TIMETODAY.ID – Sebuah kejadian tidak pantas dilakukan oleh sekelompok oknum pendaki yang berani menyalakan flare di Puncak Alap-Alap Gunung Andong, Kabupaten Magelang.
Kejadian itupun terekam kamera hingga viral di media sosial dan diunggah oleh akun Instagram @infoandong. Pengelola Gunung Andong pun memberikan tanggapannya terhadap kejadian tersebut.
Dalam video tersebut, terlihat sekelompok pendaki muda yang menyulut asap berwarna oranye di sekitar lokasi, sementara beberapa pendaki perempuan terlihat menutup wajah mereka sambil memandang ke kamera.
“Siapa yang tahu akunnya, laporkan ke sini… Yang menyalakan flare di Andong,” tulis akun @infoandong dikutip timetoday.id, Sabtu (4/5/2024).
Peristiwa tersebut disebut terjadi pada Rabu (1/5/2024) kemarin.
Hari ini, pihak pengelola telah meminta klarifikasi dari pengelola basecamp Gunung Andong melalui Sawit dan Pendem.
Kegiatan klarifikasi tersebut dihadiri oleh Kapolsek Ngablak AKP Suhartoyo, Danramil Ngablak, LMDH (Lembaga Masyarakat Desa Hutan), dan pengelola basecamp.
Hasil klarifikasi, salah satu pendaki telah diingatkan oleh penjaga warung tentang bahaya menyalakan flare.
“Informasi dari pengelola Basecamp Pendem yang disampaikan oleh penjaga warung di puncak Gunung Andong, pengunjung atau pendaki sudah diingatkan, dan dilarang menyalakan flare karena membahayakan dan mengganggu pengunjung lainnya,” ungkap Maria Endah Ambarwati, Administratur Kesatuan Pengelola Hutan (KPH) Kedu Utara.
Ambarwati juga mengungkapkan bahwa pengunjung yang melakukan tindakan tersebut teridentifikasi berasal dari Basecamp Andong via Pendem dan rata-rata masih merupakan remaja.
Pihak pengelola basecamp merasa kecolongan dengan kejadian ini dan menimbulkan ketidaknyamanan bagi semua pihak.
Langkah awal yang dilakukan adalah melacak pendaki yang terdaftar di loket dan melakukan pencarian nomor handphone serta alamat pengunjung di masing-masing loket.
Selain itu, mereka membuat imbauan melalui banner terkait larangan membawa barang tertentu, melakukan razia dan seleksi terhadap pengunjung pendakian, menjalin komunikasi dengan instansi terkait, dan memprioritaskan keselamatan pengunjung.
Untuk langkah-langkah ke depan, mereka akan memeriksa seluruh barang bawaan pendaki, melakukan pendataan barang yang tidak boleh dibawa, dan menitipkannya di basecamp.
Barang boleh diambil kembali setelah pengunjung turun dari puncak Gunung Andong. Mereka juga akan meningkatkan pengawasan terhadap pengunjung dan melakukan patroli bersama. ***
Follow dan Baca Artikel lainnya di Google News atau via whatsapp timetoday wa channel