Free Porn
xbporn

buy twitter account buy twitter account liverpool escorts southampton escorts southampton elite escorts southampton escorts sites southampton escorts southampton escorts southampton escorts southampton escorts southampton escorts southampton ts escorts southampton escorts southampton escort guide shemale escort southampton escort southampton southampton escorts southampton escorts southampton escorts southampton escorts southampton escorts southampton escorts ts escorts ts escorts liverpool escorts liverpool escorts liverpool escorts liverpool ts escorts liverpool escort models liverpool escort models liverpool ts escort liverpool ts escort liverpool shemale escorts liverpool escorts liverpool escorts liverpool escorts liverpool escorts london escorts london escorts london escorts southampton escorts southampton escorts southampton escorts southampton escorts southampton escorts liverpool escorts liverpool escorts london escorts liverpool escorts london escorts
Beranda blog Halaman 356

Di Depan Hakim, Saksi Mujiyono Mengaku Sempat Diminta RP 900 Juta Oleh Oknum Auditor BPK

TIMETODAY.ID, BANDUNG – Sejumlah saksi yang dihadirkan Jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengaku diperas dengan berbagai modus dalam perkara dugaan suap auditor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Perwakilan Jawa Barat.

Salah seorang saksi, Mujiyono yang merupakan Kasubbag Keuangan, Kecamatan Cibinong menuturkan kesaksiannya dalam persidangan yang berlangsung di Pengadilan Tipikor Bandung, Senin (15/8/2022).

Mujiyono mengaku sempat dimintai uang oleh auditor BPK bernama Gerry Ginajar Trie Rahmatullah yang kini berstatus tersangka oleh KPK.

Dalam kesaksiannya dipersidangan, Gerry meminta uang senilai Rp 900 juta, yang merupakan asumsi 10 persen dari nilai pagu perkejaan infrastruktur di beberapa kelurahan yang ada di Kecamatan Cibinong.

“Setelah permintaan Gerry, saya melaporkan ke camat, kemudian camat memanggil lurah. Kemudian saya sampaikan ada permintaan dari BPK, 10 persen dari infrastruktur,” ujarnya.

Mujiyono menyebutkan, saat itu semua lurah keberatan dengan adanya permintaan BPK karena kondisi keuangan yang memprihatinkan. Para lurah bahkan mengaku siap diaudit secara terang-terangan oleh auditor BPK mengenai seluruh laporan pekerjaan infrastruktur.

“Jangankan untuk menutupi Rp900 juta, untuk menangani COVID warga yang terpapar saja bingung. Gerri tetap meminta uang antara lima persen sampai 10 persen. Saya menyampaikan, para lurah siap diperiksa oleh BPK. Lurah tidak ada takutnya,” beber Mujiyono.

Saksi lainnya, Achmad Wildan Kabag Anggaran Pada BPKAD Kabupaten Bogor mengaku pernah dimintai uang dengan alasan ongkos ketik oleh auditor BPK bernama Hendra Nur Rahmatullah yang kini juga berstatus tersangka oleh BPK.

Saat itu, Wildan sempat ingin memberikan uang tunai senilai Rp5 juta, tapi ditolak oleh Hendra dengan alasan nominalnya terlalu kecil.

“Saya berikan awalnya Rp5 juta tapi ditolak oleh Hendra. Tambah lagi atuh karena dua orang katanya, dengan Pak Amir (pegawai BPK). Akhirnya ditambah Rp5 juta lagi,” kata Wildan.

Sementara, Rieke Iskandar Sekretaris Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Bogor, mengaku memberi uang kepada terdakwa Ihsan Ayatullah, Kasubag Kasda BPKAD Kabupaten Bogor karena Ihsan dimintai uang oleh auditor BPK.

“Tidak ada temuan di KONI. Ihsan minta tolong, bahasa di teleponnya dia perlu uang buat BPK, bisa bantu tidak Rp150 juta. Jadi saya berikan Rp50 juta,” kata Rieke.

Ihsan Ayatullah saat dimintai tanggapan oleh majelis hakim yang diketuai oleh Hera Kartiningsih, menyebutkan bahwa ia dimanfaatkan oleh auditor BPK bernama Hendra untuk meminta uang ke sejumlah pegawai Pemkab Bogor.

Ia juga menegaskan bahwa penarikan uang yang dirinya lakukan ke pegawai Pemkab dan pengusaha bukan atas dasar perintah terdakwa Bupati nonaktif Ade Yasin ataupun mantan bupati Rachmat Yasin.

“Saya melakukan ini tanpa ada permintaan AY dan RY. Selalu saya sampaikan kepada SKPD untuk menemui BPK langsung. Saudara Hendra sering memanfatakan saya untuk meminta uang ke SKPD,” kata Ihsan.

Sebelumnya, Ade Yasin dan tiga pegawai Pemkab Bogor didakwa oleh Jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi memberi uang suap Rp1,9 miliar untuk meraih predikat opini wajar tanpa pengecualian (WTP).

Jaksa KPK Budiman Abdul Karib mengatakan uang suap itu diberikan kepada empat pegawai Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang juga telah menjadi tersangka pada perkara tersebut.
“Sehingga dipandang sebagai perbuatan berlanjut memberi atau menjanjikan sesuatu yaitu memberikan uang yang keseluruhannya berjumlah Rp1.935.000.000 kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara,”pungkasnya. (*)
Advertisement

Perjalanan Terbentuknya Pasukan Pengibar Bendera Pusaka

Pasukan Pengibar Bendera Pusaka
Upacara pengibaran-bendera HUT RI ke-72. Foto : Istimewa.

