TIMETODAY.ID – Klorofil, atau yang biasa dikenal dengan zat hijau daun, merupakan kandungan yang menyebabkan warna hijau pada tanaman.
Klorofil ini akan menyerap energi dari matahari untuk keberlangsungan proses fotosintesis pada tumbuhan. Zat ini penting dalam fungsi metabolisme seperti pertumbuhan dan respirasi tumbuhan.
Untuk mendapat manfaat kesehatan dari klorofil yaitu dengan mengonsumsi sayuran hijau.
Ada beberapa potensi manfaat klorofil, antara lain:
Perawatan jerawat
Klorofil juga berpotensi sebagai pengobatan jerawat. Satu studi menemukan gel yang mengandung klorofilin membantu mengurangi jerawat wajah dan pori-pori besar yang terlihat.
Obat anti penuaan
Klorofil dapat bekerja sebagai obat anti-penuaan. Studi menemukan mengoleskan gel yang mengandung klorofilin–turunan klorofil alami yang larut dalam air–ke kulit mengurangi tanda-tanda photoaging, yaitu penuaan akibat paparan sinar matahari.
Penelitian menggunakan sampel kulit dari empat wanita sehat dan berlangsung selama 12 hari.
Hasil penelitian menunjukkan kulit yang diobati dengan klorofilin membaik dengan cara yang mirip dengan kulit yang diobati dengan tretinoin, yang merupakan krim kulit resep yang telah terbukti membantu penuaan kulit
Sifat pembentuk darah
Klorofil secara kimiawi mirip dengan hemoglobin, protein yang penting dalam sel darah merah karena membawa oksigen ke seluruh tubuh.
Para peneliti menyarankan bahwa jus rumput gandum (wheatgrass), yang kaya akan klorofil, dapat membantu dalam mengobati gangguan defisiensi hemoglobin, seperti anemia dan talasemia.
Pengobatan kanker
Klorofil berpotensi sebagai pengobatan kanker dalam beberapa tes yang dilakukan pada hewan. Sebuah tinjauan tahun 2015 menyimpulkan, klorofilin dapat membantu mencegah dan memperlambat pertumbuhan kanker.
Studi dari tahun 2005 menemukan, klorofil alami mengurangi risiko kanker usus besar pada tikus. Tikus makan makanan tinggi daging merah dan rendah sayuran hijau, yang memiliki hubungan dengan peningkatan risiko kanker usus besar.
Sebuah studi tahun 2016, klorofilin membantu memperlambat perkembangan kanker paru-paru pada tikus.
Sebagai deodoran
Para peneliti telah mempelajari klorofil untuk potensinya sebagai deodoran selama bertahun-tahun. Penelitian yang diterbitkan pada tahun 1960, klorofil dapat mengurangi bau badan bagi orang yang menjalani kolostomi (operasi usus besar).
Kemudian penelitian dari tahun 1989 menemukan, klorofil tidak efektif dalam mengendalikan bau pada orang yang telah menjalani kolostomi. Namun, studi tahun 1980 mencatat, klorofil meningkatkan bau badan bagian bawah pada orang dewasa yang lebih tua yang tinggal di panti jompo.
Saat ini, beberapa deodoran dan obat kumur mengandung klorofil. Beberapa orang juga mengonsumsi pil klorofil untuk membantu mengurangi bau badan.
Menyembuhkan luka
Para peneliti mempelajari klorofil untuk penyembuhan luka pada tahun 1940-an dan 1950-an. Beberapa penelitian ini menunjukkan klorofil dapat membantu menyembuhkan luka bedah dan mencegah infeksi.
Baru-baru ini, tinjauan tahun 2008 menyarankan, obat yang mengandung klorofilin meningkatkan penyembuhan luka dan mengurangi bau badan.