TIMETODAY.ID – Rajut silaturahmi demi membangun harmoni untuk negeri menjadi tema dalam hari ulang tahun (HUT) Rumah Sakit Umum daerah (RSUD Leuwiliang) yang ke 14 tahun.
“Makna dari tema tersebut yakni, mempererat tali silaturahmi, semakin kompak seluruh karyawan rumah sakit dan terus meningkatkan pelayanan serta melayani sepenuh hati,” tutur Direktur RSUD Leuwiliang, dr. Vitrie Winastri, S.H, MARS disela acara.
Vitrie mengatakan, rangkaian peringatan HUT RSUD Leuwiliang ke-14 dilakukan pelbagai kegiatan yang penuh dengan kebaikan seperti, Halal bihalal dengan seluruh karyawan rumah sakit serta santunan anak yatim.
“Santunan anak yatim ada 100 orang, halal bihalal, tausyiah ustad ternama, launcing vaksinasi hepatitis B untuk tenaga kesehatan (Nakes), melakukan semjnar kesehatan baik di eksternal maupun internal RSUD Leuwiliang,” kata Vitrie.
Dihari berikutnya, lanjut Vitrie, RSUD Leuwiliang juga akan menggelar seminar tentang kesehatan jiwa untuk para Nakes dan pencerahan di bidang hukum.
Tidak hanya sampai distu, momentum HUT RSUD Leuwiliang kali ini pun penuh dengan keberkahan, bagaimana tidak pihak rumah sakit memberikan apresiasi mulai dari doorprize hingga pemberangkatan umroh.
“Setiap peringatan HUT RSUD Leuwiliang, kami selalu memberikan apresiasi kepda karyawan teladan baik berupa penghargaan bahkan kami pun memberangkatkan umroh, kali ini ada 3 karyawan kami yang diberangkatkan umroh,’ paparnya.
Ada 10 orang karyawan RSUD Leuwiliang yang mendapatkan reward karena berprestasi, bahkan ada satu karyawan ikut kompetisi ASN berprestasi di tingkat Kabupaten Bogor Bogor dan sudah masuk lima besar dan dapat penghargaan dari bupati.
“Sedangkan untuk umroh sudah ada tiga karyawan yang terpilih, pemilihan tiga orang umroh ini dilakukan dengan sangat selektif, selain kinerja dan prestasinya juga keinginan kuat untuk ibadah umroh,” tuturnya.
Vitrie beraharap HUT RSUD Leuwiliang yang ke-14 dengan mengusung tagline rajut silahturahmi demi membangun harmoni untuk negeri bukan hanya sekedar jargon semata.
“Saya berharap kedepan seluruh karyawan RSUD Leuwiliang bisa melayani masyarakat lebih baik lagi, lebih kompak lagi. Kami akan terus melakukan perbaikan dan intropeksi diri demi meningkatkan pelayanan dan kebutuhan masyarakat,” pungkasnya.
Sementara itu, Kabid Pencegahan Penyakit dan Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor, Adang Mulyana mengatakan, untuk meningkatkan tingkat keamanan dan kesehatan para tenaga kesehatan, pihaknya melakukan vaksinasi hepatitis B untuk Nakes.
“Karena tenaga medis itu terlibat langsung atau memiliki kontak langsung secara intensif dengan pasien. Jadi resiko tertularnya sangat besar,” kata Adang.
Dirinya menjelaskan, berdasarkan data di tingkat nasional, terdapat 7,3% masyarakat terpapar hepatitis B, dan yang paling beresiko tertular adalah tenaga kesehatan karena yang berhubungan langsung dengan pasien.
“Pemerintah pusat merencanakan melindungi tenaga kesehatan dari penularan hepatitis B. Untuk itu, Departemen Kesehatan melalui Dinkes di tiap daerah mengadakan imunisasi Hepatitis B untuk Nakes,” tuturnya.
Semua Nakes di Kabupaten Bogor Bogor harus terlindungi sebelum melakukan pemeriksaan dan pengobatan terhadap pasien Hepatitis B. Imunisasi Hepatitis B dipandang sebagai langkah yang krusial dalam melindungi para Nakes dari risiko penularan penyakit serius tersebut.
“Pemberian imunisasi ini sebanyak tiga dosis, dosis ke-1 pada bulan ke-0, dosis ke-2 pada satu bulan setelah dosis ke-1, dan dosis ke-3 pada lima bulan setelah dosis ke-2 secara intramuskular,” terang dia.
Adang berharap terselenggaranya kegiatan imunisasi ini, para Nakes di RSUD Leuwiliang dapat bekerja dengan lebih tenang dan efektif. ***
Follow dan Baca Artikel lainnya di Google News atau via whatsapp timetoday wa channel