TIMETODAY.ID, BOGORPasukan Pengibar Bendera Pusaka atau disingkat Paskibraka bertugas mengibarkan dan menurunkan Bendera Pusaka (kini duplikat) dalam upacara peringatan Ulang Tahun Republik Indonesia di tiga tempat, yakni tingkat kabupaten/kota, provinsi, dan nasional. Anggotanya berasal dari pelajar SMA/sederajat kelas 10 dan/atau 11.

Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) merupakan putra-putri terbaik bangsa, kader pemimpin bangsa yang direkrut dan diseleksi secara bertahap dan berjenjang melalui sistem dan mekanisme pendidikan dan pelatihan yang menanamkan nilai-nilai kebangsaan serta penguatan aspek mental dan fisik agar memiliki kemampuan prima dalam melaksanakan tugas sebagai pasukan pengibar bendera pusaka.

Pasukan Pengibar Bendera Pusaka

Paskibraka berada dibawah binaan dan asuhan Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia.

Namun bagaimana sejarah Pasukan Pengibar Bendera Pusaka terbentuk

Melansir wikipedia.org, gagasan Paskibraka lahir pada tahun 1946, pada saat ibu kota Indonesia dipindahkan ke Yogyakarta. Memperingati HUT Proklamasi Kemerdekaan RI yang ke-1, Presiden Soekarno memerintahkan salah satu ajudannya, Mayor (Laut) Husein Mutahar, untuk menyiapkan pengibaran bendera pusaka di halaman Istana Gedung Agung Yogyakarta.

Pada saat itulah, di benak Mutahar terlintas suatu gagasan bahwa sebaiknya pengibaran bendera pusaka dilakukan oleh para pemuda dari seluruh penjuru Tanah Air, karena mereka adalah generasi penerus perjuangan bangsa yang bertugas.

Akan tetapi, karena gagasan itu tidak mungkin terlaksana, maka Mutahar hanya bisa menghadirkan lima orang pemuda, tiga putra dan dua putri yang berasal dari berbagai daerah dan kebetulan sedang berada di Yogyakarta, salah satunya Siti Dewi Sutan Assin. Lima orang tersebut melambangkan Pancasila. Sejak itu, sampai tahun 1949, pengibaran bendera di Yogyakarta tetap dilaksanakan dengan cara yang sama.

Ketika Ibu kota dikembalikan ke Jakarta pada tahun 1950, Mutahar tidak lagi menangani pengibaran bendera pusaka. Pengibaran bendera pusaka pada setiap 17 Agustus di Istana Merdeka dilaksanakan oleh Rumah Tangga Kepresidenan sampai tahun 1966. Selama periode itu, para pengibar bendera diambil dari para pelajar dan mahasiswa yang ada di Jakarta.

Pada tahun 1967, Husein Mutahar dipanggil Presiden Soeharto untuk menangani lagi masalah pengibaran bendera pusaka. Dengan ide dasar dari pelaksanaan tahun 1946 di Yogyakarta, dia kemudian mengembangkan lagi formasi pengibaran menjadi tiga kelompok yang dinamai sesuai jumlah anggotanya, yaitu:

  • Pasukan 17 / pengiring (pemandu),
  • Pasukan 8 / pembawa bendera (inti),
  • Pasukan 45 / pengawal

Jumlah tersebut merupakan simbol dari tanggal Proklamasi Kemerdekaan RI, 17 Agustus 1945 (17-8-45).

Pada waktu itu dengan situasi kondisi yang ada, Mutahar hanya melibatkan putra daerah yang ada di Jakarta dan menjadi anggota Pandu/Pramuka untuk melaksanakan tugas pengibaran bendera pusaka.

Rencana semula, untuk kelompok 45 (pengawal) akan terdiri dari para mahasiswa AKABRI (Generasi Muda ABRI) namun tidak dapat dilaksanakan. Usul lain menggunakan anggota pasukan khusus ABRI (seperti RPKAD, PGT, KKO, dan Brimob) juga tidak mudah.

Akhirnya diambil dari Pasukan Pengawal Presiden (Paswalpres) yang mudah dihubungi karena mereka bertugas di lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta.

Mulai tanggal 17 Agustus 1968, petugas pengibar bendera pusaka adalah para pemuda utusan provinsi. Tetapi karena belum seluruh provinsi mengirimkan utusan sehingga masih harus ditambah oleh eks-anggota pasukan tahun 1967.

Pada tanggal 5 Agustus 1969, di Istana Negara Jakarta berlangsung upacara penyerahan duplikat Bendera Pusaka Merah Putih dan reproduksi Naskah Proklamasi oleh Suharto kepada Gubernur/Kepala Daerah Tingkat I seluruh Indonesia.

Bendera duplikat yang terdiri dari enam carik kain mulai dikibarkan menggantikan Bendera Pusaka pada peringatan Ulang Tahun Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1969 di Istana Merdeka Jakarta, sedangkan Bendera Pusaka bertugas mengantar dan menjemput bendera duplikat yang dikibar atau diturunkan.

Mulai tahun 1969 itu, anggota pengibar bendera pusaka adalah para remaja siswa SLTA se-tanah air Indonesia yang merupakan utusan dari seluruh provinsi di Indonesia, dan tiap provinsi diwakili oleh sepasang remaja putra dan putri.

