UTAK-ATIK CALON PENDAMPING JARO ADE

Oleh : Iman Rahman Hakim (Pimpinan Umum Koran Bogor Today)

PENDAFTARAN calon bupati dan wakil bupati Bogor ke Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Bogor kurang dari 2 bulan lagi, hingga kini para pentolan partai politik yang siap bertarung di Pilkada Kabupaten Bogor 2024 belum memiliki pasangan.

Jaro Ade salah seorang politisi Partai Golkar yang gencar dan begitu masif menggembar – gemborkan dirinya maju di pemilihan bupati Bogor dan mengklaim memiliki survei tertinggi dibandingkan kompetitornya, belum menentukan pilihan wakil.

Advertisement

Beberapa kali melakukan cek ombak dengan melempar isu melalui berita. Dengan Dipasangkan Jaro Ade dengan Rudy Susmanto, respon masyarakat cukup bagus mengingat dua politisi ini memiliki track record yang cukup bagus pernah menjabat ketua DPRD Kabupaten Bogor, dan poin pentingnya kedua politisi ini tidak memiliki catatan buruk atau dosa masa lalu.

Tentunya baik Jaro Ade maupun Rudy Susmanto cenderung memiliki penilaian positif dari masyarakat Kabupaten Bogor dan jika dua politisi ini duet di Pilkada Kabupaten Bogor 2024 memiliki peluang kemenangannya diangka lebih dari 80%. Namun, pertanyaan besarnya siapa bupati dan siapa wakil bupatinya?

Semua tahu bahwa hari ini partai pemenang Pilpres adalah partai Gerindra, dan Rudy Susmanto mengklaim memiliki kedekatan khusus dengan Prabowo, sudah barang tentu sekaliber Prabowo sangat mustahil jika memberikan rekomendasi kepada kader terbaiknya hanya sekelas wakil bupati.

Pun demikian dengan Jaro Ade, kader terbaik dari Partai Golkar itu telah menunjukkan kemampuan politiknya dengan menyumbangkan suara terbesar memenangkan pasangan Prabowo – Gibran dalam Pilpres 2024, karena saat itu Gerindra berkoalisi dengan Golkar.

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto tidak sia – sia memberikan surat tugas kepada Jaro Ade sehingga putra asli Sukajaya Kabupaten Bogor itupun berhasil menghantarkan putra mahkota (Ravindra Airlangga) duduk di Senayan sebagai anggota DPR RI.

Bisa dipastikan sangat mustahil jika Jaro Ade menyia – nyiakan kontestasi pemilihan bupati Bogor 2024 kali ini hanya sebagai wakil bupati saja, mengingat sebelum Rudy Susmanto jadi ketua DPRD Kabupaten Bogor, sosok Jaro Ade sudah malang melintang di kancah politik Kabupaten Bogor, ditambah Jaro Ade pernah punya pengalaman beberebut kursi F1 dengan Ade Yasin dengan selisih suara yang sangat sedikit.

Baca Juga :  Pemancing di Bogor Gagalkan Aksi Percobaan Pemerkosaan

Kemungkinannya sangat kecil Jaro Ade diduetkan dengan Rudy Susmanto dalam Pilkada Kabupaten Bogor 2024 dengan segudang pertimbangan – pertimbangan dari berbagai aspek. Tapi, tidak ada yang tidak mungkin dalam politik apapun bisa terjadi.

Berlanjut kepada Jaro Ade dengan Elly Yasin, duet dua politisi ini yang paling ramai diperbincangkan bahkan banyak yang sesumbar jika Jaro Ade berpasangan dengan Elly Yasin “Serasa Kabupaten Bogor milik berdua” artinya tidak ada yang mampu menandinginya, dengan prediksi kemenangannya diangka 1000 % bahkan lebih.

Wajar saja bila banyak orang berpendapat demikian jika berhitung secara politik, Jaro Ade pernah maju dalam Pilbup Bogor 2018 dengan raihan suara 859.444 atau 38,74 persen beda tipis dengan Ade Yasin yang di usung PPP mendapatkan perolehan suara sebanyak 912.221 suara atau 41,12 persen.

