TIMETODAY.ID – Tragedi dugaan keracunan lebih dari seratus orang dari Desa Kalong, Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor usai menyantap makanan di suatu acara tahlilan cukup menyita perhatian masyarakat.
Sejumlah warga yang diduga keracunan makan pun dilarikan ke rumah sakit, untuk mendapatkan pertolongan, salah satunya Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Leuwiliang, Kabupaten Bogor.
“Hari Selasa tanggal 19 Desember 2023, sekita pukul 7:30, tercatat ada sekitar 10 orang pasien dari Leuwisadeng masuk ke RSUD Leuwiliang, dengan diagnosanya GEA,” ujar Wakil Direktur Pelayanan RSUD Leuiliang, dr Esther Melani M.Kes, dalam keterangannya.
Dokter Esther menjelaskan, dari 10 orang pasien yang masuk RSUD Leuwiliang 6 pasien diantaranya sudah masuk rawat inap, sedangkan 4 pasien dipulangkan karena kondisi stabil.
“Ada yang sudah bisa pulang, namun ada sekitar 6 pasien harus menjalani rawat inap, karena kondisinya belum stabil dan harus mendapatkan perawatan,” tutur Wadir Pelayanan RSUD Leuwiliang itu.
Pihak RSUD Leuwiliang selalu siap melayani dan membantu masyarakat jika membutuhkan pertolongan soal kesehatan, dan berupaya membantu dengan maksimal bagi warga Leuwisadeng yang diduga keracunan makanan usai menyantap hidangan disuatu acara.
“Tentunya sudah menjadi kewajiban kami (RSUD Leuwiliang, red) untuk membantu dan memberikan pertolongan terlebih mereka (pasien, red) warga Kabupaten Bogor yang tinggal di wilayah barat,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, 121 warga Desa Kalong RT 01/ RW 04, Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor keracunan makanan yang diduga karena mengikuti acara tahlilan.
Camat Leuwisadeng, Rudy Mulyana mengungkapkan peristiwa itu berawal usai menghadiri acara 40 harian warga setempat di kawasan Leuwisadeng, Minggu, (17/12/2023) sekitar pukul
Pada Senin, (18/12/2023), warga mulai mengeluhkan gejala, seperti muntah-muntah, mules hingga diare.
“Pada tanggal 18 Desember 2023 pukul 07.00 WIB pagi ada beberapa warga dari Desa Kalong berobat ke Puskesmas Leuwisadeng,” ujar Rudy, Selasa (19/12/2023).
Rudy menjelaskan, saat ini ada sekitar 94 orang warganya yang sudah ditangani di Puskesmas Leuwisadeng dimana 33 diantaranya dirawat instensif.
“94 orang sudah ditangani di Puskesmas. Kemudian, 20 orang dirawat di klinik Dokter Dirja. Lalu, 6 orang dirawat di klinik Dokter Eka serta, 1 orang di rawat di RSUD Leuwiliang,” papar dia.
Hingga saat ini, kasus tersebut masih terus ditangani dengan pengambilan sampel makanan untuk pemeriksaan lebih lanjut di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda).
“Pelacakan kasus masih ditangani dengan melibatkan Puskesmas, desa dan Satpol-PP,” tuntasnya. ***
Follow dan Baca Artikel lainnya di Google News