Istilah yang digunakan dari tahun 1967 sampai tahun 1972 masih Pasukan Pengerek Bendera Pusaka. Baru pada tahun 1973, Idik Sulaeman melontarkan suatu nama untuk Pengibar Bendera Pusaka dengan sebutan Paskibraka. PAS berasal dari PASukan, KIB berasal dari KIBar mengandung pengertian pengibar, RA berarti bendeRA dan KA berarti PusaKA. Mulai saat itu, anggota pengibar bendera pusaka disebut Paskibraka.

Pembentukan formasi pasukan

Formasi khusus Paskibraka yaitu:

Kelompok 17 berposisi di paling depan berperan sebagai pemandu dan pengiring pasukan yang dipimpin oleh seorang Komandan Kelompok (DanPok). Kelompok 17 Ini seluruhnya merupakan anggota Paskibraka.

Kelompok 8 berposisi di belakang kelompok 17 berperan sebagai pasukan inti dan pembawa duplikat Bendera Pusaka merah putih.

Kelompok ini terdapat dua putri Paskibraka berperan sebagai pembawa bendera, satu berposisi didepan tengah sebagai pembawa baki bendera utama (Pembawa Baki 1) dan dibelakangnya berperan sebagai cadangan pembawa baki bendera (Pembawa Baki 2), mereka dikawal oleh empat anggota TNI atau POLRI bersenjata untuk di tingkat Kota/Kabupaten dan Provinsi, sedangkan di tingkat nasional atau di Istana Merdeka dikawal oleh anggota Yonwalprotneg Paspampres.

Kemudian terdapat tiga putra Paskibraka (dikenal dengan istilah “Tiga Pengibar”), satu putra berperan sebagai pembentang bendera, satu putra berperan sebagai Komandan Kelompok 8 sekaligus sebagai pengerek tali bendera (posisi ditengah), dan satu putra berperan sebagai pengerek tali bendera. Kemudian tiga putri Paskibraka di saf belakang berperan sebagai pelengkap/pagar pasukan.

Pasukan 45 berposisi di belakang Kelompok 8 membawa senapan berperan sebagai pasukan pengawal/pengaman kehormatan dengan fungsi simbolis. Mereka merupakan anggota dari TNI atau POLRI dan untuk di tingkat nasional terdiri dari anggota Yonwalprotneg Paspampres.

Jika ditotal, pasukan ini berjumlah 45 personel dengan rincian: satu orang sebagai Danki Paskibraka, empat orang pengawal di Pasukan 8, dan total 40 orang di Pasukan 45.

Pasukan 45 terdiri dari empat regu dengan jumlah orang dalam tiap regu adalah 10 orang, tiap regu dipimpin oleh seorang Komandan Regu disingkat “Danru” yang berposisi di sebelah kanan saf pertama regu.

Beberapa daerah menggunakan anggota Paskibraka sebagai Pasukan 45, ini disesuaikan dengan kebutuhan dan kebijakan dari Pemda, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora), dan pengurus Purna Paskibraka Indonesia (PPI) di masing-masing daerah.

Keseluruhan formasi pasukan yang dijelaskan diatas dipimpin oleh seorang Komandan Kompi Paskibraka (Danki Paskibraka) yang berposisi di sebelah kanan Komandan Kelompok (DanPok) 17.

Danki Paskibraka merupakan perwira TNI atau POLRI dengan pangkat minimal Letnan Satu atau Letnan Dua (jika dari TNI) dan Inspektur Polisi Satu atau Inspektur Polisi Dua (jika dari Polri), sementara di tingkat nasional berpangkat Kapten (jika dari TNI) atau Ajun Komisaris Polisi (jika dari Polri).

Pembagian pasukan

Pada saat hari penugasan (17 Agustus), Paskibraka akan dibagi menjadi dua tim tugas, yaitu pasukan yang bertugas Pagi sebagai pengibar bendera dan tugas Sore sebagai pasukan penurun bendera. Pembagian pasukan ini akan dibentuk sejak masa latihan dengan tiap tim diberi nama unik yang saling melengkapi, contohnya Tim “Nakula” dan Tim “Sadewa”, kedua tim ini tidak akan mengetahui apakah timnya akan bertugas sebagai pengibar atau bertugas sebagai penurun sampai pada hari penugasan dan baru akan diumumkan oleh tim Pelatih tiga jam sebelum upacara dimulai (untuk di tingkat Nasional), dan juga di tingkat daerah lain.

Tradisi ini telah dilakukan sejak angkatan-angkatan terdahulu dan berguna untuk melatih kesiapsediaan serta mental anggota Paskibraka. Penentuan ini dinilai oleh tim Pelatih berdasarkan performa dalam baris berbaris tiap tim dengan menentukan tim mana yang cocok untuk tampil pada saat pengibaran dan tim mana yang cocok untuk tampil pada saat penurunan.

Tingkat penugasan

Pada dasarnya Paskibraka terdiri dari tiga tingkatan, yaitu:

  • Paskibraka Nasional (Pasnas)
  • Paskibraka Provinsi
  • Paskibraka Kota/Kabupaten

Tingkat terpusat yaitu tingkat Nasional adalah Paskibraka yang diseleksi dari seluruh provinsi di Indonesia yang tiap-tiap provinsi akan mengutus satu putra dan satu putri terbaik dan tingkat ini melaksanakan tugas di Istana Merdeka Jakarta, dengan inspektur upacara yaitu Presiden Republik Indonesia.

