TIME TODAY – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengeluarkan pernyataan kecaman atas demo kudeta di Myanmar yang menewaskan hampir seratus orang termasuk anak-anak.
“Kami menerima laporan dari puluhan tewas, termasuk anak-ana,” kata kantor Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia PBB dalam sebuah cuitan di Twitter, dilansir AFP, Sabtu (27/3/2021).
“Kekerasan ini memperparah ketidakabsahan kudeta dan kesalahan para pemimpinnya,” tambahnya.
Baca Juga : 114 Pedemo Tewas Akbiat Kebiadaban Militer Myanmar
Juru bicara Ravina Shamdasani mengatakan kepada AFP bahwa badan PBB belum dapat secara independen mengonfirmasi laporan tersebut, tetapi menambahkan bahwa beberapa laporan dari setidaknya 40 situs mengatakan bahwa polisi dan tentara menanggapi protes damai dengan ‘kekuatan mematikan’.
Pejabat PBB dan pemerintah Barat mengecam kekerasan tersebut. Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab mengeluarkan pernyataan yang mengatakan: “Pembunuhan warga sipil tak bersenjata hari ini, termasuk anak-anak, menandai titik terendah baru.”
Puluhan korban berjatuhan itu bersamaan ketika rezim militer Myanmar sedang merayakan hari Angkatan Bersenjata dan dipimpin langsung sang pemimpin kudeta, yakni Jenderal Senior Min Aung Hlaing.
Portal berita Myanmar Now mengatakan 91 orang tewas di seluruh negeri tersebut oleh pasukan keamanan.
Bahkan korban tak hanya berasal dari orang dewasa. Seorang anak laki-laki yang dilaporkan media lokal berusia lima tahun termasuk di antara sedikitnya 29 orang yang tewas di Mandalay. Kemudian 24 orang tewas di Yangon. (adt/net)