Oleh : Heru B Setyawan (Pemerhati & Aktivis Pendidikan)
MENGAPA hati kita terasa sempit dan hidup kita terasa tidak nyaman alias galau bin bingung? Inilah penyebab hati kita jadi sempit dan galau, yaitu:
Pertama, kita terlalu memikirkan masa lalu yang kelam, menyedihkan dan memalukan. Gara-gara ini maka hati kita jadi sempit dan galau.
Agar hati kita jadi lapang, maka solusinya adalah kita ridho atas semua takdir dari Allah, karena semua takdir itu terjadi atas ijin dari Allah.
Masa lalu itu kita ambilnya hikmahnya, yang baik kita lanjutkan dan kita pertahankan . Sedang yang jelek kita kurangi dan akhirnya tidak kita lakukan. Karena manusia itu tempatnya salah dan lupa.
Kedua, kita cemas akan masa yang akan datang, ini juga menyebabkan hati kita jadi galau, solusinya adalah dengan tawadu.
Kita harus berdoa dan berikhtiar serta hasilnya itu urusan Allah. Tawadu itu menitipkan hasilnya kepada Allah, setelah kita merencanakan dan berusaha terhadap sesuatu.
Jika kita tawakal, maka saat berusaha kita melaksanakannya dan pasrah hasilnya kepada Allah.
Ketiga, kita tidak bisa menikmati pada masa sekarang, atau suka mengeluh, ini juga menyebabkan hati jadi sempit dan galau.
Solusinya adalah dengan bersyukur, jika kita bersyukur, maka Allah akan menambah nikmat kita. Setiap ada satu kesulitan pasti ada minimal dua kebaikan.
Keempat, kita berharap kepada manusia, juga menyebabkan hati jadi sempit dan galau, solusinya adalah dengan ikhlas. Ikhlas itu kita hanya berharap dan mencari ridho kepada Allah.
Orang ikhlas itu tidak butuh pujian dari manusia, jika kita berharap kepada selain Allah, maka tunggu kita akan kecewa.
Kelima, kita terlalu banyak dosa, dosa itu sesuatu yang tidak mengenakkan di hati kita saat atau setelah kita melakukan dosa tersebut.
Solusi dari ini adalah dengan melakukan istiqfar. Dengan istiqfar maka hati kita jadi lapang, dan Allah akan memberi solusi kepada kita serta memberi rejeki yang datangnya tidak kita duga.
Baiklah agar hati kita lapang seluas samudra, maka kita harus ridho terhadap semua takdir Allah, tawadu terhadap masa depan, bersyukur atas kondisi kita sekarang, ikhlas hanya berharap kepada Allah dan perbanyak istiqfar. Jayalah Indonesiaku. ***
Follow dan Baca Artikel lainnya di Google News atau via whatsapp TIMETODAY WA CHANNEL