Pembentukan Paskibraka tingkat Provinsi yaitu diseleksi dari kota-kota pada provinsi tersebut dan akan diutus ke ibu kota provinsi dengan inspektur upacara yaitu Gubernur. Untuk tingkat Kota/Kabupaten yaitu melaksanakan tugas di Kota/Kabupaten asal Paskibraka tersebut dengan inspektur upacara yaitu Wali Kota/Bupati.

Seleksi dan Diklat

Untuk menjadi petugas Paskibraka tentunya tidak mudah, karena adanya seleksi dari tingkat Kota/Kabupaten biasanya dimulai pada bulan Maret dan April. Bagi yang lolos mengikuti seleksi untuk ke tingkat Provinsi akan dikirim pada bulan Mei.

Dari tingkat Provinsi, bagi yang lolos seleksi untuk ke tingkat nasional akan dikirim dua pasang putra dan putri ke seleksi tingkat nasional pada bulan Juni. Kemudian, seleksi tingkat nasional akan menetapkan satu pasangan putra dan putri terbaik dari setiap provinsi untuk mewakili provinsi yang bersangkutan menjadi anggota Paskibraka nasional yang akan bertugas di Istana Merdeka, Jakarta pada 17 Agustus nanti.

Untuk anggota Paskibraka tepilih di tingkat nasional akan memasuki asrama pelatihan pada minggu terakhir bulan Juli. Selama tiga minggu, para calon Paskibraka (disingkat Capaska) akan menjalani latihan Peraturan Baris Berbaris (PBB) dan latihan formasi pengibaran/penurunan bendera untuk di Istana merdeka nanti, latihan ini dilaksanakan di Pusat Pelatihan Paskibraka Cibubur dan pada minggu-minggu mendekati tanggal 17 di bulan Agustus latihan akan dilaksanakan bersama dengan personel Batalyon Pengawal Protokoler Kenegaraan (Yonwalprotneg) Paspampres yang akan menjadi pasukan 45 Paskibraka Nasional.

Setelah melaksanakan gladi kotor dan gladi bersih pada tanggal 14 dan 15 Agustus, mereka akan dikukuhkan dalam upacara “Pangukuhan” pada tanggal 16 Agustus di Istana negara oleh Presiden Republik Indonesia yang dihadiri oleh Panglima TNI, Kapolri, serta pejabat-pejabat pemerintahan pusat lainya.

Keesokan harinya, pada tanggal 17 Agustus, anggota Paskibraka akan melaksanakan tugas utamanya yaitu untuk mengibarkan dan menurunkan duplikat Bendera Pusaka pada saat upacara peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta Pusat.

Selain mengikuti latihan fisik baris berbaris, anggota Paskibraka juga mengikuti latihan mental, spiritual dan kepemimpinan yang disebut Latihan Pandu Ibu-Indonesia Berpancasila.

Latihan ini bermaksud mempersiapkan anggota Paskibraka menjadi putra-putri Indonesia terbaik yang akan menjadi generasi penerus dan calon-calon pemimpin pada masa depan.

Pelatihan ganda seperti itu sudah ditradisikan sejak tahun 1968, namun untuk lebih menyeragamkan pelatihan tersebut ke tingkat provinsi dan kabupaten/kota, pemerintah telah mengeluarkan pedoman yang tertuang dalam Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga (Permenpora) No. 065 Tahun 2015.

Perbedaan Paskibraka dan Paskibra

Paskibraka adalah singkatan dari Pasukan Pengibar Bendera Pusaka yang di mana anggotanya bertugas melaksanakan pengibaran dan/atau penurunan duplikat sang saka merah putih pada upacara peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia di tingkat kota/kabupaten, provinsi, dan/atau nasional. Setelah melaksanakan tugasnya, mereka akan disebut sebagai Purna Paskibraka.

Paskibra adalah singkatan dari Pasukan Pengibar Bendera yang bukan bertugas sebagai pengibar dan/atau penurun duplikat sang saka merah putih di tingkat kota/kabupaten, provinsi, maupun nasional. Mereka bertugas ditingkat lain seperti di sekolah, kantor diplomatik Perwakilan Indonesia di luar negeri, serta di suatu instansi/organisasi lain.

Purna Paskibraka Indonesia (disingkat PPI) adalah organisasi yang beranggotakan mereka yang pernah bertugas sebagai anggota Paskibraka pada upacara peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, baik di tingkat kabupaten/kota, provinsi atau nasional. Pengurus pusatnya berlokasi di Jakarta.

Lambang Paskibraka dan Purna Paskibraka

Dalam organisasi kepaskibrakaan, terdapat dua lambang, yang pertama adalah lambang Paskibraka/Paskibra yang bergambarkan dua pemuda/pemudi paskibraka menengok kekanan dengan seragam Pakaian Dinas Upacara (PDU) putih yang adalah lambang untuk anggota Paskibraka/Paskibra aktif yang sedang bertugas. Lambang ini dipasang di lengan sebelah kanan seragam PDU Paskibraka yang sedang bertugas.

