TIMETODAY.ID, BOGOR – Sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum atau SPBU di Bogor terpantau belum menerapkan pembatasan BBM bersubsidi Pertalite. Pembelian masih berjalan seperti biasa dan pembeli belum menggunakan aplikasi MyPertamina.
Pantauan bogor-today.com (group timetoday.id) di SPBU Jalan Semeru, Kota Bogor, Selasa (5/7/2022) pengendara masih bisa membeli BBM Pertalite secara normal, tanpa harus menggunakan aplikasi MyPertamina. Harga Rp 7.650 per liter untuk jenis Pertalite dan Rp 12.500 per liter untuk BBM jenis Pertamax.
“Belum ada pembatasan, masih normal,” kata petugas SPBU, Agus.
Namun demikian, Agus mengaku telah mendengar adanya rencana pembatasan BBM jenis Pertalite. Nantinya pembeli harus menggunakan aplikasi MyPertamina dan SBPU akan menolak pembelian tanpa menggunakan aplikasi.
“Sejauh ini belum ada arahan dari manajemen, dan belum tahu juga kapan berlaku di wilayah Bogor,” ujar Agus.
Hal serupa juga terjadi di SPBU Jalan KS Tubun, Bogor. Seorang petugas SPBU setempat bernama Marzuki menuturkan, pembelian masih normal dan menghabiskan sekitar 24 kiloliter hingga 32 kiloliter.
“Uji coba pembatasan kan sekarang hanya di beberapa wilayah. Untuk di Bogor, informasinya bulan September. Tetapi belum tahu juga,” ucap Mar sapaan akrabnya.
Diketahui, PT Pertamina (Persero) per tanggal 1 Juli 2022 mewajibkan beberapa kota untuk menggunakan aplikasi MyPertamina ketika membeli pertalite atau solar.
Hal ini dilakukan sebab Pemerintah ingin memperketat penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi di tanah air.
Terdapat 11 wilayah yang akan masuk kategori tahap 1 dalam proses implementasi penggunaan aplikasi MyPertamina. 11 wilayah ini tersebar di 5 provinsi Indonesia.
Lima provinsi itu antara lain Sumatera Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Jawa Barat, dan Yogyakarta.
Untuk bisa membeli pertalite atau solar pengendara wajib memiliki aplikasi MyPertamina, pengendara bisa mendaftar di situs subsiditepat.mypertamina.id. (B. Supriyadi)