Hery Antasari dan Visi Kota Masa Depan, Inspirasi dari Ibu Kota Nusantara

Ibu Kota Nusantara
517 Kepala Daerah di Indonesia mengikuti pertemuan dengan Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo (Jokowi) di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, Selasa (13/8/2024). Foto : Ist.

TIMETODAY.ID – Di tengah kemegahan Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, ratusan kepala daerah dari seluruh penjuru Indonesia berkumpul untuk mendengarkan langsung arahan dari Presiden Joko Widodo. Di antara mereka, hadir Penjabat (Pj) Wali Kota Bogor, Hery Antasari, yang membawa pulang pesan penting untuk masa depan Kota Bogor.

Pada pertemuan yang diadakan Selasa, 13 Agustus 2024 ini, Presiden Joko Widodo menekankan empat pilar utama pembangunan yang diharapkan dapat menjadi pedoman bagi seluruh kota di Indonesia. Bagi Hery, arahan tersebut seolah menjadi kompas yang akan menuntun arah pembangunan Bogor di masa depan.

“Saat ini, setiap kota harus berani menentukan identitasnya,” ujar Hery dengan semangat saat ditemui di sela-sela kegiatan di IKN.

Advertisement

“Apakah kita akan menjadi kota jasa, kota produksi, atau bahkan menerapkan konsep-konsep modern seperti smart city, forest city, dan energi hijau? Semua itu harus kita pikirkan dengan matang,” Hery menambahkan.

Namun, lebih dari sekadar identitas, Hery menggarisbawahi pentingnya keberlanjutan. Pembangunan IKN, yang didesain dengan konsep ramah lingkungan dan berkelanjutan, menjadi contoh nyata bagaimana sebuah kota dapat berkembang tanpa mengorbankan alam.

Baca Juga :  Siaga Bencana, Ketua DPRD Rudy Susmanto Minta Warga Kabupaten Bogor Segera Lapor Jika Muncul Bencana Alam

“Keberlanjutan harus menjadi prioritas. Kita tidak bisa hanya memikirkan hari ini, tetapi juga bagaimana kota kita akan bertahan dan berkembang di masa depan,” tuturnya.

Salah satu isu yang juga menjadi perhatian serius Presiden adalah transportasi massal. Hery mengakui bahwa tantangan ini juga dirasakan oleh Kota Bogor.

“Transportasi massal bukan hanya soal membangun infrastruktur, tetapi juga merencanakan skema pembiayaan dan operasional yang matang,” jelasnya.

Pengalaman Jakarta dalam mengembangkan LRT, MRT, dan kereta cepat menjadi pelajaran berharga.

“Presiden memberi contoh teknologi seperti Autonomous Rail Rapid Transit tanpa rel, yang bisa menjadi solusi ekonomis dengan investasi sekitar Rp74 miliar per unit,” ungkap Hery.

Tak hanya soal tata kota dan transportasi, inflasi dan anggaran Pilkada juga menjadi sorotan. Dengan inflasi yang turun menjadi 2,13 persen, Presiden meminta agar daya beli masyarakat terus diperkuat.

Baca Juga :  5 Pekerja di Bogor Tertimpa Bangunan Ruko

Hery melihat ini sebagai tantangan bagi pemerintah daerah untuk mempercepat penyerapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

“Di Bogor, kami harus segera mempercepat serapan anggaran untuk memastikan daya beli masyarakat terjaga,” kata Hery dengan optimis.

Di akhir pertemuan, Hery tidak lupa menyinggung persiapan Pilkada serentak. Ia menegaskan pentingnya koordinasi dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) untuk memastikan keamanan dan kondusivitas pelaksanaan Pilkada.

“Dari arahan Presiden, jelas bahwa kita di Bogor harus segera bertindak. Seluruh pesan ini akan kami bawa ke rapat koordinasi tingkat kota untuk segera diimplementasikan,” tutupnya.

Dengan arahan langsung dari Presiden di IKN, Hery Antasari kini membawa visi baru untuk Kota Bogor, sebuah visi yang bukan hanya untuk hari ini, tetapi juga untuk generasi yang akan datang. ***

Follow dan Baca Artikel lainnya di Google News

=========================================================