MEMBENTUK MURID MENJADI FAST GENERATION

OPINI_HERU
Heru B Setyawan penulis opini dengan judul “Membentuk Murid Menjadi Fast Generation”. (FOTO : UST)

Oleh : Heru B Setyawan (Pemerhati & Aktivis Pendidikan)

PEMBACA yang budiman pasti bertanya-tanya, apa itu fast generation? Fast generation itu singkatan dari FAST yang merupakan kepanjangan dari Fatonah, Amanah, Sidik dan Tabligh, ya itu adalah sifat dan akhlak dari teladan kita semua yaitu Nabi Muhammad SAW.

Dalam diri Rasulullah SAW. sudah tertanam sifat dan akhlak baik yang harus dicontoh oleh murid. Sebagaimana dijelaskan sebuah hadist yang berbunyi: “Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah saw.

Advertisement

itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah SWT. dan (kedatangan) hari kiamat dan yang banyak mengingat Allah”. Baiklah penulis akan  bahas satu persatu.

Pertama, Fathonah berarti pandai atau cerdas. Pandai dalam hal duniawi memanglah sangat dianjurkan. Karena kita hidup memerlukan harta. Namun, perlu diketahui bahwa seorang muslim yang cerdas tidak cukup dengan memiliki banyak harta saja.

Mengenai muslim yang cerdas, Nabi mengatakan dalam sebuah hadist: “Orang yang paling banyak dalam mengingat kematian dan paling siap menghadapinya. Merekalah yang paling cerdas.

Baca Juga :  50 Persen Suara Yane Ardian Hilang, Tim Pemenangan Pertanyakan Proses Rekapitulasi KPU

Mereka pergi dengan membawa kemuliaan di dunia dan kehormatan di akhirat (H.R. At-Tirmidzi)

Kedua, Amanah yang berarti dapat dipercaya. Sebagaimana dalam sebuah hadis Nabi Muhammad SAW bersabda: “Tidaklah sempurna iman seseorang yang tidak menjaga amanah” (H.R. Ahmad).

Banyak contoh pejabat yang tidak amanah, akhirnya tidak dipercaya lagi oleh rakyatnya. Bahkan karena tidak amanah, pejabat tersebut bisa masuk hotel prodeo, alias masuk penjara.

Ketiga, Sidik artinya jujur dan berkata benar. Hal demikian terdapat dalil Al-Qur’an artinya: “Wahai orang-orang yang beriman!

Jika seseorang yang fasik datang kepadamu membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya, agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan (kecerobohan), yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu (Q.S. Al-Hujurat: 6).

Ayat tersebut mengingatkan kita bahwa zaman now yang serba cepat akan serbuan informasi hendaknya harus selektif terhadap informasi yang benar serta dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Baca Juga :  BUDAYA MENYONTEK LAHIRKAN BUDAYA KORUPSI

Jangan terburu-buru membagikan informasi yang diterima. Sebab bisa jadi informasi yang kita sebarkan sebelum mengecek terlebih dahulu ialah informasi yang bersifat kebohongan, hoaxs dan fitnah.

Terakhir,  Tabligh artinya menyampaikan. Dalam hal ini, yang dimaksud menyampaikan adalah mudah memberikan pemahaman kepada orang-orang mengenai kebaikan.

Sebab hal ini sesuai dengan perintah Nabi Muhammad SAW dalam H.R. Ahmad yang artinya:

“Barang siapa yang menunjukkan kepada suatu kebaikan, maka ia akan mendapatkan ganjaran pahala sebagaimana orang yang melakukan kebaikan itu.”

Dengan meneladani dan mengamalkan FAST generation ini, atau meneladani dan mengamalkan sifat dan akhlak Rosul SAW.

Semoga murid kita sebagai calon pemimpin bisa membawa bangsa Indonesia menjadi negeri yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur

Yakni, sebuah negeri yang mengumpulkan kebaikan alam dan kebaikan perilaku penduduknya. Jayalah Indonesiaku. ***

 

Follow dan Baca Artikel lainnya di Google News atau via whatsapp TIMETODAY WA CHANNEL

=========================================================