapnya.

Sementara itu, pihak RS Asysyiffa terkesan berkilah, salah seorang karuawan RS, Eka Yusniawati mengatakan, untuk menanyakan perihal tersebut harus ke bagian pelayanan, kebetulan saat ini bagian pelayanan sedang ada rapat mendadak.

“Intinya gini ya kalau di Rumah Sakit itu tempat bekerja kita berusaha untuk melayani pasien, dari pelayanan juga belum bisa menganalisa dan harus di kaji terlebih dulu,” kilah dia.

Untuk menutupi human error yang dilakukan salah seorang bidan di RS teraebut, dia pun menceritakan informasi yang dia terima mengenai pasien tersebut, bahwa dokter kandungan telah memeriksa kondisinya dan tidak ada masalah.

“Kemarin sudah kita periksa dan kondisi ibunya baik baik saja. Artinya kita sudah berupaya untuk memberikan pelayanan yang terbaik buat pasien,” pungkasnya. (din)

Advertisement

Dewan Singgung Pembangunan Pasar Sepi Peminat

pembangunan pasar

TIMETODAY.ID, BOGOR – Anggaran sebesar Rp 3.676.000.000 uang negara habis untuk membangun Pasar Rakyat Klapanunggal. Sekitar tiga bulan yang lalu, pasar tersebut sudah berdiri, namun hingga saat ini belum juga diresmikan.

Usut punya kabar, Pasar Rakyat Klapanunggal dibangun Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bogor rupanya belum memiliki lahan parkir.

Pasar ini dibangun oleh PT Rasa Nungga Utama dan kondisinya sekarang Pasar Rakyat Klapanunggal saat ini halaman pasar sudah ditutupi oleh rerumputan.

Menurut Camat Klapanunggal Ahmad Kosasih, masalah pasar rakyat yang belum beroperasi itu, karena belum diresmikan oleh Kemenperindag Pusat.

“Itu yang ngebangun Kemenperindag pusat, jadi karena usulan kita ke Kabupaten Bogor dan Provinsi lalu di salurkan ke pusat, Dari pusat sudah turun anggarannya baru itu di bangun, nah itu anggaran pusat itu,” kata Kosasih, Senin 18 April 2022.

Ia menyebut, hasil laporannya ini belum diserahkan ke disperindag bogor.

“Ini kan belum diserahkan ke kabupaten dan kalau sudah diserahkan, baru ke Kemenperindag pusat, dan baru bisa diresmikan,” ucapnya.

Selain itu, menurutnya, masih banyak hal yang belum direalisasikan agar Pasar Rakyat tersebut bisa dioperasikan terutama dalam hal infrastruktur jalan dan lahan parkir yang belum tersedia.

“Pasar belum bisa beroperasi sampai pembanguan infrastruktur jalan dan tempat parkir, setelah selesai lalu diserahkan ke PD pasar Tohaga untuk di kelola dan kecamatan hanya mengkoordinir untuk kios agar tidak berebut,” bebernya.

pembangunan pasar
Anggota DPRD Kabupaten Bogor Daerah Pemilihan II, Sulaeman

Sementara itu, Anggota DPRD Kabupaten Bogor Daerah Pemilihan II, Sulaeman sangat menyayangkan kondisi Pasar Rakyat yang berada di desa Kembang Kuning, Kecamatan Klapanunggal.

Pasalnya pasar yang telah dibangun menggunakan anggaran dari Kementerian Perdagangan tersebut terancam sepi peminat, baik calon pedagang, maupun calon pembeli.

“Sangat disayangkan, baru selesai dibangun tapi Pasar Rakyat Klapanunggal tidak digunakan,” pungkasnya. (din)

Advertisement

Rp 3,6 Miliar Dibangunkan Pasar Rakyat Klapanunggal, Tapi Sepi Peminat

TIMETODAY.ID, BOGOR Sebesar Rp 3.676.000.000 uang negara habis untuk membangun Pasar Rakyat Klapanunggal. Sekitar tiga bulan yang lalu, pasar tersebut sudah berdiri, namun hingga saat ini belum juga diresmikan.

Usut punya kabar, Pasar Rakyat Klapanunggal dibangun Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bogor rupanya belum memiliki lahan parkir.

Pasar ini dibangun oleh PT Rasa Nungga Utama dan kondisinya sekarang Pasar Rakyat Klapanunggal saat ini halaman pasar sudah ditutupi oleh rerumputan.