Sedangkan untuk Paskibraka yang telah melaksanakan tugasnya di tingkat Kota/Kabupaten, Provinsi dan Nasional, mereka berlambangkan Purna Paskibraka Indonesia (PPI) yang berlambangkan daun dan bunga teratai. Penjelasan lambangnya sebagai berikut:

  • tiga helai daun yang tumbuh ke atas: artinya paskibraka harus belajar, bekerja, dan berbakti
  • tiga helai daun yang tumbuh mendatar/samping: artinya seorang pakibra harus aktif, disiplin, dan bergembira.

Artinya adalah bahwa setiap anggota paskibraka memiliki jiwa yang sangat mulia. dan mengapa Lambang Anggota Paskibraka dilambangkan dengan Bunga Teratai. Karena Bunga Teratai tumbuh di lumpur dan berkembang diatas air yang bermakna bahwa anggota Paskibraka adalah pemuda dan pemudi yang tumbuh dari (Orang Biasa) tanah air yang sedang bermekar/berkembang dan membangun. (*)

Advertisement

Terus Bergerak, Gerakan Masyarakat Peduli Santuni Yatim Piatu

TIMETODAY.ID, PANDEGLANG – Bulan muharam menjadi momentum bagi umat islam untuk berbagi kebahagiaan dengan anak yatim piatu. Hal itupun juga dilakukan Gerakan Masyarakat Peduli (GMP) bekerjasama dengan Karang Taruna (Katar) Desa Nembol, Kecamatan Mandalawangi, Kabupaten Bogor dengan menyelenggarakan acara santunan kepda puluhan anak yatim piatu.

“Ada sekitar 60 yatim piatu yang berada di wilayah Desa Nembol, Kecamatan Mandalawangi ini, yang alhamdulillah telah menerima santunan,” ujar Ketua GMP Rofiudin saat acara santunan yatim piatu, Sabtu (13/8/2022).

Pria yang akrab disapa Haji Rofi itu mengatakan, santunan yang diberikan kepada puluhan anak yatim piatu merupakan hasil sumbangan dari sejumlah masyarakat Desa Nembol yang memiliki rasa kepedulian terhadap anak yatim piatu yang rela menyisihkan rezekinya untuk berbagi.

“Santunan ini merupakan kali kedua yang dilakukan GMP dan ini salah satu dari beberapa kegiatan GMP dalam rangka memperingati tahun baru Islam 1444 Hijriyah sekaligus memperingati hari kemerdekaan negara Republik Indonesia. GMP ini pergerakannya sudah beberapa tahun lalu,” jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut,  Kasie Trantib Satpol PP Kecamatan Mandalawangi, Saepul Bahri mengatakan, Kegiaran positif yang dilakukan GMP dan Katar Desa Nembol ini penting dilakukan, dalam rangka meningkatkan kepedulian terhadap sesama manusia.

“Mewakili Camat Mandalawangi saya mengucapkan terimakasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada Gerakan Masyarakat Peduli dan Katar Desa Nembol yang telah melakukan kegiatan santunan anak yatim piatu dan berjalan dengan lancar,” singkat Saepul Bahri.

Sementara itu, Kepala Desa Nembol, Tb Komaruzaman mengapresiasi kegiatan GMP, hal ini patut dijadikan contoh bagi kelompok masyarakat lainnya untuk lebih peduli terhadap masyarakat yang membutuhkan.

“Kegiatan GMP ini patut dicontoh oleh kelompok masyarakat yang lain. Saya berharap kegiatan positif seperti ini terus berkesinambungan dan perlu ada kegiatan positif lainnya yang tentunya bermanfaat bagi masyarakat khususnya Desa Nembol,” pinta Kades Eman sapaan akrabnya.

Sekedar informasi, kegiatan yang berlangsung di Kampung Peundeuy, Desa Nembol itu dihadiri tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda dan sejumlah mahasiswa KKN dari UNMA Banten. (**)

Advertisement

Shahnaz Haque Dorong Orangtua Ubah Pola Asuh Anak

Shahnaz Haque
Shanaz Haque saat berdialog di Radio Tegar Beriman (Teman) 95,3 FM, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Bogor, Jumat (12/8/2022). Foto : Istimewa.

TIMETODAY.ID, BOGOR – Selebritis, presenter sekaligus pemerhati anak Shahnaz Natashya Haque atau lebih familiar disapa Shahnaz Haque dorong para orang tua untuk merubah pola pengasuhan anak agar tumbuh lebih optimal.

“Sebagai warga Bogor, mari kita rapatkan barisan untuk melindungi anak-anak kita, mari berkomitmen mengubah pola pengasuhan agar anak tumbuh lebih optimal,” kata Shanaz Haque saat berdialog di Radio Tegar Beriman (Teman) 95,3 FM, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Bogor, Jumat (12/8/2022).

Ibu yang memiliki tiga orang putri itu juga mengungkapkan bahwa, para orangtua harus memiliki kepercayaan terhadap anak. Manfaatnya untuk tumbuh kembang, sehingga akan menghasilkan keajaiban.

Mantan None Jakarta II tingkat DKI 1999 mengakui apa yang dilakukan kepada anak selama ini sering tidak tepat. Ini dapat menimbulkan bahaya bagi mereka, baik mental maupun fisik.

“Kita semua bukanlah orang tua yang sempurna. Sekarang kita harus mulai memberikan ruang kepada anak-anak untuk berbicara, mendengarkan kemauan dan mengapresiasi apa yang sudah mereka lakukan agar terbebas dari segala bentuk kekerasan dan diskriminasi,” pinta Shahnaz. (*)

Advertisement

Mengenal Teknik Mewing yang Diklaim Bisa Perbaiki Bentuk Wajah

teknik mewing
Ilustrasi teknik mewing

TIMETODAY.ID – Belakangan ini, teknik mewing tengah menjadi topik hangat, bahkan banyak orang-orang untuk mencobanya. Teknik ini diyakini dapat memperbaiki dan membuat bentuk wajah terutama bagian rahang jadi lebih menarik.

