TIMETODAY.ID, BOGOR – Keberadaan PT Aneka Tambang (Antam) Pongkor di Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap masyarakat di sekitar perusahaan khususnya ikutserta menekan angka pengangguran di wilayah tersebut.
“Kepala desa se-wilayah Nanggung memiliki misi yang sama dengan Muspika Nanggung yakni meningkatkan kesejahteraan masyarakat yaitu dengan mengurangi angka pengangguran di wilayah Kecamatan Nanggung. Keberadaan Antam Pongkor ini harusnya bisa memberi solusinya,” kata Ketua Apdesi Kecamatan Nanggung, Jani Nurjaman.
Dia bercerita selama dua tahun kebelakang dimasa Pandemi Covid-19, banyak masyarakat khusunya di wilayah Kecamatan Nanggung yang kena PHK. Artinya, banyak sekali pengangguran sampai dengan hari ini perlu perhatian khusus dari kami selaku stakeholder Kecamatan Nanggung.
Oleh karena itu, pria yang menjabat sebagai Kepala Desa Kalongliud itu meminta Muspika Nanggung agar mendesak pihak PT Antam Pongkor yang didalamnya terdapat sekitar 18 perusahaan ketiga yang merupakan mitra Antam untuk mengakomodir dan memprioritaskan tenaga kerja dari wilayah Kecamatan Nanggung.
“Kami selalu meminta Kepada PT Antam untuk memfasilitasi dan ini sudah terjadi. Namun, yang kami sayangkan dalam forum itu PT maupun Mitra PT Antam yang merupakan pihak ketiga tidak semua hadir dalam dua kali pertemuan yang sudah dilaksanakan,” katanya.
Menururnya, pihaknya memiliki kewajiban yang sama untuk memajukan dan memberikan kesejahteraan warga di Kecamatan Nanggung. Untuk itu dirinya mendesak pihak ketiga atau perusaahan mitra PT Antam untuk memprioritaskan para pekerja dari wilayah Kecamatan Nanggung.
“Bukan kami membatasi warga diluar Kecamatan Nanggung, Itu tidak. Tapi, disini kami menuntut keadilan mau gimana pun masyarakat nanggung ini prioritas utama selagi itu mumpuni, selagi juga sesuai kapasitas nya dan kriteria nya, yang kami harapkan menjadi skala prioritas untuk masuk di perusahaan pihak ketiga antam,” katanya.
Berdasarkan analisa, pihaknya serta masukan dari para kepala desa se-Kecamatan Nanggung terkait prekrutan tenaga kerja lokal saat ini dianggap belum maksimal.
“Harapan kami di angka 75 persen dari semua perusahaan yang sudah di akomodir hasil laporan waktu kami rapat dengan berbagai pihak ketiga ini yang sudah mencapai baru dua PT. diantaranya PT KCI yang bergerak dibidanh keamanan ini udah sampai 85% Warga Masyarakat Nanggung. Terus yang kedua PT Inampo dia sudah di angka 75 persen,” ucapnya.
Bahkan, Jani Nurjaman mengatakan, jika memang desakannya tersebut tidak kunjung dilaksanakan ataupun tidak ditindaklanjuti oleh para pihak ketiga mitra PT Antam Pongkor tersebut maka dirinya berserta para kepala desa se-Kecamatan Nanggung akan meminta petunjuk dari PT Antam Pusat bahkan akan meminta arahan dari wakil rakyat di DPR-RI yang sesuai dengan bidangnya.
“Cukup kepala desa saja yang menghadap kesana, karena ini merupakan misi. Intinya, menyampaikan keluhan masyarakat sulitnya masuk untuk berkerja di antam pongkor,” tegasnya.
Terpisah, salahsatu perusahaan mitra PT Antam Pongkor, yakni PT Delta Reka Prima yang bergerak dibidang Servis atau perawatan alat berat melalui bagian administrasinya, Agni mengaku, sudah melakukan upaya skala prioritas prekrutan tenaga kerja warga sekitar.
“Dalam perkiraan kita sekitar 70 sampai 80 persen pekerja diprioritaskan dari wilayah Kecamatan Nanggung dan sekitarnya tetapi terkait laporan tenaga kerja warga sini update nya gak perna ada yang minta dan belum bisa memberikan data,” ucapnya. (din)