Fenomena Perusahaan Ramai-Ramai Pecat Pegawai Gen Z, Ini Alasannya

pegawai gen Z
Foto : Ilustrasi/freepik.com

TIMETODAY.ID –  Data terbaru dari Intelligent, platform konsultasi pendidikan dan karier, memaparkan tren baru di dunia kerja terkait pegawai gen Z atau generasi Z.

Berdasarkan survei tersebut, sekitar 60 persen perusahaan mengaku telah memberhentikan lulusan baru yang mereka rekrut pada tahun ini.

Alasan pemecatan ini umumnya disebabkan oleh faktor-faktor seperti minimnya motivasi kerja, rendahnya profesionalisme, hingga keterampilan komunikasi yang belum memadai.

Advertisement

Berikut beberapa alasan utama perusahaan memecat pegawai Gen Z

  1. Kurangnya motivasi atau inisiatif – 50 persen
  2. Kurangnya profesionalisme – 46 persen
  3. Keterampilan berorganisasi yang lemah – 42 persen
  4. Keterampilan komunikasi yang buruk – 39 persen
  5. Sulit menerima kritik atau feedback – 38 persen
  6. Pengalaman kerja yang kurang relevan – 38 persen
  7. Keterampilan pemecahan masalah yang belum terasah – 34 persen
  8. Kurangnya keterampilan teknis – 31 persen
  9. Ketidakcocokan budaya kerja – 31 persen
  10. Sulit beradaptasi dalam kerja tim – 30 persen
Baca Juga :  SUKSES LAKSANAKAN PENATAAN PKL & BANGUNAN LIAR DI WILAYAH PUNCAK KABUPATEN BOGOR

Huy Nguyen, kepala penasihat pendidikan dan pengembangan karier di Intelligent, menjelaskan bahwa banyak lulusan baru belum terbiasa dengan tuntutan lingkungan kerja yang dinamis dan sering kali kurang terstruktur.

“Para lulusan cenderung belum siap menghadapi ekspektasi untuk bekerja secara mandiri serta dinamika budaya dalam lingkungan kerja,” jelasnya seperti dilansir Euronews.

Para manajer perekrutan juga menyoroti sejumlah kebiasaan negatif pada pekerja Gen Z, seperti kesulitan dalam mengelola beban kerja, ketidaktepatan waktu, serta kurangnya kesesuaian dalam berpakaian dan berbicara.

Baca Juga :  3 Deretan Kost di Bogor yang Bisa Jadi Rekomendasi, Lengkap dengan Fasilitas

Dalam laporan lain dari April lalu, ditemukan bahwa banyak pekerja Gen Z cenderung mengandalkan bantuan orang tua selama proses pencarian kerja.

Sebanyak 70 persen dari mereka mengaku meminta bantuan orang tua, sementara 25 persen lainnya bahkan mengajak orang tua mereka saat wawancara atau meminta mereka membantu dalam mengirimkan lamaran dan menulis resume. ***

Follow dan Baca Artikel lainnya di Google News atau via whatsapp timetoday wa channel

=========================================================