Melansir alodokter.com, Sabtu (13/8/2022) teknik ini diperkenalkan oleh seorang dokter ortodontis atau dokter gigi spesialis yang menangani kelainan pada gigi dan rahang.

Manfaatnya, teknik mewing juga dipercaya bisa membantu mengatasi sleep apnea (gangguan tidur, red) dan meredakan ngorok.

Berikut ini adalah cara melakukannya:

  • Rapatkan bibir.
  • Posisikan rahang hingga gigi depan bawah berada tepat di belakang gigi depan atas.
  • Posisikan lidah sepenuhnya pada langit-langit mulut.
  • Tempatkan ujung lidah tepat di belakang gigi depan atas, tapi jangan sampai menyentuh.

Pada saat perttama mencoba teknik mewing ini, kamu mungkin akan merasa lelah atau pegal pada bagian wajah dan rahang. Namun, jika dilakukan secara teratur, akan terasa manfaatnya. Oleh karena itu, teknik mewing disarankan untuk dilakukan sesering mungkin.

Efektivitas Teknik Mewing

Meski teknik mewing memiliki banyak manfaat seperti, namun hingga saat ini, hanya sedikit penelitian yang membuktikan efektivitas teknik mewing, terutama untuk memperbaiki fitur wajah.

Jika kamu penasaran ingin mencoba melakukan teknik mewing, tidak ada salahnya untuk mencobanya. Para ahli berpendapat bahwa melakukan teknik mewing pada dasarnya tidak berbahaya bagi kesehatan.

Hanya saja, teknik ini mungkin tidak akan membawa hasil yang kamu harapkan. Seandainya pun membawa hasil, teknik mewing mungkin harus dilakukan secara teratur dalam jangka waktu yang cukup lama. (*)

Advertisement

KPU Kota Bogor Mencatat Data Pemilih Pemilu 2024 Capai 800 Ribu Orang

KPU Kota Bogor
Ketua KPU Kota Bogor, Samsudin. Foto : Istimewa.

TIMETODAY.ID, BOGOR – Komisi Pemilihan Umum atau KPU Kota Bogor mengumumkan tahapan pendaftaran partai politik peserta pemilu 2024 yang dimulai sejak 1 hingga 14 Agustus 2022.

Ketua KPU Kota Bogor, Samsudin menyebut untuk pendaftaran pemilu tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Pendaftaran dilaksanakan di KPU RI pusat.

“Jadi DPP partai politik itu daftarnya ke KPU RI jadi terpusat semua di sana,” terang Samsudin kepada wartawan, saat di temui di kantornya, Jalan Senam, Tanah Sareal, Kota Bogor, Jumat (12/8/2022).

Setelah diakhir tahapan pendaftaran pada 14 Agustus nanti berkas para peserta partai politik dinyatakan lengkap, langkah selanjutnya akan masuk tahap verifikasi administratif oleh KPU RI. Namun, jika dinyatakan tidak lengkap maka peserta pemilu tidak bisa melanjutkan ke proses berikutnya.

“Setelah tanggal 14 Agustus dilakukan verifikasi administratif oleh KPU RI sampai bulan September,” katanya.

Untuk data pemilih pada pemilu 2024, pihaknya menyebut hingga saat ini proyeksi berada diangka 800 ribu. Sementara, untuk data pemilih bulan kemarin itu berada diangka 762 ribu.

Disinggung terkait anggaran, ia mengenaskan bahwa untuk pemilu didapat dari pusat yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

“Kalau pilkada, kita yang mengajukan. Sekarang prosesnya sudah di pembentukan Perda dan cadangan sudah dipansuskan oleh DPRD,” urainya.

“Kalaupun anggarannya turun itu di Januari 2024. Jadi nanti tanda tangan Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) itu di bulan Juni 2023,” Samsudin menambahkan. (Aditya)

Advertisement

78 Orang Pelaku Praktik Judi Online Digerebek 

Judi Online
Ilustrasi judi online

TIMETODAY.ID, JAKARTA – 78 orang pelaku praktik judi online di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara diringkus Subdit Cyber Ditreskrimsus Polda Metro Jaya.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Endra Zulpan menyebut penangkapan itu berawal dari adanya laporan dari masyarakat.

Mendapat laporan tersebut, polisi lalu melakukan penelusuran hingga menggerebek markas tempat judi online tersebut.

“Penangkapan para tersangka pada dini hari tadi sekitar pukul 02.00 WIB,” kata Zulpan seperti mengutip detik.com, Jumat (12/8/2022).

Kini, sambung Zulpan puluhan orang tersebut kini masih menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya.

Menurut Zulpan, mereka melakukan dugaan tindak pidana perjudian melalui media elektronik dan/atau tindak pidana pencucian uang (TPPU) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat 2 juncto Pasal 45 ayat 2 UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang ITE dan/atau Pasal 3, 4 ,5 UU Nomor 8 Tahun 2010 tentang TPPU. (*)

Advertisement

Penjualan Tanaman Hias Merosot, Albert Ciptakan Genetik Baru

Tanaman hias
Albert berhasil membuat genetik baru dari hasil hybrid (kawin silang) beragam jenis tanaman, Foto : Fadilah/ bogor-today.com

TIMETODAY.ID, BOGOR –  Albert, seorang penjual tanaman hias di Tamansari Kabupaten Bogor terpaksa harus memutar otak agar bisnis tanaman hias miliknya tetap dilirik konsumen.

