TIMETODAY.ID – Kemacetan masih menjadi masalah utama bagi warga Kota Bogor serta para pengunjung dari luar daerah.
Keluhan terhadap kemacetan di Kota Bogor sudah menjadi hal yang lazim. Tingkat kemacetan yang parah juga memberikan citra buruk bagi kota ini.
Menurut laporan Global Traffic Scorecard Tahun 2021 oleh INRIX, Kota Bogor menempati peringkat kelima sebagai kota termacet di Indonesia.
Data ini mencerminkan tantangan besar bagi pemerintahan Kota Bogor sebelumnya. Hingga kini, kemacetan masih menjadi kendala yang mengganggu mobilitas warga maupun pendatang.
Namun, calon Wali Kota (Cawalkot) Bogor, Rena Da Frina, bersama calon Wakil Wali Kota (Cawawalkot) Achmad Teddy Risandi, berkomitmen untuk mengatasi masalah tersebut jika terpilih.
Rena menegaskan bahwa mengatasi kemacetan merupakan salah satu misi dari program “Bogor Ready Melayani.” Dia menyebutkan tiga solusi utama yang harus segera diterapkan untuk mengurangi kemacetan di Kota Bogor.
“Pertama adalah rekayasa lalu lintas. Rena dan Teddy akan mengkaji opsi rekayasa lalu lintas di titik-titik jalan tertentu serta waktu-waktu terjadinya kemacetan,” ujar Rena Jumat (18/10/2024).
Kedua, lanjutnya, adalah penambahan kantong parkir di Kota Bogor. Rena menyarankan penambahan tidak hanya untuk parkir konvensional, tetapi juga gedung parkir susun yang lebih efisien.
“Terakhir, kami akan menambah dua koridor untuk bis Trans Pakuan, yang saat ini hanya memiliki empat koridor. Ini akan dibiayai melalui APBD dan PDJT,” paparnya.
Selain solusi cepat, Rena juga telah menyusun rencana jangka panjang. Beberapa di antaranya adalah pembuatan ruas jalan baru sebagai jalur alternatif dan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jakarta serta Pemerintah Kabupaten Bogor untuk pemanfaatan jalan tol dalam kota.
“Kami berkomitmen untuk mengurangi bahkan menghilangkan kemacetan di Kota Bogor agar kota ini menjadi tempat yang nyaman untuk tinggal dan dikunjungi,” tutup Rena.***
Follow dan Baca Artikel lainnya di Google News atau via whatsapp timetoday wa channel