Oleh : Peter Suriadi (Guru SMA Mardi Yuana Kota Bogor)
HARI ini, Kamis 18 April 2024 pukul 20.00 WIB, di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Qatar, Indonesia akan memainkan laga kedua kejuaraan sepak bola Piala Asia U-23 menghadapi Australia.
Laga ini bisa dikatakan laga penentuan nasib karena Indonesia kini berada di peringkat terakhir atau keempat di Grup A dengan tanpa poin.
Di setiap grup, hanya dua tim teratas yang berhak lolos ke babak perempat final. Untuk menjaga asa lolos dari fase grup, Indonesia mutlak harus mampu mengalahkan Australia.
Jika hanya bisa meraih hasil imbang, nasib Indonesia lolos ke perempat final akan tergantung tim lain. Bahkan jika kembali menelan kekalahan, secara matematis Indonesia harus angkat koper lebih dini dan memupus ambisi lolos ke Olimpiade Paris 2024.
Dengan demikian Indonesia mengemban misi yang nyaris mustahil dalam lagi ini.
Mengapa demikian? Karena Indonesia selalu kalah melawan Australia dalam dua laga beruntun pada babak kualifikasi Piala Asia U-23 2022 yang dilangsungkan di Tajikistan pada bulan Oktober 2021 dengan skor 2-3 dan 0-1.
Dan dalam dua edisi terakhir ajang yang sama, yakni Thailand 2020 dan Uzbekistan 2022, Australia selalu menembus babak semifinal.
Dalam laga ini, Indonesia tidak bisa memainkan gelandang andalan, Ivar Jenner, karena hukuman akumulasi dua kartu kuning di laga melawan Qatar.
Pelatih Indonesia, Shin Tae-yong, harus memutar otak untuk menentukan susunan pemain dan strategi bermain tanpa kehadiran pemain klub Belanda, Jong Utrecht, itu untuk bisa meraih kemenangan yang menjaga asa.
Dalam keterangan resmi di Qatar pada hari Rabu 17 April 2024, Shin tetap merasa optimis. “Dari laga pertama, semua pemain menunjukkan Indonesia memiliki daya saing yang baik dan tidak menyerah, meskipun kehilangan satu dua pemain. Itu modal penting bagi kami untuk bangkit pada laga melawan Australia,” ujarnya.
Menurut prediksi saya, Arkhan Fikri, gelandang klub Arema FC, berpeluang mengisi posisi pivot di lini tengah yang ditinggalkan Jenner.
Shin juga kemungkinan tetap memainkan pemain serba bisa, Nathan Tjoe-A-On, di lini tersebut. Pemain naturalisasi itu tampil baik ketika diturunkan sebagai pemain pengganti pada laga kontra Qatar.
Shin harus menerapkan permainan high pressure dan mengambil prakarsa serangan sejak awal laga. Anak buahnya harus mulai lebih dulu mengontrol bola dan menggiatkan pergerakan tanpa bola untuk memecah konsentrasi lawan.
Mari kita dukung Indonesia untuk menjaga asa lolos dengan menyaksikannya melalui layar kaca RCTI. ***
Follow dan Baca Artikel lainnya di Google News atau via whatsapp timetoday wa channel
