TIMETODAY.ID – Tia Rahmania harus menerima kenyataan pahit gagal menjadi anggota DPR periode 2024-2029.
Kegagalan ini bukan karena kurangnya dukungan suara, melainkan karena pemecatannya dari PDI Perjuangan, partai yang mengusungnya.
Padahal, dalam Pemilu 2024, Tia meraih suara terbanyak di Dapil Banten I (Lebak-Pandeglang) dengan 37.359 suara.
Namun, posisinya digantikan oleh Bonnie Triyana, yang hanya memperoleh 36.516 suara.
Kritik Terhadap Wakil Ketua KPK
Nama Tia menjadi sorotan publik setelah menyampaikan kritik tajam terhadap Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron.
Dalam sebuah forum untuk anggota DPR terpilih periode 2024-2029, Tia secara terbuka menginterupsi pernyataan Ghufron terkait integritas.
Menurut Tia, Ghufron tidak layak berbicara soal integritas karena pernah tersandung pelanggaran etik sebagai pimpinan KPK.
Tia menantang Ghufron untuk menjelaskan bagaimana ia bisa lolos dari Dewan Pengawas KPK dan sukses di PTUN dalam berbagai kasus yang menimpanya, termasuk memberikan rekomendasi kepada ASN.
Ia juga menegaskan bahwa Ghufron tidak mewakili nilai-nilai yang dijunjung oleh mereka. Tia kemudian keluar dari acara tersebut.
Tia Rahmania, seorang psikolog dengan gelar M.Psi, lahir di Palangkaraya pada 30 Maret 1979. Ia menempuh pendidikan di Universitas Indonesia, menyelesaikan S1 dan S2 di bidang Psikologi pada tahun 2001 dan 2004.
Saat ini, Tia berkarier sebagai dosen di Universitas Paramadina, dengan berbagai posisi strategis yang pernah ia emban, termasuk Dekan Fakultas Falsafah dan Peradaban (2017-2022).
Selain berkarier di dunia akademis, Tia juga aktif dalam berbagai organisasi, di antaranya Asosiasi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta (APTIKIS), pengurus KONI Provinsi Banten, serta Ketua DPD Banteng Muda Indonesia (BMI) Banten.
Di dunia politik, ia pernah maju sebagai caleg pada 2019 dan menjabat sebagai Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Banten bidang Ekonomi Kreatif. ***
Follow dan Baca Artikel lainnya di Google News atau via whatsapp timetoday wa channel
