TIMETODAY.ID – Komisi V DPR RI kunjungi terminal Baranangsiang, Bogor, Jawa Barat. Kunjungan tersebut adalah upaya pengawasan persiapan angkutan lebaran tahun 2024, khususnya penyelenggaraan angkutan di sektor darat, yakni pengoperasian terminal tipe A.
Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Ridwan Bae sebagai ketua tim menjelaskan kunjungan kerja itu dilakukan memperoleh data dan penjelasan yang lebih komprehensif sekaligus membahas bersama-sama mengenai persiapan sarana prasarana transportasi di terminal Baranangsiang.
“Kami ingin memperoleh data dan penjelasan yang lebih komprehensif sekaligus membahas bersama-sama mengenai persiapan sarana prasarana transportasi di terminal baranangsiang sehingga angkutan mudik lebaran tahun 2024 dapat berjalan lancar, aman dan selamat,” kata Ridwan Bae.
Menurut Ridwan, terminal Baranangsiang merupakan sentra aktivitas dan cukup banyak bus yang hanya melintas, namun demikian tetap harus dilakukan ramp check perlengkapan-perlengkapannya agar dari sisi keselamatannya tetap terjamin.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim menyampaikan, dari keseluruhan warga Kota Bogor, kurang lebih ada 150 ribuan orang Kota Bogor yang merantau ke luar. Artinya di saat lebaran akan ada potensi jumlah tersebut mudik ke Kota Bogor dan disisi lain ada 100 ribuan orang yang akan masuk merantau di Kota Bogor.
“Untuk itu kita harus mempersiapkan mereka yang masuk maupun yang meninggalkan Kota Bogor dengan memanfaatkan fasilitas terminal Baranangsiang, moda transportasi di Kota Bogor tidak hanya ada di terminal tetapi juga stasiun Bogor dan Paledang yang menjadi alternatif proses mudik angkutan lebaran,” kata Dedie.
Secara umum Dedie menilai, BPTJ telah mempersiapkan dengan baik bekerjasama dengan Pemkot Bogor untuk memfasilitasi untuk warga yang mudik maupun yang balik ke Kota Bogor.
Dalam pertemuan tersebut, sempat dibahas kondisi dan status terminal Baranangsiang yang menjadi perhatian Komisi V DPR RI yang rencananya akan membahas secara khusus dengan semua pihak-pihak terkait.
Terkait Terminal Baranangsiang Dedie menyebutkan mengacu Perpres Nomor 49 Tahun 2017 terkait percepatan dan perpanjangan koneksi LRT Bodebek masuk ke Baranangsiang sehingga ada opsi terminal baranangsiang dijadikan sebagai TOD (Transit Oriented Development).
“Dalam perpres itu disebut masuk ke Baranangsiang. Ini artinya mungkin ke depan BPTJ harus memikirkan Baranangsiang terintegrasi dengan LRT. Jadi harus dihitung besaran terminal berapa, urusan komersial berapa, LRT nya berapa, terus ada rencana trem Kota Bogor berapa ?. Ini harus dibicarakan dan duduk bersama semua pihak terkait untuk membahasnya,” jelas Dedie.
Terkait status dan kondisi terminal Baranangsiang, anggota Komisi V DPR RI, Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz menuturkan, dengan fasilitas yang ada sudah sejak lama dibicarakan dan sudah seharusnya direvitalisasi mengingat sudah tidak layak. Persoalan hukum menjadi sorotan semua, namun demikian dirinya berharap ada klausul bisa diputus dengan menyelesaikan persoalan hukumnya terlebih dahulu.
“Terkait Baranangsiang akan dikawal, dibahas secara khusus dan lebih diperdalam lagi sehingga lebih spesifik. Insya Allah setelah lebaran akan dijadwalkan terkait untuk penyelesaian,” katanya. ***
Follow dan Baca Artikel lainnya di Google News atau via whatsapp timetoday wa channel