Menurut Camat Klapanunggal Ahmad Kosasih, masalah pasar rakyat yang belum beroperasi itu, karena belum diresmikan oleh Kemenperindag Pusat.

“Itu yang ngebangun Kemenperindag pusat, jadi karena usulan kita ke Kabupaten Bogor dan Provinsi lalu di salurkan ke pusat, Dari pusat sudah turun anggarannya baru itu di bangun, nah itu anggaran pusat itu,” jelasnya.

Ia menyebut, hasil laporannya ini belum diserahkan ke disperindag bogor.

“Ini kan belum diserahkan ke kabupaten dan kalau sudah diserahkan, baru ke Kemenperindag pusat, dan baru bisa diresmikan,” ucapnya.

Selain itu, menurutnya, masih banyak hal yang belum direalisasikan agar Pasar Rakyat tersebut bisa dioperasikan terutama dalam hal infrastruktur jalan dan lahan parkir yang belum tersedia.

Pasar belum bisa beroperasi sampai pembanguan infrastruktur jalan dan tempat parkir, setelah selesai lalu diserahkan ke PD pasar Tohaga untuk di kelola dan kecamatan hanya mengkoordinir untuk kios agar tidak berebut,” bebernya.

Sementara itu, Anggota DPRD Kabupaten Bogor Daerah Pemilihan II, Sulaeman sangat menyayangkan kondisi Pasar Rakyat yang berada di desa Kembang Kuning, Kecamatan Klapanunggal.

Pasalnya pasar yang telah dibangun menggunakan anggaran dari Kementerian Perdagangan tersebut terancam sepi peminat, baik calon pedagang, maupun calon pembeli.

Sangat disayangkan, baru selesai dibangun tapi Pasar Rakyat Klapanunggal tidak digunakan,” ucapnya. (*)

Advertisement

Dewan Ingin Memastikan Proyek Sentul-Kandangroda Bisa Dinikmati Warga

TIMETODAY.ID, BOGOR – Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kabupaten Bogor, melakukan peninjauan lapangan atas hasil pekerjaan pembangunan pedestrian Jalan Sentul-Kandang Roda, Senin (11/4/2022).

Kunjungan dipimpin langsung Ketua Banggar sekaligus Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Rudy Susmanto. Dia mengungkapkan, kunjungannya kali ini untuk memastikan laporan yang disampaikan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR).

“Dalam Pembahasan LKPJ Tahun Anggaran 2021 disampaikan Dinas PUPR Bahwa Hampir seluruh capaian Program di angka 100 persen, untuk itu Banggar DPRD Kabupaten Bogor menyampaikan bahwa bukan hanya capaian dilihat dari nilai angka, akan tetapi infrastruktur yang dibangun harus bisa dinikmati dan dimanfaatkan manfaatnya bagi masyarakat Kabupaten Bogor,” ujar Rudy.

Setelah meninjau lokasi, Rudy menilai pedestrian selesai dibangun tetapi berbahaya untuk masyarakat yang menggunakan. DPRD, kata Rudy melihat lemahnya Perencanaan Awal dan Koordinasi antar stakeholder sehingga hal ini terjadi saat project sudah selesai dibangun dan kabel masih berantakan di atas pedestrian.

“Project Bogor Beatufication pun terlihat di area taman sepanjang jalur Pedestrian Sentul-Kandang Roda dan Kandang Roda-Pakansari, banyak area taman yang tidak selesai dibangun dan Kubah Tugu Pancakarsa yang sampai sekarang dibiarkan tidak terbangun,” imbuhnya.

Dari sisi lalu lintas jalan, DPRD juga menilai harus ada kajian lalu lintas di bundaran tugu pancakarsa dan juga harus dilengkapi rambu yang memadai oleh Dinas Perhubungan. Menurut Rudy, seharusnya antar SKPD menunjang program ini.

“Dari sisi penerangan jalan juga dirasa sangat minim di area-area tertentu, khususnya jembatan yang belum selesai dibangun sehingga ada pembatas antar jalan utama dan jalur lambat dan tanpa dilengkapi rambu jalan agar pengguna jalan mengetahui bahwa jalan tersebut menjadi dua lajur,” katanya.

Saat sidak dilakukan, Kepala Desa Cijujung Kecamatan Sukaraja menyampaikan kepada kami sudah 7 orang kecelakaan dan meninggal dunia di titik jembatan tersebut sepanjang pembangunan sampai sekarang.

