Banjir Terjang 2 Desa dan 5 Perumahan di Cileungsi Bogor

banjir
Hujan deras yang mengguyur wilayah Bogor Timur, Jawa Barat, sepanjang sore hingga malam hari menyebabkan banjir di Desa Mekarsari dan Desa Cipeucang, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, pada Jumat dini hari (27/9/2024). Foto : Ist.

TIMETODAY.ID – Hujan deras yang mengguyur wilayah Bogor Timur, Jawa Barat, sepanjang sore hingga malam hari menyebabkan banjir di Desa Mekarsari dan Desa Cipeucang, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, pada Jumat dini hari (27/9/2024).

Banjir menggenangi sekitar lima perumahan dan memadati ruas jalan utama Transyogi, sehingga banyak kendaraan, terutama sepeda motor, mengalami mogok.

Banjir yang terjadi di dua desa dan lima perumahan di Kecamatan Cileungsi ini berlangsung dari tengah malam hingga pagi. Genangan air di jalan utama Transyogi, jalur penghubung antara Cibubur-Cianjur-Bandung, mencapai ketinggian sekitar 50 sentimeter.

Advertisement

Kondisi terparah terjadi di jalur menuju Desa Cipeucang, yang berdekatan dengan pintu masuk Taman Buah Mekarsari. Banyak kendaraan yang nekat menerobos banjir terpaksa harus didorong karena mogok di tengah genangan air.

Baca Juga :  Ikhtiar Pemkot Bogor Menurunkan Angka Stunting

Situasi ini membuat para pengguna jalan, terutama pengendara roda dua, kesulitan. Seorang pengendara motor yang enggan disebutkan namanya, mengaku kewalahan akibat banjir yang sering terjadi ketika hujan deras.

“Kalau hujan deras, pasti banjir. Sudah sering terjadi dan mengganggu perjalanan saat pergi kerja,” ujarnya.

Selain itu, lima perumahan yang terdampak banjir adalah Perumahan Situsari Sejahtera, Puri Harmoni 2, Perumahan PPH, Bumi Mutiara, dan Perumahan Harmoni.

Di Perumahan Situsari Sejahtera, ketinggian air mencapai 50 hingga 70 sentimeter, membuat warga kesulitan menghadapi banjir mendadak tersebut.

Baca Juga :  Benahi Kampung Jadi Prioritas Kecamatan Bogor Tengah

Ketua RT 02/04, Anggi Wijaya, menjelaskan bahwa banjir disebabkan oleh penyempitan saluran drainase di kawasan tersebut.

“Ketinggian air bervariasi, ada yang mencapai 50 sentimeter, bahkan ada yang setinggi pinggang orang dewasa,” kata Anggi.

Pihak RT dan pengurus desa bersama dengan warga perumahan telah mengadakan pertemuan untuk membahas antisipasi banjir, termasuk pembuatan kolam retensi.

Namun, menurut Anggi, langkah ini belum mampu sepenuhnya mengatasi masalah banjir. ***

Follow dan Baca Artikel lainnya di Google News atau via whatsapp timetoday wa channel

=========================================================