BAGI ORANG BERIMAN SETAHUN ITU HANYA 3 HARI

OPINI_HERU
Heru B Setyawan penulis opini dengan judul “Membentuk Murid Menjadi Fast Generation”. (FOTO : UST)

Oleh : Heru B Setyawan (Pemerhati & Aktivis Pendidikan)

MUMPUNG masih di awal tahun baru masehi 2024, penulis ingin sekali lagi menulis opini tentang tahun baru.

Tulisan yang pertama dulu berjudul”Tahun Baru Baiknya Untuk Muhasabah” yang dimuat di Bogor Today dan  Time Today pada tanggal 31 Desember 2023.

Advertisement

Wah pasti pembaca yang budiman bertanya-tanya, apa benar bahwa dalam satu tahun itu ternyata hanya 3 hari?

Memang dalam faktanya  pada kalender Gregorian, satu tahun biasa memiliki 365 hari, sedangkan tahun kabisat memiliki 366 hari.

Tapi khusus bagi orang beriman satu tahun itu hanya terdiri dari 3 hari, kok bisa? Ini penjelasannya.

Pertama, adalah kemarin atau masa lalu. Kemarin itu waktu yang tidak bisa kembali atau tidak bisa kita ulang.

Waktu itu adalah sumber daya yang tidak bisa diulang, dipercepat atau diperlambat. Waktu itu terus berjalan bro, maka kita harus hati-hati dalam menggunakan waktu ini.

Terus apa yang bisa kita ambil dari waktu kemarin atau masa lalu, yaitu kita ambil hikmahnya. Yang baik kita lanjutkan, pertahankan dan terus kita tingkatkan. Sedang yang jelek kita buang jauh-jauh dan tidak kita ulangi lagi.

Baca Juga :  Pangdam Kodam III Siliwangi Tinjau Jembatan Rawayan di Bogor

Setelah kita mengambil hikmahnya untuk waktu kemarin, maka kita harus perbanyak tobat dengan selalu beristighfar dalam setiap kesempatan.

Karena manusia itu tempatnya salah dan lupa, semua manusia pastilah pernah berbuat dosa, kecuali manusia yang paling sempurna dan teladan kita, yaitu Nabi Muhammad SAW.

Istighfar adalah salah satu tindakan meminta maaf atau memohon ampunan kepada Allah SWT yang dilakukan umat Muslim.

Tindakan ini dilakukan secara berulang-ulang dalam kalimat astaghfirullah yang artinya “saya memohon ampunan kepada Allah” Bahkan banyak contoh orang beriman itu setiap gerak nafasnya diisi dengan berdzikir termasuk beristighfar.

Kedua, adalah hari ini. Modal utama kita salah satunya adalah kita masih hidup hari ini, kalau kita masih hidup, maka kita masih bisa merasakan enaknya makan, minum, bekerja.

Baca Juga :  NONGKRONG ADALAH AWAL KENAKALAN PELAJAR

Dan melakukan aktivitas sehari-hari dan melaksanakan ibadah. Hal ini semua tidak bisa kita lakukan, jika kita sudah wafat.

Maka yang bisa kita lakukan, kita masih bisa hidup hari ini adalah dengan selalu bersyukur dengan mengucapkan alhamdulillah.

Ketiga, adalah besok. Kita tidak bisa menjamin bahwa besok kita masih hidup, siapa tahu kita sehabis pulang kerja wafat karena kecelakaan atau wafat secara mendadak.

Bukankah hal ini banyak terjadi di masyarakat. Maka yang bisa kita ambil untuk besok adalah perbanyak kita berdoa kepada Allah, agar kita diberi kesehatan dan umur panjang, Aamiin.

Baik semoga kita bisa mengamalkan ketiga hal tersebut di atas, yaitu perbanyak istighfar, bersyukur dan berdoa. Jayalah Indonesiaku. ***

 

Follow dan Baca Artikel lainnya di Google News atau via whatsapp TIMETODAY WA CHANNEL

=========================================================