Itu dilakukannya setelah penjualan tanaman hiasnya merosot pasca pandemi Covid 19.

Tak patah semangat, akhirnya Albert berhasil membuat genetik baru dari hasil hybrid (kawin silang) beragam jenis tanaman, mulai dari philodendron jenis grenkongo varigata dengan radiatum serta anthurium vavilaminumposerum means dengan anthurium warocqueanum. Kata Albert, kedua tanaman itu berasal dari Negara Amerika selatan.

“Kalau mengawin silangkan philodendron itu gagalnya banyak hampir 50 kali coba gagal, kalau itu belum tahu berhasil, karena masih mendalami apakah faktor cuaca maupun yang lainya,”kata Albert saat ditemui bogor-today.com (group timetoday.id) di Flora Folia Indonesia, Jumat (12/8/2022).

Menurutnya setiap tanaman itu berbeda-beda tumbuhnya, ada yang dua bulan hingga tiga bulan.

Untuk penyilangan bunga philodendron, sambung Albert jenis jantan dan betinnya terpisah. Untuk ciri-cirinya, bunga jantan di bawah putih dan sarinya berada di atas, sedangkan kalau untuk anthurium, bunga jantan dan betina berada dalam satu tangkai bunga.

“Jadi antorium itu keluar lendir terlebih dahulu (bunga betina) lalu menghasilkan serbuk sari,” Kata dia.

Namun, tanaman hias yang telah Albert hasilkan itu sementara tidak akan dikomersilkan dahulu. Namun, ia ingin mencatat sebuat deskripsi, apa yang sudah dirinya hasilkan.

“Karena saya ingin membuat deskripsi hasil kawin silang yang dilakukan, jadi nantinya ada penamaan karena untuk namanya kan belum ada.

Karena tamanan harus berusia remaja terlebih dahulu agar bisa dilihat apakah benar benar tersilangkan dan melihat karakternya,” ujar Albert.

Selain itu juga, Albert yang juga hobi merawat tamanan air jenis Aroit Cyptocorin yang didapatnya dari hutan Indonesia dan malaysia.

Tanaman hutan itu, kata Albert tidak diperjualbelikan, hanya saja untuk didata. Sebab, saat ini banyak lahan sawit dan sungai yang kering, sehingga dikhawatirkan punah.

“Jadi dulu ada instansi swasta yang peduli dengan tanaman hutan Cyptocorin ini. Karena jenis tanaman itu sulit harus butuh penanganan ekstra. Jadi tempat pun jadi hambatan kalau belum siap, tanaman ini hidupnya di simpan di toples,” kata Albert

Albert mengisahkan, hobi merawat tanaman berawal dari kecintaan dan kepedulian terhadap tanaman sejak duduk dibangku SMP. Awalnya, ia hanya memiliki tanaman jenis bonsai dan tanaman air untuk menghiasi aquarium.

Saat itu, pemasarannya sendiri, Albert hanya memanfaatkan media sosial @Flora Folia Indonesia dan telah mengekspor ke berbagai negara asia hingga eropa termasuk Indonesia. Harganya, mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah.

Namun ketika beberapa negara mulai melonggarkan akitivitas warganya pada masa pandemi Covid-19 ekspor tanaman hias ke sejumlah negara mengalami penurunan.

“Kalau sekarang ada penurunan pesanan mungkin peminatnya sudah punya tanaman hias apalagi di negara lain,” ungkapnya. (Fadilah)

Advertisement

6 Buah untuk Mencegah Obesitas dan Diabetes

6 Buah untuk Mencegah Obesitas dan Diabetes

TIMETODAY.ID –  Studi terbaru yang diterbitkan di jurnal Food Research menemukan beberapa jenis buah terbaik untuk mencegah diabetes dan obesitas. Buah-buah ini tinggi akan kandungan polifenol.

Para peneliti menyelidiki efek polifenol dalam buah dan sayuran terhadap penurunan risiko diabetes tipe 2 dan obesitas.

Hasilnya, polifenol memainkan peran penting dalam mengatur hormon rasa lapar seperti leptin.

Buah yang kaya akan polifenol akan membantu menekan rasa lapar sehingga membuat asupan makanan berkurang.

Polifenol juga berkontribusi dalam metabolisme lemak dengan membantu memecah lemak lewat oksidasi asam lemak.

Nah anda perlu mengetahui buah-buahan tinggi akan kandungan polifenol ini agar anda mengetahui, apahak hari ini anda sudah makan buah tersebut? Mari simak baik-baik.

Buah Terbaik untuk Cegah Obesitas dan Diabetes

  1. Stroberi

6 Buah untuk Mencegah Obesitas dan Diabetes

Stroberi jadi buah terbaik untuk cegah obesitas dan diabetes yang paling mudah ditemukan dibanding sumber polifenol lainnya.

Menurut studi yang diterbitkan di European Journal of Clinical Nutrition, tiap 100 gram stroberi mengandung 235 mg polifenol.

