TIMETODAY.ID – Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Bogor mengklaim angka pengangguran pada Tahun 2023 tercatat mengalami penurunan dengan tingkat pengangguran (TPT) sebesar 9,39 persen. Meski demikian, masalah ketidaksesuaian antara kompetensi lulusan dengan kebutuhan tenaga kerja di lapangan masih menjadi tantangan utama.
Bram Darussalam, Pengantar Kerja Ahli Muda pada Disnaker Kota Bogor menyampaikan bahwa menurut hasil survei, lowongan pekerjaan sebenarnya tersedia dalam jumlah yang cukup, namun banyak lulusan yang kompetensinya tidak sesuai dengan kebutuhan Perusahaan.
Menyadari hal ini, Disnaker Kota Bogor tengah menyusun strategi untuk mengatasi masalah pengangguran dengan lebih efektif.
Salahsatu langkah yang diusulkan adalah pembentukan satgas atau gugus tugas khusus untuk menangani isu pengangguran, mengambil inspirasi dari langkah yang telah dilakukan oleh Kota Bekasi.
“Kita harus memiliki satgas gugus tugas seperti di Kota Bekasi jika ingin mengurangi pengangguran,” ungkap Bram saat ditemui timetoday.id di Kantornya, Rabu (21/8/2024).
Selain itu, Ia juga merencanakan penyelenggaraan Job Fair secara rutin. “Job Fair menjadi salahsatu solusi efektif karena mempertemukan langsung antara pencari kerja dengan Perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja sesuai kompetensi yang ditawarkan,” tambahnya.
Untuk mengatasi minimnya informasi yang sering dihadapi oleh fresh graduate (FG), Disnaker Kota Bogor berencana membangun ekosistem ketenagakerjaan yang lebih lengkap. Salahsatu inisiatif yang sedang dikembangkan adalah portal ketenagakerjaan kerja bernama “Bogor Kerja.”
Portal ini diharapkan dapat menjadi jembatan antara pencari kerja dengan Perusahaan serta menyediakan informasi yang lebih lengkap dan mudah diakses.
Dengan berbagai strategi ini, Disnaker Kota Bogor optimistis dapat menekan angka pengangguran lebih lanjut di Tahun 2024 dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. ***
Follow dan Baca Artikel lainnya di Google News