Pembangunan 38 Huntap di Pamoyanan Ditargetkan Rampung Oktober 2024

huntap
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah, bersama Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Hidayatullah dan Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperumkim) melakukan peninjauan terhadap progres pembangunan 38 unit hunian tetap (huntap) untuk korban bencana di wilayah Empang.

TIMETODAY.ID –  Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah, bersama Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Hidayatullah dan Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperumkim) melakukan peninjauan terhadap progres pembangunan 38 unit hunian tetap (huntap) untuk korban bencana di wilayah Empang. Proyek ini telah berjalan sejak tahun 2023 dan saat ini pembangunannya sudah mencapai 70-80 persen.

Menurut Syarifah, pembangunan huntap di lokasi bantaran sungai Empang memang tidak memungkinkan karena daerah tersebut tidak diperbolehkan untuk dijadikan permukiman.

Oleh sebab itu, korban bencana harus direlokasi ke tempat lain yang aman. Setelah melalui beberapa alternatif lahan, akhirnya dipilihlah Pamoyanan dengan luas lahan sekitar 4.000 meter persegi yang cukup untuk 38 rumah.

Advertisement
Baca Juga :  Pemkot Bogor Kejar Penuntasan 18 Kelurahan Bebas BABS

“Dengan lahan yang ada, kita bisa bangun huntap untuk para korban. Ini adalah dana dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB),” ungkap Syarifah.

“Kami mendampingi dengan menyediakan infrastruktur pendukung, seperti TPT, jalan masuk, serta berkoordinasi dengan PLN dan PDAM untuk sambungan listrik dan air,” tambahnya.

Syarifah menargetkan bahwa pembangunan huntap ini dapat selesai pada bulan Oktober 2024, dengan serah terima kunci kepada para penghuni yang sudah terdaftar.

“Mungkin Oktober nanti, entah di awal atau akhir, akan ada serah terima kunci,” tambahnya.

Terkait keamanan rumah terhadap potensi gempa, Syarifah mengungkapkan bahwa tidak ada yang dapat memastikan apakah Kota Bogor akan menjadi epicentrum gempa, namun pihaknya tetap mengantisipasi segala kemungkinan.

Baca Juga :  Optimisme Kota Bogor Menuju Birokrasi Berkelas Dunia Melalui Reformasi Berkelanjutan

“Kita tetap harus waspada. Meski Bogor jauh dari Gunung Salak dan wilayah pesisir, potensi bencana harus tetap diantisipasi,” ujarnya.

Program huntap ini diperuntukkan khusus bagi korban bencana dari Empang, Batutulis, dan Lawanggintung.

Mereka yang direlokasi umumnya adalah warga yang tidak memiliki lahan pribadi dan selama ini menempati lahan negara.

“Pembangunan huntap ini adalah solusi terbaik bagi mereka yang tidak memiliki lahan, sehingga diharapkan bisa memberikan rasa aman dan nyaman bagi para korban,” tuntasnya. ***

Follow dan Baca Artikel lainnya di Google News atau via whatsapp timetoday wa channel

=========================================================