Sidekah Bumi Lembur Sawah dan Festival Jajanan Lembur Hipnotis Turis Mancanegara

Sidekah Bumi Lembur Sawah
Sidekah Bumi Lembur Sawah dan Festival Jajanan Lembur kembali diselenggarakan oleh masyarakat Lembur Sawah, Kelurahan Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, pada Minggu (7/7/2024).

TIMETODAY.ID – Sidekah Bumi Lembur Sawah dan Festival Jajanan Lembur kembali diselenggarakan oleh masyarakat Lembur Sawah, Kelurahan Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, pada Minggu (7/7/2024).

Acara Sidekah Bumi ini adalah tradisi masyarakat Lembur Sawah yang sudah ada sejak puluhan tahun lalu, sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan panen yang melimpah.

“Sampurasun, silakan masuk, duduk,” sambut seorang wanita berkebaya saat para wisatawan datang untuk menyaksikan prosesi Sidekah Bumi Lembur Sawah dan Festival Jajanan Lembur.

Advertisement

Prosesi ini berlangsung di tengah sejuknya udara pagi yang mengalir di antara pepohonan besar, membuat Lembur Sawah terasa asri dan memesona.

Dengan mengenakan pakaian adat Sunda, dongdang-dongdang (alat pikul dari bambu berbentuk segi empat seperti tempat tidur) yang berisi hasil bumi dibawa oleh setiap warga dari masing-masing RT dan RW, disusun memanjang, lalu diarak ke depan pintu masuk dan dibagikan secara gratis kepada warga.

Sebelum dimulai, diadakan prosesi doa bersama serta tradisi kesenian. Selanjutnya, dongdang diarak didahului oleh pikulan selongsong bambu berisi air yang di bawahnya digantungkan padi hasil pertanian warga.

Baca Juga :  Kuota Kepesertaan Jaminan BPJS Kesehatan Kota Bogor Mencapai 99,70 persen

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah, yang hadir menyaksikan prosesi Sidekah Bumi ini mengapresiasi para anak muda Lembur Sawah yang berinisiatif menghidupkan kembali tradisi kebudayaan yang telah ada sejak puluhan tahun lalu.

“Ada tiga alasan penting mengapa Sidekah Bumi ini harus dilestarikan. Pertama, sebagai simbol rasa syukur kepada Sang Pencipta; kedua, pengembangan potensi wisata; dan ketiga, mewariskan tradisi kebudayaan kepada generasi penerus agar tetap dilestarikan,” kata Syarifah.

Kegiatan ini juga dikembangkan sebagai daya tarik wisata dengan adanya Festival Jajanan Lembur yang mengusung konsep jual beli masa lampau dengan transaksi menggunakan uang koin dari batok kelapa.

Ketua Panitia Pelaksana, Riri Siti Nur Fazriah, mengatakan bahwa Lembur Sawah, yang sering dianggap tidak memiliki kehidupan karena berada di pinggiran kota, kini menjadi kampung wisata dengan potensi dan daya tarik bagi wisatawan, sehingga bisa dikenal di seluruh pelosok Kota Bogor dan luar Kota Bogor.

Baca Juga :  HUT ke-51 Pramuka IPB University, Sekda : Dasa Darma Modal Pembentukan Karakter

“Dengan ini terbukti bahwa kita di sini berkehidupan dan berkembang baik dari sisi pertanian maupun UMKM dan pengembangan wisata,” ujarnya.

Selain menarik wisatawan lokal, Sidekah Bumi ini juga menarik turis mancanegara. Terlihat beberapa turis asing asyik mendokumentasikan prosesi Sidekah Bumi dari awal hingga akhir. Mereka membeli dan mencoba beberapa jajanan lembur.

Sebagai informasi, prosesi Sidekah Bumi telah berhenti dan menghilang sejak 30 tahun lalu. Hal ini terungkap dari kegiatan riset dan observasi mahasiswa Universitas Pancasila di Lembur Sawah beberapa tahun lalu.

Kemudian, inisiatif dari para kaum muda bersama kokolot kasepuhan, serta pelaku seni budaya yang didukung oleh masyarakat, pemerintah kota (Pemkot), para sponsor, asosiasi, dan akademisi, berhasil menghidupkan kembali tradisi Sidekah Bumi. ***

Follow dan Baca Artikel lainnya di Google News atau via whatsapp timetoday wa channel

=========================================================