TIMETODAY.ID – Di tengah gegap gempita Jakarta, tepatnya di Krakatau Ballroom, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Kota Bogor kembali mencatatkan prestasi gemilang.
Pada Kamis, 8 Agustus 2024, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah, menerima penghargaan bergengsi yang diberikan langsung oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma’ruf Amin.
Penghargaan ini menandakan pencapaian Kota Bogor sebagai salah satu Kota Terbaik dalam mewujudkan Universal Health Coverage (UHC) 2024, dengan capaian fantastis sebesar 101,4 persen.
Namun, di balik angka dan penghargaan tersebut, ada kisah penuh dedikasi yang layak untuk kita simak. Prestasi ini tidak diraih dalam semalam.
Kota Bogor telah tiga tahun berturut-turut masuk dalam nominasi Kota Terbaik dalam pencapaian UHC. Dan kini, di tahun 2024, usaha keras itu akhirnya berbuah manis dengan predikat Kategori Utama.
Saat penghargaan diterima, suasana haru terasa menyelimuti ruangan. Bagi Syarifah, ini lebih dari sekadar angka dan penghargaan.
“Penghargaan ini adalah bentuk apresiasi BPJS Kesehatan kepada seluruh masyarakat Kota Bogor yang telah berkontribusi dalam menjaga keaktifan kepesertaan BPJS,” ujarnya penuh rasa syukur.
Bogor tidak sendiri. Bersama 135 kota dan kabupaten lainnya di seluruh Indonesia, Bogor berhasil masuk dalam Kategori Utama. Penghargaan ini menjadi simbol komitmen dan sinergi yang kuat antara Pemerintah Kota, BPJS Kesehatan, dan seluruh warga Bogor.
“Dengan kategori ini, kita bisa mempertahankan kepesertaan BPJS Kesehatan, serta memudahkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat,” tambah Syarifah.
Capaian ini tidak hanya mencerminkan dedikasi Pemerintah Kota Bogor, tetapi juga komitmen bersama untuk mewujudkan akses layanan kesehatan yang merata dan berkualitas. Seperti yang ditegaskan oleh Wapres Ma’ruf Amin dalam sambutannya,
“Pencapaian UHC di berbagai daerah ini mencerminkan komitmen negara untuk memberikan jaminan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia,” tuturnya.
Ma’ruf Amin juga menekankan pentingnya sinergi antara BPJS Kesehatan, Kementerian/Lembaga, dan Pemerintah Daerah dalam memastikan seluruh penduduk terdaftar sebagai peserta aktif JKN.
Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi setiap daerah, termasuk Kota Bogor, untuk terus menjaga dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam program JKN.
Keberhasilan ini tidak terlepas dari peran penting BPJS Kesehatan Kota Bogor yang telah mencatatkan bahwa dari total 1.134.634 jiwa penduduk pada semester pertama tahun 2023, sebanyak 1.122.772 jiwa atau 101,06 persen telah terdaftar sebagai peserta JKN hingga 1 Mei 2024. Namun, tantangan masih ada di depan mata. Dari jumlah tersebut, sekitar 20,73 persen atau 235.260 orang tercatat sebagai non-aktif.
Syarifah berharap, prestasi ini bukan hanya pencapaian sesaat, melainkan dapat dipertahankan dan ditingkatkan. Dengan perubahan klasifikasi dan persyaratan UHC yang mungkin terjadi di masa mendatang, Bogor harus siap menghadapi tantangan baru.
“Mudah-mudahan iuran dan keaktifannya bisa terus dipertahankan. Tidak ada tunggakan, dan masyarakat bisa mendapatkan pelayanan yang terbaik. Yang pasti, kita harapkan semua masyarakat Kota Bogor sehat semua,” ujarnya.
Penghargaan ini tidak hanya menjadi prestasi Kota Bogor, tetapi juga menjadi inspirasi bagi kota-kota lain untuk terus berinovasi dan meningkatkan pelayanan kesehatan bagi seluruh warganya.
Dengan semangat yang sama, kita berharap, setiap sudut Indonesia dapat menikmati layanan kesehatan yang merata dan berkualitas, seperti yang telah dicapai Kota Bogor. ***
Follow dan Baca Artikel lainnya di Google News atau via whatsapp timetoday wa channel