Ketika Tembok Flyover Berbicara

flyover
Ilustrasi.

Oleh : Wiryawan Yudi

Di sebuah kota kecil yang penuh hiruk-pikuk, terdapat sebuah flyover yang tinggi dan megah, berdiri kokoh membelah langit kota. Di bawahnya, kehidupan terus berlanjut tanpa henti. Mobil-mobil berderet melintas, pejalan kaki sibuk dengan rutinitas, dan suara klakson bersahutan. Namun, tak ada yang tahu bahwa tembok flyover itu menyimpan rahasia.

Di tengah malam yang sunyi, ketika lampu-lampu kota mulai redup dan suara menjadi hening, tembok flyover mulai berbicara. Bukan suara yang bisa didengar manusia biasa, tapi bisikan-bisikan halus yang hanya bisa ditangkap oleh mereka yang memiliki hati yang peka.

Advertisement

Suatu malam, seorang pemuda bernama Arman sedang duduk sendirian di bangku taman dekat flyover. Hatinya galau memikirkan masa depan yang tak menentu. Tiba-tiba, dia merasakan sesuatu yang aneh, seolah ada suara yang memanggilnya. Dia melihat sekeliling, tak ada seorang pun di sana. Namun, suara itu semakin jelas, datang dari arah tembok flyover.

“Arman,” bisik suara itu, “jangan menyerah pada hidupmu.”

Arman terkejut dan mendekati tembok itu dengan hati-hati. “Siapa kamu?” tanyanya.

Baca Juga :  Ramai Warganet Unggah Soal Khodam Online di Media Sosial, Bagaimana Caranya?

“Aku adalah tembok flyover ini,” jawab suara itu. “Aku telah menyaksikan banyak cerita dari orang-orang yang melintas di atasku. Aku tahu beban yang kamu pikul.”

Arman terdiam sejenak, mencoba mencerna apa yang terjadi. “Bagaimana bisa kamu tahu tentang hidupku?” tanyanya lagi.

“Tembok ini telah ada sejak lama, dan aku mendengarkan semua cerita yang terjadi di sekitarku. Aku merasakan kesedihanmu, kegalauanmu. Aku ingin membantumu menemukan jalan.”

Arman merasa sedikit lega. “Aku merasa tak punya arah. Apa yang harus kulakukan?”

“Temukan mimpimu, Arman. Percayalah pada dirimu sendiri. Setiap hari adalah kesempatan baru untuk berubah dan menjadi lebih baik.”

Seiring berjalannya waktu, Arman mulai sering berbicara dengan tembok flyover itu. Setiap kali dia merasa buntu, dia akan datang dan mendengarkan nasihat bijak dari tembok tersebut. Perlahan tapi pasti, dia menemukan kembali semangat hidupnya. Dia mulai mengejar mimpinya menjadi seorang musisi, sesuatu yang telah lama dia pendam.

Hari demi hari, Arman semakin dekat dengan mimpinya. Dia mulai tampil di kafe-kafe kecil dan mendapatkan perhatian dari banyak orang. Dukungan dan inspirasi dari tembok flyover membuatnya terus maju, meski banyak rintangan yang harus dihadapi.

Baca Juga :  Suara Aliansi Mahasiswa Garis Tiga dan Barikade Besi

Suatu hari, ketika dia sudah sukses dan dikenal banyak orang, Arman kembali ke tempat itu. Dia menatap tembok flyover dengan penuh rasa syukur. “Terima kasih,” katanya pelan. “Kamu telah mengubah hidupku.”

Tembok flyover tetap diam, seperti biasa, tapi Arman tahu bahwa tembok itu mendengarnya. Dia tersenyum dan melangkah pergi, siap menghadapi masa depan dengan penuh percaya diri.

Sejak saat itu, Arman selalu mengenang tembok flyover yang pernah berbicara padanya. Meskipun orang lain mungkin tak akan pernah percaya, dia tahu bahwa di tengah hiruk-pikuk kota, ada sebuah tembok yang memiliki hati dan bisa mendengarkan. Dan itulah kisah ketika tembok flyover berbicara, memberikan harapan dan inspirasi bagi mereka yang membutuhkannya.***

Cerita ini hanya fiktif belaka. jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata.

=========================================================