Oleh : Heru B Setyawan (Pemerhati & Aktivis Pendidikan)
PESANTREN Kilat (Sanlat) yang diadakan oleh pihak sekolah biasanya diadakan di awal, di tengah atau di akhir ramadhan.
Anjuran untuk mengadakan sanlat di sekolah dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan setempat dan sudah dilakukan sejak beberapa tahun kebelakang.
Mumpung ramadhan masih sebulan lagi, belum terlambat, alangkah baiknya, jika tahun ini pelaksanaan sanlat diadakan sebelum ramadhan.
Mengapa sebaiknya sanlat dilaksanakan sebelum ramadhan, agar tujuan diadakannya sanlat berhasil, sehingga puasanya peserta didik juga berhasil.
Jangan malah sudah puasa baru pihak sekolah baru melaksanakan sanlat, jadi ilmunya terlambat tersampaikan ke peserta didik.
Penulis juga percaya, peserta didik, insyaAllah sudah mendapat ilmu tentang segala hal tentang puasa Ramadhan baik dari sekolah maupun luar sekolah.
Tapi jika diingatkan kembali saat sanlat sebelum puasa, hal ini lebih mengena dan peserta didik termotivasi lagi untuk menyambut datangnya bulan suci ramadhan.
Alasan yang lain, bukankah para sahabat Rosul SAW dan orang-orang yang soleh, mempersiapkan puasa itu dua bulan sebelumnya, yaitu sejak bulan rajab.
Sehingga ada doa yang sangat terkenal untuk menyambut puasa ramadhan, yaitu: Allahumma baarik lana fii rojaba wa sya’bana, wa ballighna romadhona.
Artinya: Ya Allah, berkahilah kami di bulan rajab, syaban dan berkahilah kami di bulan ramadhan ini.
Sekelas para sahabat Rosul SAW dan hamba yang soleh saja harus latihan dan persiapan 2 bulan untuk menyambut puasa ramadhan yang full 30 hari.
Apalagi jika kita orang awam dan seorang peserta didik yang masih dalam proses pendidikan.
Seperti dalam olahraga, kita harus warming up (pemanasan dulu) sebelum bertanding, demikian juga kita harus latihan dulu dengan puasa sunnah sebelum puasa wajib ramadhan.
Kita bisa latihan puasa dengan puasa rajab, puasa senin-kamis, atau puasa 3 hari tengah bulan hijriah atau puasa Daud.
Dengan sanlat dilaksanakan minimal sebulan sebelum datangnya ramadhan, maka peserta didik sudah tahu ilmu tentang seluk beluk puasa wajib ramadhan, peserta didik jadi termotivasi.
Sehingga sewaktu Proses Belajar Mengajar (PBM) di bulan ramadhan dapat berjalan dengan baik, lancar dan sukses.
Jangan sampai sewaktu pelaksaan sanlat murid ngantuk dan loyo karena belum tahu ilmu tentang puasa ramadhan yang benar.
Ngantuk dan loyo ini juga sebagai akibat, karena peserta didik, belum latihan puasa sunnah pada bulan rajab dan saban.
Boro-boro murid, orang dewasapun jika belum siap puasa ramadhan atau tidak biasa puasa juga merasakan beratnya melaksanakan salah satu rukun Islam ini.
Baik belum ada kata terlambat untuk melaksanakan sanlat sebelum datangnya bulan suci ramdhan, semoga puasa kita tahun ini lebih baik dari tahun lalu, Aamiin. Jayalah Indonesiaku. ***
Follow dan Baca Artikel lainnya di Google News atau via whatsapp timetoday wa channel
Advertisement