TIMETODAY.ID, BOGOR – Yayasan Rumah Kedua bersama Klinik Angsa Merah bekerjasama dengan Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor melaksanakan edukasi secara virtual zoom mengenai pengenalan dasar Napza dan HIV/AIDS untuk Siswa SMP dan SMA di Kota Bogor melalui Kegiatan MPLS di tahun ajaran baru 2022-2023.
Yayasan Rumah Kedua Indonesia, organisasi sosial yang peduli pada ADHA (Anak Dengan HIV & AIDS), Anak Disabilitas Intelektual, Kesehatan Mental Perempuan, dan Pelestarian Lingkungan Hidup khususnya di Kota dan Kabupaten Bogor.
Ketua Yayasan Rumah Kedua, Sari Bramastra mengatakan, cukup tingginya kasus Anak dengan HIV/AIDS di Kota Bogor menjadi latar belakang kami mengadakan kegiatan ini. Kami bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Kota Bogor, KCD Kota Bogor dan dukungan mitra kami Klinik Angsa Merah adalah hal yang penting untuk mengadakan kegiatan ini secara reguler di seluruh sekolah (SMP & SMA) di Kota Bogor.
“Strategi yang kami lakukan sifatnya “pencegahan” dimana kami melihat adanya kemungkinan anak dalam usia sekolah membuat kasus baru dikarenakan ketidak pahaman mengenai pola penyebaran penyakit tersebut,” ungkap Sari Bramasta, Kamis (21/7/2022).
“Harapannya ikhtiar ini sedikitnya dapat membantu Pemerintah Kota Bogor untuk menurunkan angka penderita HIV & AIDS serta pecandu NAPZA,” tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Drs. Hanafi, Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor menyebut bahwa kegiatan edukasi NAPZA dan HIV/AIDS sudah ada dalam program setiap sekolah sebagai usaha kami menurunkan tingkat penderita baru usia Sekolah di Kota Bogor.
“Dengan kemitraan dengan Yayasan Rumah Kedua ini diharapkan terjadi percepatan sosialisasi program pencegahan NAPZA dan HIV/AIDS pada Siswa,” tegas Hanafi.
Sementara, Sri Sugiarti, Kepala Sekolah SMPN 4 Kota Bogor mengatakan, sosialisasi Pencegahan NAPZA dan Pendidikan Seks ada dalam program sekolah di bawah tanggung jawab Wakasek Kesiswaan dan rutin dilaksanakan oleh sekolah kami dengan para mitra.
“Kami menyambut baik kemitraan dari Yayasan Rumah Kedua Indonesia untuk memberikan edukasi berkala kepada Siswa kami,” kata Sri.
“dari pertanyaan yang disampaikan oleh Siswa saat kegiatan, kami dapat membuat pemetaan dan memahami tingkat pengetahuan Siswa sekolah kami mengenai NAPZA & HIV/AIDS, sehingga kami dapat merencanakan kegiatan yang tepat dengan kondisi Siswa di sekolah kami,” tutur Tati Hermiati, Kepala Sekolah SMPN 13 Kota Bogor.
Dr. Lamsaria Siburian, MARS, dari Klinik Angsa Merah menjelaskan, kami dengan Yayasan Rumah Kedua Indonesia dalam berbagai fokus kegiatan khususnya di Kota Bogor sangat disambut baik karena dapat membuat percepatan usaha pencegahan berkembangnya kasus baru pecandu NAPZA dan Penderita HIV/AIDS di Kota Bogor. “Apabila ada warga Bogor yang ingin konsultasi dapat mengunjungi Klinik Angsa Merah terdekat yaitu di Menteng dan Cipete, Jakarta dan Depok,” jelasnya.
Apabila ada Lembaga/Instansi/Sekolah yang ingin mendapatkan edukasi dan kegiatan yang menjadi berhubungan dengan ADHA (Anak dengan HIV & AIDS), Anak Disabilitas Intelektual, Kesehatan Mental Perempuan, dan Pelestarian Lingkungan hidup, dapat mengirimkan pesan Direct Message (DM) di akun Instagram kami @yayasanrumahkedua untuk mendapatkan informasi lebih lanjut. (Aditya)