TIMETODAY.ID – Rabu, 16 Oktober 2024, halaman Masjid Al Mutaqin, Bogor Utara disesaki warga setempat. Mereka terlihat antusias menghadiri Gerakan Pangan Murah (GPM).
Suasana riuh tampak dari kerumunan yang hadir, berburu berbagai kebutuhan pangan dengan harga terjangkau.
Momen tersebut merupakan langkah Pemkot Bogor melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) dalam rangka memperingati Hari Pangan Sedunia.
Selain menyediakan beragam komoditas dengan harga lebih murah dari biasanya, kegiatan ini juga memiliki tujuan mengendalikan laju inflasi dan membantu meningkatkan daya beli masyarakat.
Penjabat (Pj) Wali Kota Bogor, Hery Antasari, menyampaikan pentingnya menjaga keseimbangan antara inflasi dan deflasi di kota ini.
“Dalam kondisi sekarang, kita harus waspada terhadap fenomena inflasi dan deflasi,” kata Hery.
Bagi Hery, deflasi yang terus-menerus tak baik untuk perekonomian. Berdasarkan catatannya, Kota Bogor sudah mengalami deflasi selama lima bulan berturut-turut, yang artinya menunjukkan adanya penurunan daya beli masyarakat.
Menurutnya, indikator ini sangat penting karena memberi gambaran nyata tentang kondisi ekonomi masyarakat.
Fenomena daya beli yang menurun, sambung Hery, bukan sekadar angka statistik. Di balik angka-angka tersebut, ada realitas kehidupan warga Bogor yang perlu diatasi.
Melalui GPM, pemerintah berharap bisa sedikit mengurangi beban masyarakat sekaligus menjaga stabilitas harga pangan.
“Kami ingin GPM ini berperan besar dalam pengendalian inflasi dan deflasi. Jika ini berhasil, dampaknya bisa meluas, terutama terkait dengan kebutuhan pangan masyarakat,” tegas Hery.
Di tengah upaya tersebut, pemerintah juga terus berkomunikasi dengan Badan Pusat Statistik (BPS) untuk memantau data ekonomi secara akurat. Data ini kemudian akan diteruskan ke Kementerian Dalam Negeri sebagai bahan evaluasi kebijakan lebih lanjut.
Sementara itu, Wina, Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bogor, menyampaikan bahwa Gerakan Pangan Murah ini sudah dilakukan sebanyak 82 kali di berbagai wilayah Kota Bogor.
Setiap kali digelar, GPM selalu menarik perhatian masyarakat, terutama karena harganya yang terjangkau.
“Kami berharap, kegiatan ini dapat terus membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari,” tutur Wina.
Bagi warga seperti ibu-ibu rumah tangga, GPM ini menjadi angin segar di tengah tingginya harga kebutuhan pokok di pasar.
Mereka bisa membeli bahan-bahan pokok seperti beras, minyak goreng, hingga sayur-mayur dengan harga yang jauh lebih murah dibandingkan harga pasar. (Benny)
Follow dan Baca Artikel lainnya di Google News atau via whatsapp timetoday wa channel