Terakhir, Dewan juga melihat ke lokasi pedestrian yang lebih awal dibangun tahun 2020 yaitu pedestrian Pakansari. Pemkab Bogor menyiapkan Park Ranger untuk menjaga taman dan pedestrian, tapi kondisi hari ini, menurut Rudy masih jauh dari standar.

“Dikarenakan kondisi hujan kami belum masuk ke ranah spek material yang digunakan,dan DPRD merencanakan akan mengundang kembali stakeholder terkait dalam RDP yang akan digelar berikutnya,” tegasnya.

Rudy berharap besar kepada seluruh OPD Kab Bogor untuk meningkatkan kualitas perencanaan dan pelaksanaan program-program yang berkenaan langsung kepada Masyarakat untuk dapat dijalankan dengan sebaik-baiknya.

“Kita dapat bersama-sama melayani Masyarakat Kabupaten Bogor secara maksimal,” katanya.

Hal senada juga disampaikan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Wawan Hikal Kurdi, dan Agus Salim. Mereka juga meminta agar ada sinergitas yang baik antara SKPD dan juga stake holder yang berkaitan dengan pembangunan yang didanai oleh anggaran negara.

“DPRD Kabupaten Bogor akan meningkatkan pengawasan terhadap semua proyek pemerintah di Kabupaten Bogor,” kata Agus Salim.

Wawan Hikal menambahkan, dalam pelaksanaan proyek sebaiknya pihak OPD berkoordinasi dengan konsultan rencana dan pengawas.

“Jika hasil pembangunan memang tidak sesuai konsultan rencana, maka SKPD harus mengoptimalkan jaminan pemeliharaan dari pihak penyedia jasa,” imbuhnya. (*)

Advertisement

Ngabuburit Seru Bersama Satwa Afrika di Royal Safari Garden

TIMETODAY.ID, BOGOR – Ngabuburit bersama satwa Afrika tentunya asyik dan menarik yang bisa kamu coba. Untuk merasakan sensasi itu kamu dan keluarga tidak perlu datang ke Afrika, cukup hanya mengunjungi Royal Safari Garden yang terletak di Jalan Raya Puncak – Cisarua, Bogor. Konsep hotel unik yang di dalamnya terdapat Africa Mini Zoo.

Marketing Communication Manager Royal Safari Garden, Dian Sagita Andriyani, menjelaskan, ngabuburit di Royal Safari Garden pengunjung akan merasakan suasana seperti di Africa dan bertemu langsung dengan satwa-satwa yang berasal dari Africa salah satunya  dua ekor Zebra.

Selain itu pengunjung juga dapat foto bersama si Zebra Ozi & Pristi hanya dengan membayar tiket Rp30.000 mulai dari pukul 16.00-17.30 WIB di Africa Village.

“Tak hanya Zebra, ada satwa lainnya seperti Wallaby, Nyala, Lama dan didalam kubah Lemur berisikan satwa Lemur Ekor Cincin yang berasal dari Madagaskar,” jelas Dian dalam keterangan resminya, Sabtu (9/4/2022).

Kemudian, lanjut Dian pengunjung juga dapat ngabuburit dengan berkeliling area Royal Safari Garden yang memiliki luas 14 hektare. Lalu khusus tamu yang buka puasa di De’savanna Restaurant gratis foto dengan burung, ular dan satwa kecil lainnya.

“Ini akan menjadi momen ngabuburit yang seru, menyenangkan dan pastinya berkesan sambil menunggu waktu buka puasa,” ujar Dian.

Pada saat buka puasa, pengunjung tidak perlu khawatir, karena Royal Safari Garden menawarkan tiga pilihan menu untuk berbuka puasa, di antaranya, Kampoeng Tempo Doeloe. Di sana pengunjung akan disuguhkan dengan makanan tempo dulu sambil bernostalgia menikmati kuliner nusantara di De’savanna Restaurant.

Selain makanan tempo dulu, pengunjung juga dapat menikmati sajian berbuka puasa dengan menu spesial Ta’jil (Kurma, Kolak Pisang, Pacar Cina, Pastel, Tempe Mendoan, Lemper, Es cincau hitam, es cendol dawet, kolak biji salak, kelapa muda, es blewah, jejongkong, dan yang lainnya.

Kemudian Soto/Soup dan Main Course (Laksa Bogor, Nasi Tutug Oncom, Sayu Pucuk Labu, Cungkring, Pesmol Ikan Nila, Pepes Jamur & Tahu, ayam goreng honje, remis pedas bumbu kuning, tumis bunga pepaya, cumi asin cabe ijo, tumis picung, nasi kebuli, tumis genjer, pepes jamur, gepuk karuhun, peps oncom, pepes tahu kemangi.

