Kisah Muhammad Arya, Pemulung Cilik yang Kembali ke Bangku Sekolah

Muhammad Arya
Calon Wakil Bupati Bogor, Jaro Ade (Ade Ruhadi saat berbincang dengan Muhammad Arya (12) di TPA Galuga beberapa waktu lalu. Foto : Ist.

TIMETODAY.ID – Di tengah aroma menyengat sampah di TPA Galuga, Muhammad Arya (12) tampak sibuk mengais barang bekas. Bocah asal Desa Karehkel, Kecamatan Leuwilang, Kabupaten Bogor itu memilih menjadi pemulung demi membantu ekonomi keluarga.

Namun, garis hidup Arya berubah ketika kisahnya menyentuh hati calon Wakil Bupati Bogor, Jaro Ade, dan Anggota DPRD Kabupaten Bogor dari Dapil V, Aan Triana Al Muharom.

Arya adalah anak pasangan Ani dan Edi yang terpaksa meninggalkan bangku sekolah saat duduk di kelas 6 SD. Di usianya yang masih belia, ia memilih bekerja memulung untuk membantu kedua orang tuanya yang kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Advertisement

“Saya sedih, tapi apa boleh buat. Kami butuh uang untuk makan,” ucap Arya lirih saat ditemui di TPA Galuga beberapa waktu lalu.

Baca Juga :  Menjajaki Potensi Kerajinan Lokal di Kota Bogor

Cerita memilukan itu sampai ke telinga Jaro Ade yang tengah berkunjung ke lokasi tersebut. Dia mengaku kaget ketika mendapati seorang anak kecil ikut menjadi pemulung.

“Saya sangat prihatin. Anak seusia Arya seharusnya belajar dan bermain, bukan mengais sampah di tempat seperti ini,” kata Jaro Ade.

Melalui pendekatan persuasif dan dukungan dari Aan Triana, Arya akhirnya kembali ke bangku sekolah. Kini, ia tercatat sebagai siswa di SDN Karehkel 02.

Bahkan, Aan Triana berkomitmen untuk mendampingi Arya hingga menyelesaikan pendidikannya di tingkat SMA, atau bahkan lebih tinggi lagi.

“Kami akan kawal hingga Arya lulus sekolah. Jika ia ingin melanjutkan ke perguruan tinggi, kami siap memfasilitasi. Bagaimanapun, Arya adalah generasi penerus bangsa yang harus kita selamatkan,” ujar Aan.

Baca Juga :  Beredar Video Ulat Bulu Amerika Disebut Mematikan, Ini Penjelasan Dokter

Kembalinya Arya ke sekolah disambut haru oleh kedua orang tuanya. Edi, sang ayah, mengaku tak bisa menahan air mata bahagia.

“Sebagai orang tua, saya ingin anak saya punya masa depan cerah, tidak seperti saya yang hanya bisa jadi pemulung,” ungkap Edi.

Edi juga mengungkapkan rasa syukurnya atas perhatian dari pejabat yang peduli terhadap rakyat kecil. Ia berharap lebih banyak pemimpin di Kabupaten Bogor yang memiliki kepedulian serupa.

“Semoga mereka yang membantu kami diberi jalan untuk menjadi pemimpin yang baik. Kami membutuhkan orang-orang seperti mereka,” tambahnya. ***

Follow dan Baca Artikel lainnya di Google News atau via whatsapp timetoday wa channel

=========================================================