Daftar Negara Penyumbang Sampah Plastik Terbesar, Indonesia Urutan Berapa?

sampah plastik
Foto : Ilustrasi/freepik.com

TIMETODAY.ID – Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan bahwa lebih dari 52 juta ton sampah plastik mencemari lingkungan setiap tahunnya.

Penelitian yang dilakukan ilmuwan dari Universitas Leeds menunjukkan bahwa sekitar 70 persen dari jumlah tersebut berasal dari 20 negara, dengan India, Nigeria, dan Indonesia berada di posisi teratas penyumbang sampah plastik terbesar.

Data dari studi ini mengungkapkan, setidaknya 1,2 miliar orang di dunia tidak memiliki akses layanan pengelolaan sampah. Hal ini memaksa masyarakat membuang sampah ke lingkungan secara langsung atau membakarnya.

Advertisement

“Dampak polusi plastik terhadap kesehatan sangat dirasakan masyarakat miskin yang tidak memiliki kemampuan untuk mengatasinya,” ujar Dr. Josh Cottom, penulis utama penelitian.

Baca Juga :  TERPOPULER : Layanan SIM Keliling Bogor Tutup Sementara hingga Menilik Akar Sejarah Angpao Lebaran

Ia menambahkan, pengelolaan sampah yang lebih baik dapat mengurangi polusi plastik secara signifikan.

Berikut daftar 10 negara penghasil sampah mikroplastik terbesar:

  1. India: 9,3 juta ton/tahun
  2. Nigeria: 3,5 juta ton/tahun
  3. Indonesia: 3,4 juta ton/tahun
  4. Tiongkok: 2,8 juta ton/tahun
  5. Pakistan: 2,6 juta ton/tahun
  6. Bangladesh: 1,7 juta ton/tahun
  7. Rusia: 1,7 juta ton/tahun
  8. Brasil: 1,4 juta ton/tahun
  9. Thailand: 1,0 juta ton/tahun
  10. Republik Demokratik Kongo: 1,0 juta ton/tahun

Studi ini juga menyoroti bahwa hanya 9 persen dari total plastik yang diproduksi setiap tahun berhasil didaur ulang, sementara 21 persen berakhir mencemari lingkungan. Sisa plastik lainnya dikelola dengan cara dibakar atau dibuang di tempat pembuangan akhir.

Baca Juga :  Serunya Staycation Libur Sekolah dengan Promo "The Junegle Exploration" di Bigland Bogor Hotel

Dr. Costas Velis, salah satu peneliti, menekankan bahwa pembakaran plastik secara terbuka menimbulkan ancaman serius bagi kesehatan masyarakat, seperti gangguan saraf, reproduksi, hingga pencemaran lingkungan yang lebih luas.

Penelitian ini menyerukan pengembangan perjanjian global untuk mengurangi polusi plastik dengan meningkatkan pengelolaan sampah dan mengurangi produksi plastik di tingkat global.  ***

Follow dan Baca Artikel lainnya di Google News atau via whatsapp timetoday wa channel

=========================================================