TIMETODAY.ID, BOGOR– Nurul Lithfiyah dan Mualifa May Dhieva, 2 orang siswi jurusan keperawatan SMKN Muhammadiyah 4 Cileungsi, Kabupaten Bogor sumringah usai dinyatakan meraih beasiswa di Akademi Anabuki College, Jepang.
Sebelum menginjakan kakinya di Negeri Sakura itu, keduanya bakal mengikuti seleksi, seperti attitude atau sikap, pengetahuan bahasa serta keahlian.
Kepala sekolah SMKN Muhammadiyah 4 Cileungsi Eko Endro Purnomo menerangkan bahwa salah satu program beasiswa keduanya diantaranya program ikatan dinas. Dimana para siswi yang memperoleh beasiswa akan ditanggung biayanya oleh perusahaan di Negara Jepang untuk melanjutkan pendidikan.
“Kurang lebih yang mengikuti seleksi kemarin ada lima orang dan Alhamdulillah terpilih dua orang. Mereka yang mendapat beasiswa akan melakukan pengabdian kurang lebih tiga sampai empat tahun,” terang Eko.
Kata Eko, dipilihnya Akademi Anabuki College, Jepang merupakan hasil MoU yang telah disepakati pada tahun 2020 lalu. Lalu dilanjutkan dengan penerapan belajar bahasa Jepang serta fasilitas lainnya.
“Kami bersyukur siswa kami dapat bertambah ilmunya, kompetisi keahliannya dan otomatis bekerja,” anjutnya.
Sementara itu, Mualifa May Dhieva mengungkapkan rasa senang serta bangga karena terpilihnya hingga mendapatkan beasiswa di Akademi Anabuki College Jepang. Menurutnya perolehan beasiswa itu merupakan berkat doa dan dukungan dari orang tua serta rajin belajar.
“Alhamdulillah seneng dan enggak nyangka saja bisa terpilih, mungkin ini hasil dari tekun belajar dan dukungan orang tua,” Kata Mualifa.
Untuk penyesuaian bahasa Jepang, sambung Mualifa dirinya mengaku akan mengikuti pelatihan terlebih dahulu selama lima bulan sebelum pemberangkatan.
“Untuk pemberangkatan kejepang nanti bulan Oktober karena ada pelatihan bahasa dulu,” ujarnya.
Mualifa sendiri memiliki cita-cita menjadi dokter dan kerap memberikan pertolongan kepada warga disekitar rumah tinggalnya, seperti tensi darah maupun kesehatan yang lain.
“Cita saya memang jadi dokter kan tidak langsung jadi dokter tapi jadi perawat dulu, dan juga ingin membahagikan orang tua, apalagi ibu sudah meninggal karena sakit, dari situlah saya ingin menolong yang sakit,” ucapnya.
Di tempat yang sama, Nurhadi ayah dari Mualifa mengungkapkan kebahagiaannya dan bangga terhadap putrinya karena telah meraih beasiswa ke Negeri Matahari Terbit. Terlebih, biaya pendidikan dimasa sekarang yang semakin sulit.
“Alhamdulillah saya sebagai orang tua hanya bisa mendoakan dan mendukung apa yang menjadi cita-cita anak saya.”kata Nurhadi
Nurhadi yang berprofesi sebagai pedagang tisu dan sabun ini berharap anaknya dapat mencapai cita cita dan membanggakan orang tua. dan, dapat ilmu yang bermanfaat berguna untuk orang yang membutuhkan,” pungkasnya (fdl)