Profil KH Hasyim Asy’ari, Penggagas Resolusi Jihad yang Kini Diperingati sebagai Hari Santri

Hari Santri
KH Hasyim Asy'ari. Foto : Ist.

TIMETODAY.ID – Berbicara tentang Hari Santri, tak bisa dilepaskan dari sosok penting yang menjadi penggerak perlawanan kemerdekaan di kalangan santri, yaitu KH Hasyim Asy’ari.

Beliau dikenal sebagai inisiator “Resolusi Jihad,” yang menyerukan perlawanan terhadap penjajah. Bagaimana peran dan pengaruh beliau dalam perjuangan melawan penjajahan?

Sebagaimana diketahui, Hari Santri diperingati setiap 22 Oktober, berdasarkan keputusan pemerintah.

Advertisement

Penetapan ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan atas peran para santri dan ulama dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dari penjajahan.

Tanggal 22 Oktober dipilih karena momen bersejarah yang terjadi pada 1945, ketika KH Hasyim Asy’ari mengeluarkan fatwa yang dikenal sebagai “Resolusi Jihad.”

Fatwa tersebut mendorong umat Islam, terutama para santri, untuk berjuang mempertahankan tanah air dari ancaman penjajah.

Fatwa ini juga memainkan peran penting dalam perlawanan terhadap tentara sekutu di Surabaya, yang kemudian dikenal dengan Pertempuran 10 November atau Hari Pahlawan.

Baca Juga :  Deretan Film Horor Indonesia Terbaru Tayang Mei 2024, Catat Jadwal Tayangnya!

Lantas, siapa sebenarnya KH Hasyim Asy’ari dan mengapa fatwanya begitu berpengaruh?

Profil KH Hasyim Asy’ari

KH Hasyim Asy’ari lahir pada tahun 1871, sebelum kemerdekaan Indonesia. Ia dikenal sebagai ulama besar dan pendiri organisasi Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU), yang didirikan pada 1926.

KH Hasyim Asy’ari juga merupakan kakek dari KH Abdurrahman Wahid, atau Gus Dur, Presiden Keempat Indonesia.

NU didirikan oleh KH Hasyim Asy’ari dengan tujuan menjaga ajaran Islam bercorak ahlus sunnah wal jamaah di Indonesia. Organisasi ini juga menjadi benteng menghadapi tantangan modernisasi dan penjajahan.

NU berperan penting sebagai organisasi keagamaan yang mengakar kuat di kalangan tradisional Islam, dengan ikatan kuat antara santri dan kiai di lingkungan pesantren.

Selain sebagai pendiri NU, KH Hasyim Asy’ari juga diakui sebagai pahlawan nasional atas jasanya pada 22 Oktober 1945, ketika ia mengeluarkan fatwa yang mendorong umat Islam untuk berjuang mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Baca Juga :  Jadwal dan Lokasi Layanan SIM Keliling Kota Bogor, Kamis 6 Juni 2024

Fatwa KH Hasyim Asy’ari menggerakkan santri, kiai, dan masyarakat luas untuk melawan penjajah yang ingin kembali berkuasa setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945.

Loyalitas para santri dan ikatan kuat dengan kiai di pesantren menjadi kunci kekuatan dalam perlawanan ini.

Pendiri Ponpes Tebuireng

KH Hasyim Asy’ari juga dikenal sebagai tokoh pendidikan yang mendirikan Pondok Pesantren Tebuireng di Jombang, Jawa Timur.

Pesantren ini hingga kini menjadi salah satu yang paling bergengsi dan telah melahirkan banyak ulama serta tokoh-tokoh nasional.  ***

Follow dan Baca Artikel lainnya di Google News atau via whatsapp timetoday wa channel

=========================================================