Massa Aksi Bela Palestina di Depan Kedubes AS Bawa Replika Jenazah Anak-anak

bela Palestina
Massa aksi bela Palestina kembali memenuhi area depan Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jakarta Pusat, Minggu 17 Desember 2023 (Beritasatu.com/Maria Gabrielle)

TIMETODAY.ID – Massa Aksi bela Palestina kembali menghadiri area depan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta Pusat, Minggu (17/12/2023). Aksi ini diselenggarakan oleh Majelis Organisasi Kemasyarakatan Indonesia (MOI).

MOI terdiri dari anggota beberapa organisasi Islam, termasuk Persatuan Umat Islam (PUI) dan Ikatan Dai Indonesia (Ikadi).

Melansir beritasatu.com, Mohammad Faisal, juru bicara MOI, menyatakan bahwa isu yang diangkat dalam aksi ini terkait dengan veto yang dilakukan oleh Amerika Serikat.

Advertisement

“Fokus kita pada isu veto yang dilakukan oleh Amerika, meskipun sebagian besar negara mendukung gencatan senjata,” ujar Mohammad Faisal setelah aksi bela Palestina kepada wartawan.

Baca Juga :  VIDEO : Detik-Detik Gempa 7,6 Guncang Jepang

“Ini tidak hanya menyangkut umat Islam. Ini bukan sekadar perang, melainkan genosida dan pembersihan etnis, di manaa 70 persen korban adalah wanita dan anak-anak, bahkan bayi-bayi,” tambahnya.

Majelis Ormas Islam mengajukan beberapa tuntutan dalam aksi bela Palestina tersebut. Dua di antaranya adalah mengutuk veto Amerika Serikat terhadap resolusi gencatan senjata di Gaza yang disetujui oleh mayoritas anggota PBB, serta mengutuk dukungan penuh Amerika Serikat terhadap kejahatan perang dan genosida yang dilakukan oleh Israel.

Harapannya agar tuntutan ini dapat didengar oleh Presiden Amerika Serikat, Joe Biden.

Baca Juga :  Guncangan Gempa Porakporandakan Bangunan usai Jepang Diguncang Gempa 7,6

Lebih lanjut, terlihat sejumlah peserta perempuan membawa replika jenazah bayi atau anak-anak yang berlumuran darah.

Salah satunya adalah Tasyani, peserta aksi asal Bogor, yang membawa replika jenazah berlumuran darah sebagai simbolisasi anak-anak yang menjadi korban di Gaza.

Mohammad Faisal menjelaskan bahwa aksi hari ini tidak hanya bersifat verbal, tetapi juga divisualisasikan dengan adanya replika jenazah bayi dan anak-anak, sebagai upaya untuk lebih menyentuh dan menyampaikan gambaran kondisi di Gaza. ***

Follow dan Baca Artikel lainnya di Google News

=========================================================