TIMETODAY.ID – Bank Indonesia (BI) mengumumkan bahwa uang kertas pecahan Rp 10.000 yang dikeluarkan pada tahun 2005 sudah tidak berlaku lagi.
Kepala BI Perwakilan Sumsel, Ricky Perdana Gozali, menjelaskan bahwa seharusnya uang yang bergambar pahlawan Sultan Mahmud Badaruddin II dan Rumah Limas itu sudah ditarik sejak tahun 2010. Namun, masyarakat diberikan waktu hingga 2015 untuk mengembalikannya.
“Uang tersebut seharusnya sudah ditarik sejak 2010, tetapi masyarakat diberikan kesempatan untuk mengembalikannya sampai tahun 2015,” ujarnya dikutip dari beritasatu.com, Jumat (4/10/2024).
Ricky juga menyarankan agar masyarakat yang masih memiliki uang tersebut dapat mengoleksinya atau menjualnya kepada kolektor uang. Saat ini, uang pecahan Rp 10.000 yang berlaku adalah yang diterbitkan pada tahun 2022, menampilkan gambar pahlawan nasional Frans Kaisiepo dengan latar ungu.
“Uang yang sah sekarang ini menampilkan gambar pahlawan nasional Frans Kaisiepo beserta tulisan ‘Frans Kaisiepo’,” tambahnya.
Sementara itu, Penjabat Gubernur Sumsel, Elen Setiadi, berharap peluncuran Memorabilia ini akan meningkatkan kunjungan pariwisata di Sumsel dan berkontribusi pada perekonomian masyarakat.
“Saya bangga bahwa Sumsel menjadi bagian dari sejarah melalui representasi budaya lokal pada rupiah kita,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan bahwa uang Rp 10.000 emisi 2005 adalah uang yang istimewa karena menampilkan gambar Rumah Limas, yang melambangkan nilai luhur dan kearifan lokal Sumsel.
Elen mengajak masyarakat untuk memanfaatkan momen ini sebagai pengingat bahwa rupiah bukan hanya sekadar alat transaksi, tetapi juga simbol persatuan.***
Follow dan Baca Artikel lainnya di Google News atau via whatsapp timetoday wa channel