Untuk Dessert (Buah potong, Pudding, Balu Marmer, Wingko Babat, Kue Putu, Kelpon, Es Melon, putu ayu, ketimus, jagung kukus, gegetuk, puding lumut, talas kukus, kue pepe, ketan srikaya, ubi cilembu, singkong kukus, carabikang, kue apem.

Masih banyak menu yang lainnya dan setiap hari berbeda, untuk menu buka puasa sepuasnya Weekday Rp99.000nett per pax, untuk dewasa (Anak Rp59.000), sementara untuk Weekend Rp.119.000nett per pax, untuk dewasa (Anak Rp.69.00).

Dian juga mengatakan, selain itu ada juga paket Buka Puasa Korean Steamboat Spesial menu khas Korea yang berisikan sayuran yang segar, seafood, beef dan disediakan dua macam kaldu, kaldu ayam dan tom yam.

“Buka Puasa dengan sajian Korean Steamboat yang hangat di Dolce dengan pemandangan Exhibit Africa. Korean Steamboat Rp.150.000nett untuk 2 orang,” ucapnya.

Selain itu ada buka puasa dengan sajian istimewa Ayam Bakar Teras Savanna yang disajikan dengan berbagai macam sambal dan dinikmati dengan nasi putih atau nasi liwet.

“Porsi Family Rp135.000nett (untuk 4 orang), 1 Ekor Ayam Bakar + Nasi Putih + Sambal & Lalapan Porsi Satuan Rp35.000nett, 1 Potong Ayam Bakar + Nasi Putih + Sambal & Lalapan Porsi Satuan Rp40.000nett, 1 Potong Ayam Bakar + Nasi Liwet + Sambal & Lalapan,” pungkasnya. (adt)

Advertisement

Kolang Kaling Laris Manis Saat Ramadan

TIMETODAY.COM, BOGOR – Memasuki bulan puasa Ramadan, buah kolang kaling menjadi salah satu panganan yang banyak diburu masyarakat sebagai santapan berbuka puasa. Hal itu, membuat permintaan kolang kaling di pasaran meningkat di banding bulan-bulan lainnya.

Kolang kaling merupakan biji muda dari buah pohon aren yang sering dijadikan bahan campuran olahan minuman atau makanan manis.

Di daerah Bogor, pohon dari buah Caruluk ini dapat ditemui di beberapa wilayah seperti di Kecamatan Rumpin dan Leuwiliang. Di wilayah tersebut produksi kolang kaling telah dijalani oleh sejumlah Kepala Keluarga (KK) yang pengerjaannya masih dilakukan secara manual atau tradisional dan ini sudah menjadi mata pencaharian mereka sehari hari.

Ipang (30) salah seorang petani buah Caruluk di Kampung Cijantur, Desa Rabak, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, mengatakan, bahwa permintaan kolang kaling selalu meningkat jelang hingga masuk bulan puasa.

Di awal puasa permintaan kolang kaling bisa mencapai 5-8 kuintal per hari. Berbeda dengan hari-hari biasa di luar Ramadan yang hanya 1 kuintal.

“Kalau bulan Ramadan di awal puasa itu biasanya pesanan banyak, omzet juga meningkat. Beda dengan tahun lalu yang harganya jatuh karena banjir,” kata Ipang kepada Bogor-today.com, Selasa (5/4/2022).

Pria yang berkerja mengolah buah Caruluk di Gunung Harenos bersama tiga anggota keluarganya ini menjelaskan, proses menyiapkan kolang kaling ini dimulai dari pengambilan buah Caruluk di hutan. Satu pohon bisa menghasilkan 2-3 kuintal kolang kaling.

Setelah buah dilepas dari batangnya, Caruluk direbus selama satu jam supaya matang lalu buah dikupas untuk diambil kolang kalingnya. Setelah itu, kolang kaling ditumbuk dengan batang kayu lalu direndam menggunakan air yang bening. Selanjutnya kolang kaling siap dijual.

“Ini dipasarkannya ke wilayah sekitar Bogor, Parung, sampai Ciputat, oleh tengkulak yang mengambil ke sini. Untuk harga kolang kaling yang siap dipasarkan, kami jual Rp8 ribu per kilo,” terangnya.

Ia menuturkan, pembuatan kolang kaling ini merupakan profesi turun temurun. Namun, ia tidak tahu pasti sejak generasi ke berapa profesi ini dijalani.

