Subang Diterjang Banjir dan Longsor, Sejumlah Warga Dinyatakan Hilang

Subang
Desa Cipondoh, Kecamatan Kasomalang, Kabupaten Subang, Jawa Barat diterjang banjir dan longsor, sejumlah warga dilaporkan hilang. Foto : tangkapan layar.

TIMETODAY.ID – Tim SAR gabungan melakukan upaya pencarian terhadap korban longsor yang hilang, Dana (42), yang diduga tertimbun di Desa Cipondoh, Kecamatan Kasomalang, Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Longsor yang terjadi pada Minggu (7/1/2024) petang itu telah menyebabkan satu orang meninggal, beberapa orang luka, dan ratusan orang mengungsi ke tempat yang aman.

Hery Marasantika, Kepala Basarnas Bandung, menyatakan bahwa tim tiba di lokasi longsor sekitar pukul 02.05 WIB, Senin (8/1/2024).

Advertisement

Mereka menerima informasi bahwa warung milik warga tertimbun longsor, dan sumber air tertutup oleh material longsor.

Menurutnya, satu orang warga bernama Oom (57) dilaporkan meninggal dunia, sementara satu warga lainnya, Dana (42), diduga hilang dan masih dalam pencarian oleh tim SAR gabungan.

Baca Juga :  Ramadan Terang : 237 Masjid dan Musala Dapat Tambahan Daya Listrik Gratis dari PLN

Pihak berwenang juga masih melakukan pendataan korban untuk memastikan jumlah warga yang menjadi korban longsor. Tim SAR gabungan akan memulai pencarian sesuai dengan rencana operasi SAR dengan melakukan penyisiran di sekitar lokasi kejadian.

“Untuk pencarian, tim akan menggunakan alat komunikasi di dua sektor, yaitu sektor satu di area warung warga dengan radius 15 meter dan sektor dua di area perkiraan wisata dengan radius 10 meter,” kata Hery.

Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Subang melaporkan hingga pukul 22.00 WIB, Minggu (7/1/2024) bahwa korban meninggal dunia satu orang bernama Oom. Ada juga dua orang yang luka ringan, yaitu Sukandi dan Awaiah, yang dirawat di Puskesmas Kasomalang. Sebanyak 140 orang diungsikan sebagai antisipasi bencana susulan.

Baca Juga :  1 dari 4 Korban Kecelakaan Beruntun Gerbang Tol Halim Alami Perdarahan Otak

Kepala BPBD Subang, Udin Jazudin, menjelaskan bahwa beberapa infrastruktur mengalami kerusakan, termasuk tiga warung kopi, tiga jalur kolam, dan satu hektar sawah.

Puluhan personel terlibat dalam proses pencarian. Titik pengungsian atau evakuasi dilakukan di Balai Majelis Taklim Bantar Panjang sebagai langkah antisipasi terhadap kemungkinan longsor susulan.

Menurut Udin, penyebab longsor tersebut adalah debit air hujan deras yang menyebabkan tanah menjadi gembur dan akhirnya longsor. ***

Follow dan Baca Artikel lainnya di Google News atau via whatsapp TIMETODAY WA CHANNEL

=========================================================