Tersinggung Ucapan Pejabat, Warga Babakan Pasar Protes Pasang Banner “Bukan Kampung Yatim”

Babakan pasar,
Tersinggung ucapan pejabat, warga RT 003 di Kelurahan Babakan Pasar, Kecamatan Bogor Tengah, Jawa Barat protes pasang Banner "Bukan Kampung Yatim". Foto : timetoday.id

TIMETODAY.ID – Warga RT 003 di Kelurahan Babakan Pasar, Kecamatan Bogor Tengah, Jawa Barat menyuarakan ketersinggungan usai salah satu pejabat Pemerintah Kota Bogor menyebut wilayah mereka sebagai “Kampung Yatim” dalam sebuah acara Tabligh Akbar beberapa waktu lalu.

Ungkapan yang terdengar spontan tersebut ternyata memicu reaksi keras dari warga yang merasa bahwa label itu tidak sesuai dan menyinggung.

Ketua RT 003, Dedi Suryadi, menyampaikan keberatan atas penyebutan kalimat itu dinilai tidak tepat.

Advertisement

Atas ucapan itu, warga bahkan sampai memasang spanduk besar bertuliskan “Selamat Datang di Lebak Pasar Bukan Kampung Yatim” sebagai bentuk protes.

Hal ini menunjukkan betapa seriusnya rasa tersinggung yang dialami oleh masyarakat setempat.

“Pada waktu itu, saat ada acara Tabligh Akbar di sebuah yayasan, seorang pejabat Pemkot menyambut tamu dengan menyebut wilayah kami sebagai ‘Kampung Yatim’,” tutur Dedi.

Baca Juga :  Waspada, Jelang Lebaran Banyak Ayam Tiren Beredar di Pasar

Bagi Dedi, meski itu hanya ucapan spontan, namun kurang elok, sehingga menyinggung warga setempat.

Pernyataan tersebut, meskipun mungkin tidak disengaja, mencerminkan kurangnya pemahaman terhadap kondisi warga Babakan Pasar yang mayoritas dihuni oleh penduduk asli.

Dedi menambahkan bahwa sebelumnya, pengurus di lingkungan ini cenderung diam terhadap situasi seperti ini, tetapi dengan adanya pengurus baru, warga bertekad untuk lebih vokal menyuarakan aspirasi mereka.

Di balik protes ini, tersirat pula keluhan lama yang kerap dihadapi oleh warga RT 003. Mereka merasa kurang diperhatikan oleh pemerintah dalam hal perbaikan infrastruktur dan penanganan masalah kepadatan penduduk.

“Selama ini, belum ada langkah nyata yang menyeluruh dari pemerintah untuk mengatasi masalah-masalah yang ada di wilayah kami. Perbaikan yang sudah terjadi mungkin baru sekitar 5 persen dari kebutuhan kami,” ujarnya.

Selain itu, warga Babakan Pasar juga menghadapi persoalan kemacetan yang terus berulang di area utama wilayah setempat. Padahal, kata Dedi permasalahan itu sudah disampaikan berulang kali. Sayangnya, solusi yang diberikan sejauh ini belum cukup memadai.

Baca Juga :  KOTA BOGOR BERHIAS ATRIBUT PILKADA: ANTARA SOSIALISASI DAN POLUSI VISUAL

Warga berharap, dengan adanya pengurus baru di lingkungan RT, hubungan dan komunikasi dengan pemerintah kota bisa semakin terbuka dan responsif.

Tak hanya itu, mereka juga meminta klarifikasi atas penyebutan “Kampung Yatim” yang telah menimbulkan keresahan.

Ke depannya, warga menginginkan perhatian lebih dari pemerintah, terutama dalam penanganan isu-isu lokal yang selama ini terabaikan.

Dengan harapan adanya perubahan yang lebih baik di masa mendatang, warga Babakan Pasar tetap menunggu langkah konkret dari pemerintah, terutama terkait perbaikan infrastruktur dan penyelesaian masalah kemacetan yang masih menjadi kendala besar di wilayah setempat. ***

=========================================================