Jaro Ade punya modal suara yang cukup signifikan yang katanya masih dirawat untuk pertempuran merebut kursi F1 dalam Pilbup Bogor 2024 ini. Secara hitung – hitungan matematika jika dijumlahkan suara Jaro Ade dengan Partai Golkarnya ditambah suara Ade Yasin yang saat ini telah diwariskan kepada kakak iparnya yakni Elly Yasin sudah pasti barang itu jadi.

Banyak di kalangan masyarakat yang mendadak jadi dukun politik seolah mampu meramal kemenangan duet Jaro Ade – Elly Yasin dengan bumbu – bumbu bahwa di belakang Elly Yasin ada sosok good father yang mampu memenangkan siapapun jadi bupati Bogor, bahkan muncul stigma bahwa good father itu mampu mengendalikan kemenangan Pilbup Bogor meski di dalam pesantren.

Angin surga kemenangan duet Jaro Ade – Elly Yasin terus dihembuskan, karena DPC PPP Kabupaten Bogor selain memiliki pengurus ditingkat kecamata, juga memiliki prajurit tambahan yang dinamai Rachmat Yasin Center (RYC) di 40 kecamatan se Kabupaten Bogor. Namun pertanyaan besarnya, masihkah ada prajurit RYC itu, apakah masih solid dan manut pada ndoro-nya, ini soal politik yang hanya hitungan detik bisa berubah – ubah, terlebih urusan perut.

Baca Juga :  H. Achmad Maulana, Pensiunan PNS Yang Berhasil Raih Kursi Ketiga DPRD Kabupaten Bogor Dapil 1

Lantas, apa benar ramalan dukun politik musiman itu terwujud jika Jaro Ade dengan Elly Rachmat Yasin dipasangkan dalam Pilkada Kabupaten Bogor 2024 bisa menang, siapa yang menjamin, yang bisa menjamin siapapun yang menang dalam kontestasi Pilbup Bogor itu hanyalah para bohir yang memiliki uang tanpa seri.

Karena, sudah menjadi rahasia umum saat pesta demokrasi para pengantin butuh uang, mengingat masyarakat kita sangat pragmatis hingga ada jargon “Cilok Dikecapan, Daek Nyolok Asal Aya Gocapan”. Mulai pahamkan sampai disini, dipasangkan dengan siapapun jika Jaro Ade tidak memiliki bohir tak ada jaminan kemenangan, apalagi kemenangannya 1000% lebih.

Kita sepakat hari ini Jaro Ade sedang di atas awan, karena hasil penilaian dari lembaga survei, elektabilitas dan popularitas Jaro Ade sebagai calon bupati Bogor menduduki posisi tertinggi jika dibandingkan calon lainnya, yang katanya menembus angka 35 koma sekian persen. Anggap saja itu benar, lantas apakah angka itu akan terus naik atau malah sebaliknya jika suatu saat nanti ada yang memainkan black campaign dengan membongkar dosa masa lalu para calon bupati.

Belajar dari pengalaman pahit Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor pernah bahkan dua kali berurusan dengan prajurit dari Kuningan hingga dua kali terkena operasi tangkap tangan. Tentunya itu merupakan rapor merah bagi sebuah lembaga pemerintah jika kepala daerahnya terkena OTT, apalagi jarak waktu OTT pertama dengan yang kedua tidak terlampau jauh.

Harusnya ini menjadi pertimbangan yang amat perlu direnungkan oleh para calon bupati Bogor 2024 sebelum Pemkab Bogor menjadi keledai untuk kedua kalinya yang terjatuh di lubang yang sama. Pihak dari Kuningan mungkin saja sedang memantau Pilkada Kabupaten Bogor 2024, karena suka tidak suka, mau tidak mau, Bumi Tegar Beriman ini jadi sampling untuk tindak pidana korupsi. ***

Follow dan Baca Artikel lainnya di Google News atau via whatsapp timetoday wa channel

=========================================================