Oleh : Heru B Setyawan (Pemerhati & Aktivis Pendidikan)
SEWAKTU kita kecil, maka kita diajari dengan penuh kasih sayang dan kesabaran oleh kedua orang kita tentang semua hal, maka tidak heran dikatakan bahwa keluarga adalah pendidikan yang pertama dan utama bro.
Pendidikan dalam keluarga sangat mempengaruhi perkembangan anak terkait proses pendidikan selanjutnya tergantung dari pengalaman yang didapat atau diberikan dalam Pendidikan keluarga.
Dari Pendidikan keluarga dapat dikatakan peran orangtua merupakan pendidik pertama, terutama seorang ibu dalam proses pembentukan kepribadian dalam diri individu seorang anak.
Nah agar pendidikan keluarga kita (anak dan keturunan) berjalan lancar, sukses dan bahagia dunia akhirat, tidak ada salahnya kita juga harus tahu posisi keluarga kita. Ternyata ada 4 (empat) posisi dalam suatu keluarga.
Pertama, keluarga itu sebagai penenang hati. Jika kita capai karena seharian kerja, kemudian kita pulang sampai rumah dan ketemu keluarga tercinta, maka hilanglah semua kecapaian itu.
Ya karena yang namanya pasangan kita dan anak-anak kita merupakan penenang hati kita.
Jika keluarga kita sudah menjadi keluarga yang sakinah, maka ketenangan hidup, kesuksesan dan kebahagiaan dunia akhirat akan kita raih.
Dan jelas ini sangat berpengaruh terhadap perkembangan dan kemajuan pendidikan anak-anak kita.
Kedua, keluarga kita adalah perhiasan. Ada Hadits Nabi Muhammad SAW yang sangat populer berbunyi: Addunya Mata’un wa khairu mata’iha Al-mar’atus Shalihah, yang artinya dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita shalihah.
Keluarga yang istrinya solehah dan suaminya soleh insyaAllah akan dapat mendidik buah hatinya dengan baik.
Ketiga, keluarga itu bisa menjadi fitnah dan ujian. Sungguh menyedihkan jika keluarga kita entah itu pasangan kita atau anak kita, justru menjadi fitnah dan ujian.
Ya bisa jadi anggota keluarga kita berbuat maksiat seperti korupsi, perzinahan, pembunuhan, perkosaan, terlibat narkoba dan lain-lain, naudzubillahmindzalik yang artinya aku berlindung kepada Allah dari yang demikian itu.
Dan yang terakhir yang ke empat, keluarga itu bisa menjadi musuh. Banyak kasus anak menjadi musuh bagi orang tuanya, karena masalah warisan.
Ada orang tua membunuh anaknya atau sebaliknya, astaghfirullah. Semoga keluarga kita termasuk yang nomor 1 dan 2. Jayalah Indonesiaku. ***
Follow dan Baca Artikel lainnya di Google News atau via whatsapp timetoday wa channel