  1. Blueberry

6 Buah untuk Mencegah Obesitas dan Diabetes

Blueberry jadi buah terbaik untuk cegah obesitas dan diabetes. Blueberry, khususnya yang tumbuh secara liar, mengandung konsentrasi polifenol yang lebih tinggi ketimbang blueberry konvensional.

Sebanyak 100 g blueberry liar memiliki 836 mg polifenol, sedangkan blueberry konvensional mengandung 560 mg dalam jumlah sama.

  1. Ceri

6 Buah untuk Mencegah Obesitas dan Diabetes

Setiap 100 gram ceri mengandung 274 mg polifenol. Dari sekian banyak jenis polifenol, ceri tinggi akan flavonoid yang membantu melawan stres oksidatif, inflamasi, dan gangguan endotel (sejenis penyakit arteri koroner non-obstruktif).

  1. Plum

6 Buah untuk Mencegah Obesitas dan Diabetes

Seperti dikutip dari Livestrong, ada sebanyak 377 mg polifenol dalam setiap 100 gram buah plum.

Selain itu, plum juga tinggi vitamin C. Tiap satu buah plum seberat 66 gram, mengandung 7 persen dari kebutuhan vitamin C harian.

  1. Elderberry

6 Buah untuk Mencegah Obesitas dan Diabetes

Berasal dari genus Sambucus, elderberry memiliki warna biru kehitaman dan ukuran kecil. Elderberry mampu memberikan 870 mg polifenol dari setiap 100 gram-nya.

  1. Aronia berry

6 Buah untuk Mencegah Obesitas dan Diabetes

Aronia berry merupakan buah dengan kandungan polifenol tertinggi. Dikutip dari WebMD, aronia berry mengandung 1.123 mg polifenol di setiap 100 gram-nya.

Aronia berry juga disebut sebagai chokeberry sebab ada sensasi mirip ‘cekikan’ berkat rasanya yang tajam dan efek mengeringkan mulut setelah dikonsumsi.

(net)

Advertisement

Bima Arya Lepas Kontingen Jamnas ke XI

Jamnas ke XI

TIMETODAY.ID – Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka Kota Bogor melakukan upacara pelepasan Kontingen Jambore Nasional (Jamnas) ke XI 2022 di Plaza Balai Kota, Jalan Ir. Juanda, Kota Bogor, Kamis (11/8/2022).

Pelepasan ini dilakukan Ketua Majelis Pembimbing Cabang (Mabicab) Gerakan Pramuka Kota Bogor yang juga Wali Kota Bogor, Bima Arya didampingi Ketua Kwarcab, Dedie A. Rachim dengan simbolis memakaikan jaket Jamnas kepada kontingen.

“Jamnas adalah momen yang sangat ditunggu anak-anak Pramuka, ajang tahunan terbesar dan selalu menorehkan sejarah,” ujar Bima Arya.

Bima Arya mengatakan, di Jamnas seluruh anggota Pramuka berkumpul untuk tiga hal. Pertama, anggota pramuka unjuk gerak beraktivitas, mengeluarkan seluruh kemampuan yang telah dimiliki, diajarkan para pembina dan andalan. Semua mengeluarkan keterampilan dan menunjukkan kebanggaan atas keterampilan yang dimiliki.

“Kedua, memperkuat kebangsaan, di sana berkumpul anggota Pramuka dari seluruh penjuru nasional, berbeda latar belakang tapi kita Indonesia. Kebanggaan kita sebagai bangsa akan dikuatkan di sana, kalian bisa mewakili daerah masing-masing tapi bersama dalam ikatan NKRI,” jelasnya.

Ketiga, lanjut dia, di Jamnas anggota pramuka saling bertemu, berkenalan, berbagi dan menjalin persahabatan. Karena itu bukalah kesempatan seluas-luasnya untuk berkenalan dan bertemu dengan teman-teman dari seluruh penjuru Indonesia.

“Bisa berbagi cerita tentang Kota Bogor, bisa mendengar cerita tentang kota lain, saling memberikan inspirasi dan motivasi. Pasti akan saling bertukar nomor telepon dan media sosial. Buka silaturahmi karena silaturahmi akan memanjangkan umur dan akan membuka rezeki,” ujarnya.

“Di Jambore kalian ujuk keterampilan, dikuatkan kebangsaan dan akan menjalin persahabatan. Saya titip di jaga dan di dorong agar bisa menjadi pramuka andalan. Jaga kesehatan, jaga diri baik-baik, jaga nama baik Kota Bogor dan sebarkan hal-hal baik tentang Kota Bogor agar bisa menginspirasi dan agar kebaikan menyebar ke seluruh nusantara,” tegasnya.

Sementara itu perwakilan kontingen dari SMPN 4 Bogor, Fabian Ibrahimovic mengatakan, ia dan teman-temannya sudah mempersiapkan berbagai perlengkapan yang diperlukan untuk mengikuti Jamnas selama sepuluh hari. Mulai dari perlengkapan mandi, perlengkapan salat dan tak ketinggalan melakukan tes swab untuk memastikan kondisi sehat.

“Kami juga mempersiapkan keterampilan regu dari jauh hari dengan melakukan latihan rutin terhitung sejak awal seleksi sampai pengumuman. Karena di Jamnas akan ada kegiatan pemberian materi berkaitan teknologi, kegiatan air, jelajah Kota Jakarta dan penampilan seni dari masing-masing daerah,” katanya. (*)

Advertisement
======================== ======================== ======================== ======================== ========================