TIMETODAY.ID – Kasus pembunuhan yang menimpa seorang siswi SMK di Kota Bogor, Adriana Yubelia Noven atau Noven, masih belum terpecahkan hingga saat ini.
Meskipun adegan pembunuhan itu tertangkap oleh kamera pengawas (CCTV), namun sampai saat ini pihak kepolisian belum berhasil mengidentifikasi pelaku.
Kasus ini kembali mencuat ke permukaan setelah sebuah kasus pembunuhan di Cirebon, yang melibatkan korban bernama Vina, menjadi viral di media sosial dan mendapatkan perhatian publik.
Kisah pembunuhan terhadap Noven seolah-olah mulai terlupakan. Tempat kejadian perkara berada di sebuah gang di Jalan Riau, Kelurahan Baranangsiang, Kota Bogor. Gang tersebut, yang memiliki kemiringan signifikan sepanjang 50 meter, biasanya digunakan sebagai jalan alternatif oleh warga yang hendak menuju Jalan Pajajaran. Namun, saat ini jalanan tersebut sunyi dan sepi.
Keadaan jalanan yang tertutup semakin memperumit situasi. Jika sebelumnya gang tersebut terbuka dan dikenal oleh warga sekitar, sekarang akses jalanan hampir sepenuhnya tertutup oleh pagar seng. Di samping itu, tempat tinggal Noven di Jalan Riau juga sudah berpindah ke pengelola yang baru.
Pengelola kos yang bernama Eca, ketika diwawancarai wartawan, Kamis (23/5/2024), menyatakan bahwa dia tidak mengenal Noven dan baru satu tahun mengelola kos tersebut.
Dia mengakui bahwa meskipun pernah mendengar tentang kasus pembunuhan yang terjadi siang bolong, namun dirinya tidak memiliki hubungan dengan Noven.
Noven diketahui merupakan siswi SMK Baranangsiang, Kota Bogor, Jawa Barat, yang tewas ditusuk oleh seorang remaja ketika pulang sekolah melalui gang menuju rumah kosnya pada tahun 2019 silam.
Sementara itu, Kepala Satuan Reserse Polresta Bogor Kota, Kompol Luthfi Olot Gigantara, mengungkapkan bahwa pihaknya telah memeriksa 34 saksi dalam rangka mengungkap kasus pembunuhan tersebut.
Lima di antaranya memiliki potensi menjadi tersangka. Namun, untuk menetapkan status tersangka, polisi menghadapi kesulitan karena kurangnya bukti yang kuat.
“Kami berkomitmen untuk menyelidiki kasus ini sampai tuntas. Tidak ada kejahatan yang bisa tersembunyi selamanya dan kami akan membuktikan bahwa kami mampu mengungkap peristiwa ini,” tegas Luthfi.
Karena bukti dari rekaman CCTV tidak cukup untuk mengungkap kasus ini, polisi telah mengambil langkah dengan melibatkan beberapa ahli, seperti psikolog forensik, ahli kriminologi, dan ahli gestur tubuh, untuk mencari pendekatan lain dalam penyelidikan.
“Dalam rekaman CCTV, pelaku diduga memiliki ciri khas gerakan tangan dan cara berjalan tertentu yang dapat membantu kami dalam mengidentifikasi tersangka dari beberapa kandidat yang mungkin,” kata Luthfi. ***
Follow dan Baca Artikel lainnya di Google News atau via whatsapp timetoday wa channel