TIMETODAY.ID – Ratusan warga Kampung Paku, RT 04/03 Desa Sadeng, Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat mendatangi sebuah gudang yang diduga menjadi tempat penampungan limbah kecap pada Kamis (31/05/2024).
Warga menuntut agar gudang limbah tersebut segera ditutup karena telah merugikan masyarakat sekitar. Selain merusak ratusan meter ladang pertanian, air sumur resapan warga juga mengalami bau tak sedap.
Ketua RT 04/03, Sony, menyatakan bahwa ada sekitar 14 rumah warganya yang terkena dampak, dengan air sumur yang berbau tak sedap sejak adanya gudang tersebut.
“Bukan hanya gudang, ladang pertanian milik warga yang ditanami palawija serta sayuran juga mati karena air limbah dari gudang kecap,” kata Sony.
Sementara itu, Emak Udah, salah satu warga yang terdampak, mengaku sejak beberapa bulan ini ia selalu membeli air mineral kemasan galon, sehari bisa menghabiskan dua galon untuk minum dan kebutuhan hidup.
“Saya setiap hari beli satu hingga dua galon air seharga lima hingga sepuluh ribu rupiah per galon, untuk minum dan kebutuhan lainnya, sementara untuk mencuci, air sumur tersebut berbau pada pakaian,” ungkapnya.
Menurut warga, pada Jumat (24/05/24) lalu, pihak Muspika (Kapolsek dan Sat Pol PP) telah mendatangi lokasi gudang limbah kecap tersebut. Namun hingga hari ini, limbah di gudang itu masih belum diangkut.
“Waktu Jumat kemarin sudah didatangi pihak Kepolisian dan Sat Pol PP Kecamatan Leuwisadeng, tapi sampai sekarang limbah itu masih ada,” kata seorang warga yang enggan disebutkan namanya. ***
Follow dan Baca Artikel lainnya di Google News atau via whatsapp timetoday wa channel