TIMETODAY.ID – Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memberikan tanggapan mengenai pemutusan hubungan kerja (PHK) massal terhadap sekitar 44 karyawan PSSI pada akhir Agustus lalu. Erick menjelaskan bahwa PHK ini merupakan bagian dari upaya transformasi untuk menciptakan sepak bola Indonesia yang lebih bersih dan berprestasi.
Erick menyatakan bahwa “pembersihan” ini merupakan kelanjutan dari langkah-langkah perbaikan yang telah dilakukan sebelumnya, mulai dari tim nasional, liga, hingga kini menyentuh struktur internal PSSI.
“Kami bersyukur, di tahun pertama kami berhasil memfokuskan upaya untuk membersihkan tim nasional, mengubah pola pikir, dan memperbaiki sistem. Hasilnya pun sudah mulai terlihat,” kata Erick seperti dikuitp dari beritasatu.com, Rabu (4/9/2024).
“Pada tahun berikutnya, kami memfokuskan upaya untuk membersihkan liga. Liga 1 kini sudah terbebas dari praktik pengaturan skor. Jika ada yang mencoba-coba, kami tidak akan ragu untuk bertindak tegas,” tambahnya.
Sebagai Menteri BUMN, Erick menekankan pentingnya perbaikan di dalam PSSI, termasuk terhadap para karyawannya, untuk menciptakan organisasi yang profesional dan transparan.
“PSSI adalah pusat dari sepak bola Indonesia. Karena itu, saya bersama Sekjen dan seluruh anggota komite eksekutif berusaha keras untuk memperbaiki PSSI agar menjadi organisasi yang dikelola secara transparan dan profesional di masa depan,” lanjutnya.
Erick juga menekankan bahwa PHK ini bukanlah tindakan sepihak, melainkan keputusan yang diambil setelah melalui penilaian yang cermat oleh tim SDM yang kompeten.
“Keputusan untuk mengakhiri hubungan kerja beberapa karyawan bukanlah tindakan sewenang-wenang, melainkan hasil evaluasi yang dilakukan oleh tim SDM yang berkompeten,” jelas Erick.
“Setiap karyawan telah diwawancarai satu per satu, dan Sekjen telah bertemu dengan seluruh staf. Mulai besok, saya juga akan bertemu dengan mereka dalam kelompok, termasuk dengan tim nasional, keuangan, dan lainnya,” lanjutnya.
Erick juga mengungkapkan adanya penyimpangan yang ditemukan selama audit terhadap karyawan PSSI, termasuk penggunaan aset PSSI untuk kepentingan pribadi dan praktik cashback dalam beberapa kegiatan. Erick menegaskan bahwa tindakan semacam itu tidak akan ditoleransi dan meminta dukungan untuk melakukan perbaikan menyeluruh di sepak bola Indonesia..***
Follow dan Baca Artikel lainnya di Google News atau via whatsapp timetoday wa channel