TIMETODAY.ID – Gus Samsudin menjadi pusat perhatian publik karena kemunculannya dalam sebuah video yang mengusung konsep tukaran pasangan suami-istri, yang kemudian viral dan menjadi topik pembicaraan yang ramai.
Video tersebut diduga memuat ajaran kontroversial tentang pertukaran pasangan suami-istri, yang didistribusikan melalui kanal YouTube bernama Mbah Den (Sariden), yang ternyata dimiliki oleh Gus Samsudin sendiri.
Dalam video tersebut, Gus Samsudin menyatakan bahwa pertukaran pasangan suami-istri dapat dilakukan dengan persetujuan kedua belah pihak. Pernyataan ini menciptakan polemik di kalangan masyarakat.
Profil singkat Gus Samsudin
Gus Samsudin adalah asal Lampung, lahir pada tahun 1989, yang sebelumnya mengenyam pendidikan di pesantren di Kabupaten Cepu, Jawa Tengah.
Gelar “Gus” yang melekat pada namanya bukanlah karena kedekatannya dengan lingkungan keagamaan, melainkan lebih kepada sebutan yang lazimnya diberikan oleh masyarakat Jawa untuk menyebut seseorang yang baik hati.
Meskipun demikian, pendidikan formal yang ditempuhnya tidak terkait dengan ilmu agama, dan dia juga tidak memiliki latar belakang keilmuan agama yang kuat. Pendidikan yang diambilnya diduga terkait dengan aliran sesat.
Sebelumnya, Gus Samsudin sempat bekerja sebagai tukang rongsok di Blitar sebelum beralih menjadi seorang ahli spiritual.
Dia juga belajar tentang ilmu agama di sebuah pondok di Giri Mulyo, Jogo Rogo, Ngawi, yang kemudian diketahui telah ditutup dan digerebek oleh warga karena dituduh sebagai tempat praktik dukun yang menggunakan kedok agama.
Selama di pondok tersebut, dia juga belajar tentang kesediaan untuk membantu sesama, terutama orang-orang dengan kebutuhan khusus atau gangguan jiwa.
Gus Samsudin saat ini sedang dalam proses penyelidikan oleh Subdit Siber Ditreskrimsus Polda Jatim karena diduga sering mengubah penjelasannya terkait lokasi pembuatan konten tersebut ketika diinterogasi.
Setelah penyelidikan mendalam oleh Polres Blitar, terungkap bahwa video tersebut sebenarnya dibuat di Ponggok, Kota Blitar, meskipun Gus Samsudin awalnya menyatakan bahwa pembuatannya dilakukan di Bogor, Jawa Barat.
Gus Samsudin sendiri, yang juga merupakan pemilik dan pemimpin dari Padepokan Nur Dzat Sejati, menyatakan bahwa pembuatan konten tersebut bertujuan untuk meningkatkan jumlah pelanggan atau pengikut di media sosial miliknya. ***
Follow dan Baca Artikel lainnya di Google News atau via whatsapp timetoday wa channel