TIMETODAY.ID – PT Sepatu Bata Tbk (BATA) terpaksa menutup salah satu pabrik sepatunya di Purwakarta, Jawa Barat, yang menyebabkan 233 pekerja di PHK massal.
Fenomena ini adalah bagian dari tren tutupnya banyak pabrik di sektor padat karya di Jawa Barat.
Firman Desa, Ketua Bidang Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Disnakertrans Jawa Barat, mengakui banyak pabrik sektor padat karya di Jawa Barat telah tutup sejak tahun 2023 dan merelokasi usahanya.
“Pabrik-pabrik di daerah Karawang, misalnya, telah tutup dan relokasi ke Jawa Tengah, terutama setelah pandemi Covid-19 di mana banyak pabrik melakukan efisiensi dan pengurangan usaha,” kata Firman.
Firman juga mencatat bahwa beberapa perusahaan telah menyampaikan kesulitan dalam membayar upah buruh, yang menjadi indikasi bahwa perusahaan tersebut mendekati kebangkrutan dan tutup.
Selama setahun terakhir (2023-2024), sebanyak 8 pabrik besar di Jawa Barat telah tutup. Sebelum pabrik Bata, publik juga dikejutkan dengan penutupan pabrik ban PT Hung-A Indonesia di Cikarang, Jawa Barat, pada awal Februari 2024, yang mengakibatkan PHK terhadap sekitar 1.500 karyawan.
Penutupan pabrik-pabrik ini terjadi karena berbagai alasan, termasuk kurangnya kepastian pemesanan dari pembeli dan penurunan permintaan pasar.
Misalnya, PT Wiska Sumedang menutup pabrik handuknya pada November 2023 karena stok produksi yang tidak terjual akibat menurunnya permintaan pasar.
Dalam rangkaian penutupan pabrik yang terjadi, beberapa perusahaan terpaksa melakukan PHK massal terhadap ribuan pekerja, seperti PT Dean Shoes (Karawang), PT Besco Indonesia (Karawang), PT Eins Trend (Purwakarta), PT Matindo World (Sukabumi), PT Simmone Accessary (Bogor), dan PT Wiska Sumedang (Sumedang).
Situasi ini mencerminkan tantangan yang dihadapi sektor industri padat karya di Jawa Barat dan dampaknya terhadap ketenagakerjaan di wilayah tersebut. ***
Follow dan Baca Artikel lainnya di Google News atau via whatsapp timetoday wa channel