“Baru menjalani usaha ini selama sekitar empat tahunan, ini sudah jadi profesi saya sehari hari. Apalagi pohon ini rajin berbuah seperti tidak mengenal musim. Jadi, bukan pas di bulan puasa aja kerjanya. Selain rame di bulan puasa, biasanya di bulan haji juga banyak pesanan,” pungkasnya. (adt)

Advertisement

Kisah Ripan Penjahit Topi Rimba Asal Nanggung

TIMETODAY.ID, BOGOR – Kisah Ripan, warga Kampung Pasir Gintung, Desa Batutulis, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, merupakan pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) dibidang menjahit yang sudah mampu membuat karya topi rimba dengan merek Lugina.

“Ya selain produk yang diunggulkan topi rimba, saya juga terima jasa menjahit sesuai dengan konsumen yang memesan,” ujar Ripan kepada wartawan, Selasa (5/4/2022).

Ripan menjelaskan, alasan dirinya membuat produk unggulan tersebut lantaran proses pembuatannya tidak menyulitkan, bahkan dari segi permodalan pun relatif terbilang kecil.

“Iya simpel buatnya, modalnya juga kejangkau untuk usaha kecil, selain itu bahan bakunya juga gampang, kita biasa pake katun twill,” ungkapnya.

Namun, menurut Ripan, dirinya masih kesulitan mengembangkan dan membesarkan usahanya tersebut lantaran terkendala permodalan, padahal, usahanya tersebut bisa menjadi home industri yang sangat bagus dan bisa menjadi lapangan kerja yang baru bagi masyarakat sekitar.

“Untuk harga, kita biasa ecer Rp 50.000, kalau untuk pedagang lagi bisa lebih murah,” bebernya.

Untuk itu, dirinya sangat berharap brand-nya tersebut bisa lebih berkembang dengan adanya bantuan entah dari investor atau pemerintah terkait.

“Dulu sih pernah dapat bantuan dari pemerintah yang 1,2 juta itu waktu pandemi, tapi uang segitu dimasa pandemi hanya mampu untuk bertahan aja. Ya kita berharap ada dorongan lah dari Forum UKM Kecamatan,” harapnya. (din)

Advertisement

Petani Timun Suri di Kemang Bogor Gagal Panen

TIMETODAY.ID, BOGOR Petani timun suri di Kampung Kemang Gudang, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, mengalami gagal panen akibat kondisi cuaca tak menentu yang terjadi beberapa bulan terakhir berdampak pada hasil produksi pertanian yang ditanam nya rusak.

Enan (54), salah satu petani setempat mengatakan, akibat kondisi cuaca yang panas, berangin, hujan di tengah kemarau, dan fluktuasi suhu yang ekstrem antara siang dan malam membuat tanaman timun suri tidak tumbuh maksimal.

“Timun suri tahun ini gagal, buahnya kurang bagus. Kalau penyebab hama sih engga kayanya, kebanyakan hujan pun kurang bagus,” kata Enan kepada Bogortoday, Senin (4/4/2022).

Anomali cuaca membuat tanaman timun suri nya gagal panen. Panen awal dalam kondisi normal saat panen bisa menghasilkan sekitar 5000 buah, realitanya pada saat ini kebun timun suri yang di garapnya hanya menghasilkan 100 buah saja.

“Kalau panen tahun kemaren pada saat pandemi covid melanda hingga menjelang lebaran jurang lebih bisa menghasilkan 5000 lebih, untuk 4 kali panen dalam waktu sebulan,” ungkapnya.

Ia merasakan baru kali ini mengalami gagal panen, walaupun sebenarnya dalam panen sebelumnya belum pernah merasakan hal seperti ini.

“Biasanya ga pernah begini. Ada juga teman yang disebelah sana juga sama mengalami gagal panen bahkan tidak bisa mengambil buah tersebut dan mengalami daun kuning,” tuturnya.

Akibat gagal panen ini, Anen mulai memasarkan hasilnya secara keliling dari pasar ke pasar. Walaupun sebelum mengalami gagal panen ia hanya mengandalkan para tengkulak yang mendatangi kebunnya dengan memborong hasil panennya itu.

“Biasanya 2 hari menjelang puasa ada yang dateng buat ngeborong, untuk mereka pasarkan ke pelanggan toko buah dan pasar. Sekarang karena pendapatan hasil panen saya sedikit dia juga ga ngambil,” pungkasnya. (adt)

Advertisement
======================== ======================== ======================== ======================== ========================