Mengenang 2 Tahun Tragedi Kanjuruhan : Duka Sepak Bola Indonesia yang Tak Pernah Padam

Tragedi Kanjuruhan
Mengenang 2 Tahun Tragedi Kanjuruhan.

TIMETODAY.ID –  Hari ini, 1 Oktober 2024, tepat dua tahun berlalu sejak terjadinya Tragedi Kanjuruhan di Malang, Jawa Timur.

Insiden memilukan ini menjadi salah satu tragedi terbesar dalam sejarah sepak bola dunia, menelan korban jiwa sebanyak 135 orang dan melukai lebih dari 500 lainnya.

“Doa kami selalu bersama para korban Tragedi Kanjuruhan. Kami tidak akan melupakan mereka, dan penghormatan kami selalu tertuju kepada para korban dan keluarga yang ditinggalkan. Semangat mereka akan selalu hidup di dalam setiap langkah kita,” tulis Arema FC.

Advertisement

Tragedi Kanjuruhan juga membawa dampak besar terhadap sepak bola Indonesia. Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menjelaskan bahwa Indonesia sempat terancam sanksi dari FIFA setelah insiden tersebut. Meskipun Indonesia berhasil terhindar dari sanksi, sepak bola nasional masih berada di bawah pengawasan FIFA.

Baca Juga :  5 Tahun Dipimpin Erick Thohir, PLN Tumbuh dengan Layanan Penuh Inovasi

Sepak bola Indonesia berada dalam masa transisi transformasi selama dua tahun pasca-tragedi Kanjuruhan. Aturan larangan ini diterapkan untuk menghindari sanksi dari FIFA,” ungkap Erick dalam konferensi pers Piala Presiden 2024 di Jakarta.

Peristiwa tersebut bermula setelah kekalahan Arema FC dari Persebaya Surabaya, yang memicu sekitar 3.000 suporter Arema turun ke lapangan.

Baca Juga :  UEFA Coret Stadion San Siro Sebagai Tuan Rumah Final Liga Champions 2027

Menurut kepolisian, suporter tersebut melakukan aksi anarkis dengan menyerang pemain dan ofisial. Dalam upaya untuk mengendalikan situasi, polisi melepaskan gas air mata, termasuk ke arah tribun selatan yang tidak terlibat dalam kerusuhan.

Tindakan ini menyebabkan kepanikan di antara penonton, yang berusaha melarikan diri dan mengakibatkan tragedi desak-desakan di pintu keluar. ***

Follow dan Baca Artikel lainnya di Google News atau via whatsapp timetoday wa channel

=========================================================